Kurt Gödel: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 39:
Gödel secara otomatis menjadi warganegara Cekoslowakia pada usia 12 tahun, ketika Kekaisaran Austro-Hungaria pecah pada akhir [[Perang Dunia I]]. Menurut teman sekelasnya, Klepetař, sebagaimana penduduk wilayah yang tergolong ''German Sudetenländer'', "Gödel selalu menganggap dirinya orang Austria dan hidup dalam pembuangan di Cekoslowakia".<ref>Dawson 1997, p. 15.</ref> Ia memilih menjadi warganegara [[Austria]] pada usia 23 tahun. Ketika [[Jerman]] [[:en:Anschluss|mencaplok Austria]] pada tahun 1938, Gödel otomatis menjadi warganegara Jerman pada usia 32 tahun. Setelah [[Perang Dunia II]], pada usia 42 tahun, ia menjadi warganegara [[Amerika Serikat]].
<!--
Gödel attended the ''Evangelische Volksschule'', a Lutheran school in Brünn from 1912 to 1916, and was enrolled in the ''Deutsches Staats-Realgymnasium'' from 1916 to 1924, excelling with honors in all his subjects, particularly in mathematics, languages and religion. Although Kurt had first excelled in languages, he later became more interested in history and mathematics. His interest in mathematics increased when in 1920 his older brother Rudolf (born 1902) left for [[Vienna]] to go to medical school at the [[University of Vienna]]. During his teens, Kurt studied [[Gabelsberger shorthand]], [[Johann Wolfgang von Goethe|Goethe]]'s ''[[Theory of Colours (book)|Theory of Colours]]'' and criticisms of [[Isaac Newton]], and the writings of [[Immanuel Kant]].
|