Filsafat Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
- {{rapikan}}
Baris 10:
==Pelopor dan Pengembang Kajian Filsafat Indonesia==
 
Kajian Filsafat Indonesia masih amat baru, bahkan untuk orang Indonesia sendiri. Namun, walaupun belum terkenal secara internasional, setidaknya Filsafat Indonesia sudah dikaji di negeri sendiri, oleh segelintir orang yang memelopori kajiannya, seperti [[Sunoto]], [[R. Pramono]], [[M. Nasroen]], S.A. Kodhi, dan [[Jakob Sumardjo]]. Sunoto dan R. Pramono berlatarbelakang [[UGM]]. Sunoto sendiri bekas Dekan Jurusan Filsafat Indonesia di UGM Yogyakarta, sedangkan M. Nasroen adalah Guru Besar Filsafat di Universitas Indonesia dan Jakob Sumardjo dari [[ITB Bandung]]. Semua upaya pelopor tadi diteruskan oleh [[Ferry Hidayat]], seorang dosen Bahasa[[bahasa Inggris]] di UPN 'Veteran' Jakarta dan di LBPP-LIA Ciputat, yang mengembangkan Filsafat Indonesia sebagai suatu 'center of discourse' yang baru di era 2005-an. Bukunya yang berjudul 'Pengantar menuju Filsafat Indonesia' akan segera terbit tahun ini.
 
==Mazhab dan Tokoh Filsafat Indonesia==