Samaun Bakri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Jayrangkoto (bicara | kontrib) |
||
Baris 37:
Ketika [[Jepang]] masuk dan menduduki wilayah [[Nusantara]], Samaun menjadi pembantu [[Mas Mansoer|KH Mas Mansoer]], yang bersama Sukarno, [[Mohammad Hatta]], dan [[Ki Hajar Dewantara]] (Empat Serangkai) memimpin organisasi bentukan Jepang yang bernama [[Putera]] (Pusat Tenaga Rakyat). Ia juga sempat menjadi anggota [[Jawa Hokokai]], organisai bentukan Jepang lainnya.<ref name="historia.co.id"/> Samaun merupakan salah seorang saksi perumusan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia bersama beberapa pejuang muda lainnya, seperti [[Sayuti Melik]], [[B.M. Diah]], [[Adam Malik]], dan [[Sukarni]].<ref name="historia.co.id"/>
Setelah kemerdekaan, ia sempat menjadi pembantu [[Gubernur Jakarta|Walikota Jakarta]] [[Suwiryo]]. Ketika [[tentara Sekutu]] datang pasca kekalahan Jepang, Samaun dan keluarga hijrah ke [[Jawa Barat]]. Ia aktif sebagai anggota [[Komite Nasional Indonesia Pusat]] (KNIP) sebagai wakil dari Jawa Barat, juga sebagai anggota Badan Pekerja KNIP, dan sempat pula menjadi sekretaris penjabat [[Gubernur Jawa Barat]] [[Datuk Djamin|Mr Datuk Djamin
Pada tahun 1948, dari [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] sebagai ibukota negara ketika itu, ia ditugaskan oleh Presiden Soekarno mengambil emas seberat 20 kg dari [[Cikotok, Cibeber, Lebak|Cikotok]], Banten, untuk membeli pesawat ke [[India]]. Ia kemudian berangkat dengan pesawat capung [[Dakota]] RI-002 milik Bobby Earl Freeberg dari lapangan udara Gorda, [[Kota Serang|Serang]], menuju [[Tanjung Karang]], [[Lampung]], namun pesawatnya kemudian rusak dan jatuh di tengah hutan di wilayah [[Lampung Tengah]] ketika dalam perjalanan dari Tanjung Karang menuju [[Kota Bukit Tinggi|Bukit Tinggi]] pada [[1 Oktober]] 1948.<ref name="historia.co.id"/><ref name="korantransaksi.com"/>
Seorang pencari rotan menemukan bangkai pesawat tersebut 30 tahun kemudian, tepatnya pada [[14 April]] 1978 di bukit Punggur, Lampung, lalu melaporkan penemuannya kepada Pemerintah Lampung Tengah. Kerangka Samaun bersama empat awak pesawat lainnya kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Tanjung Karang pada [[29 Juli]] 1978. Ia kemudian dianugerahi [[Bintang Mahaputra Utama]] oleh [[pemerintah Indonesia]] pada tahun 2002.<ref name="historia.co.id"/><ref name="korantransaksi.com"/><ref name="matakepri.com">[http://www.matakepri.com/samaun-bakri-ditetapkan-wartawan-perintis-kemerdekaan-menyandang-gelar-bintang-mahaputra-utama/ "Samaun Bakri Ditetapkan Wartawan Perintis Kemerdekaan, Menyandang Gelar Bintang Mahaputra Utama"] ''Matakepri.com'', 31-08-2014. Diakses 31-12-2014.</ref>
== Kehidupan pribadi ==
|