Asam okso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nadiatikaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Nadiatikaa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
 
Aturan Penamaan Asam Okso :
#* Tidak digunakan awalan Hydro pada nama awal senyawa.
 
# Ada beberapa asam okso yang mempunyai pusat yang sama namun memiliki jumlah atom O yang berbeda. Berikut aturan yang digunakan dalam memberi nama senyawanya :
* Penambahan satu atom O,  pada asam “-at” nama nya menjadi “per…-at”. Contoh : HClO<sub>3</sub> dinamakan Asam klorat, jika HClO<sub>4</sub> nama senyawa berubah menjadi Asam Perklorat.
 
* Pengurangan satu atom O pada asam “-at” , namanya berubah menjadi “…-it”. Contoh : H<sub>2</sub>SO<sub>4</sub> (Asam sulfat), H<sub>2</sub>SO<sub>3</sub> (Asam Sulfit).
 
* Pengurangan dua atom O pada asam “-at”, namanya berubah menjadi “hipo…-it”. Contoh : HBrO<sub>3</sub> (Asam Bromat) HBrO (Asam hipobromit).
Aturan penamaan Anion Okso :
* Jika semua ino H dihilangkan,nama anionnya sama sengan nama asam, tetapi kata “asam” dihilangkan. Contoh: H<sub>2</sub>CO<sub>3</sub> (Asam Karbonat) anionnya CO<sub>3</sub><sup>2-</sup> disebut karbonat.
 
* Begitu juga nama anion dari asam yang berakhiran –it. Jika ion H dihilangkan, nama anion sama dengan asamnya.Contoh: HClO2 (Asam Klorit) anionnya ClO<sub>2</sub><sup>-</sup>