Kota Padang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 365:
Pusat perdagangan di Kota Padang adalah [[Pasar Raya Padang]] yang dibangun pada zaman kolonial Belanda oleh seorang kapiten Cina bernama Lie Saay.<ref>http://id.scribd.com/doc/52737954/BAB-I-Pendahuluan-Haneman</ref> Dalam perkembangannya, pasar tradisional ini pernah menjadi sentra perdagangan bagi masyarakat di [[Sumatera Barat]], [[Riau]], [[Jambi]] dan [[Bengkulu]] pada era [[1980-an]].<ref>[http://hariansinggalang.co.id/pasar-raya-padang-butuh-jokowi/]</ref> Selain itu, aktivitas perniagaan di Padang juga didukung oleh 16 pasar satelit yang tersebar di seluruh pelosok kota, sembilan di antaranya dimiliki oleh Pemerintah Kota Padang yaitu Pasar Alai, Pasar Bandar Buat, Pasar Belimbing, Pasar Bungus, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Simpang Haru, Pasar Siteba, Pasar Tanah Kongsi, dan Pasar Ulak Karang.<ref>[http://www.antarasumbar.com/eng/news/ekonomi-bisnis/j/5/261/padang-tawarkan-investasi-revitalisasi-16-pasar-tradisional.html]</ref>
Tidak seperti kebanyakan kota besar di Indonesia, pertumbuhan pusat perbelanjaan modern di Kota Padang terbilang cukup lamban. Pada tahun [[1990-an]] terdapat setidaknya lima permohonan izin pendirian [[mal]] di Kota Padang yang ditolak oleh [[Zuiyen Rais]], walikota Padang saat itu, karena mengambil lokasi di pusat kota.<ref>[http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8638:melihat-padang-dengan-pikiran-jernih&catid=11:opini&Itemid=187]</ref> Pusat perbelanjaan modern yang beroperasi saat ini di Kota Padang di antaranya yaitu [[Plaza Andalas]], [[Basko Grand Mall]], [[Rocky Plaza]], dan [[SPR Plaza]].
Perekonomian Kota Padang juga ditopang oleh sektor pariwisata dan industri MICE (''Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition'' atau Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran).<ref>http://www.antarasumbar.com/artikel/683/mewujudkan-padang-menjadi-pusat-kunjungan-mice-di-sumatera.html</ref> Hal ini didukung oleh keberadaan sederet hotel dan gedung pertemuan di kota ini. Hingga saat ini Kota Padang telah memiliki puluhan hotel berbintang, termasuk di antaranya satu hotel bintang 5 dan tujuh hotel bintang 4.<ref>[http://www.agoda.com/id-id/pages/agoda/default/DestinationSearchResult.aspx?asq=bs17wTmKLORqTfZUfjFABuMQGkqUJsCLo%2bxOmbVeXO2IRHOyI2OkQWK%2foDAEINA9vHpjA%2fN7Dn%2btba144HdBZgpPBrq%2fhzfwfB9VioI2mYGy6y7qZeV2q%2f1aovrn25FupwBh%2ba52r2%2fcYiCbQvnNBg5Nf3QUUZDMFK%2bZHs3F3VyAocBk%2bz1Mn0giYZjGChVJAX5EDHEdNYKYAmJAPHwzCSNn3dXgC5Kc%2b5g9d3D%2fFb%2frXV3HXzhTALRAOl%2fw27swOgO17n70pvCMTLI9NX5YuvjpRahFi8JoQgNdx6ECjBXz3oAx245Rzxa%2bTZUtAP%2bM&tick=635242505564]</ref> Minangkabau International Convention Center (MICC) yang saat ini dalam tahap konstruksi akan menjadi gedung pertemuan terbesar di Kota Padang.
|