Kemenyan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Tambahan asal-usul sejarah |
k Penambahan materi asal-usul sejarah |
||
Baris 27:
diperuntukkan bagi orang miskin. Sebelum ke kebun juga biasanya petani mempersiapkan ''[[nditak]]'', yaitu beras yang ditumbuk bersama ''[[gula aren]]'' dan ''[[kelapa]]''. Mereka berdoa sebelum
memakannya supaya pohon kemenyan dapat menghasilkan banyak getah. Jenis upacaranya adalah ''[[mekotas]]'' (makan bersama) dan meminta ijin penguasa kebun / hutan yaitu ''[[persintabien]]''. Kemenyan juga dipercayai oleh masyarakat sebagai pohon suci karena pohon-pohon kemenyan tidak akan mengeluarkan getah jika lelaki bersikap buruk terhadap orangtua, isterinya atau jika, sewaktu dikebun mereka bicara kasar, berbohong, menipu atau mencuri. Ada juga para ''[[perkemenjen]]'' yang masih melakukan tradisi lain yaitu, menyanyikan ''[[odong-odong merkemenjen]]'' yaitu nyanyian para pencari getah kemenyan.
Kemenyan adalah salah satu ukupan yang disucikan (''[[HaKetoret]]'') dijelaskan dalam ''[[Alkitab Ibrani]]'' dan ''[[Talmud]]'' digunakan dalam upacara ''[[Ketoret]]''.<ref name="Klein, Ernest p.292">Klein, Ernest, ''A Comprehensive [[Etymology|Etymological]] Dictionary of the [[Hebrew Language]] for Readers of English'', The [[University of Haifa]], Carta, Jerusalem, p.292</ref> Kemenyan bagi orang ''[[Yahudi]]'', serta orang-orang ''[[Yunani]]'' dan Romawi, juga disebut Olibanum (dari Arab ''[[Al-Lubbān]]''). Referensi lihat [[#Dalam Alkitab|Dalam Alkitab]]. Kemenyan diberikan pada dupa altar khusus di saat ''[[Kemah Suci]]'' terletak di kuil Pertama dan Kedua di Yerusalem. Ketoret adalah komponen penting dari layanan Bait Allah di Yerusalem. Hal ini disebutkan dalam buku Alkitab Ibrani {{ayat|Keluaran|30|34}}, di mana ia bernama ''[[Levonah]]'' (''[[Lebona]]'' dalam Alkitab bahasa Ibrani), yang berarti "putih" dalam bahasa Ibrani.<ref name="Klein, Ernest p.292"/> ada jenis kemenyan khusus yang "murni" yaitu ''[[lebhonah zakkah]]'', disajikan dengan roti sajian. Membakar dupa diterima sebagai praktek dalam gereja Katolik Roma kemudian sementara gereja awal selama zaman Romawi melarang penggunaan dupa sehingga jasa di bidang perdagangan dupa mengakibatkan penurunan sangat cepat." <ref>Gibson (2011), p. 160.</ref>
Kemenyan diperkenalkan kembali ke Eropa oleh Tentara Salib yang dinamakan ''[[Frankish]]'', meskipun nama Frankish mengacu pada kualitas, tetapi bukan dengan para Frank itu sendiri.<ref name="OED">>{{cite book|title=Oxford English Dictionary}}</ref> Meskipun lebih dikenal sebagai "kemenyan" bagi orang Barat, getah ini juga dikenal sebagai olibanum, dalam bahasa Arab al-Luban (kira-kira diterjemahkan: "yang dihasilkan dari pemerahan"),acuannya adalah getah susu yang disadap dari pohon Boswellia. Beberapa orang juga mendalilkan bahwa nama ini berasal dari istilah bahasa Arab yaitu "''[[Minyak Lebanon]]''". Kota yang hilang dari kota ''[[Ubar]]'', kadang-kadang dikenali dengan ''[[Irem]]'' di tempat yang sekarang kota ''[[Shisr]]'' di ''[[Oman]]'' berada, diyakini telah menjadi pusat perdagangan kemenyan karena kurang lebih baru-baru ini ditemukan kembali "''[[Jalan Kemenyan]]''". Ubar ditemukan kembali pada awal 1990-an dan sekarang di bawah penggalian arkeologi.
Sejarawan Yunani bernama ''[[Herodotus]]'' yang akrab dengan kemenyan dan mengetahui bahwa kemenyan dipanen dari pohonnya di Arab Saudi bagian selatan. Dia juga melaporkan bahwa getah berbahaya untuk di panen karena ular berbisa juga hidup di pohon-pohon tersebut. Dia juga menjelaskan metode yang digunakan oleh orang-orang Arab untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan membakar getah dari pohon kemenyan sehingga asap akan mengusir ular tersebut pergi.<ref>Herodotus 3,107</ref> Getah ini juga disebutkan oleh ''[[Theophrastus]]'' dan ''[[Pliny the Elder]]'' dalam bukunya ''[[Naturalis Historia]]''. Arab Saudi bagian Selatan adalah eksportir utama kemenyan di zaman kuno, dengan beberapa hal yang diperdagangkan sampai ke Cina.Penulis dan adat orang Cina yang bernama ''[[Inspektur Zhao Rugua]]'' juga menulis tentang asal-usul kemenyan, dan eksistensinya diperdagangkan ke China:
<blockquote>'''"Ruxiang atau xunluxiang berasal dari tiga negara Dashi dari [[Murbat]] (Maloba), [[Shihr]] (Shihe), dan [[Dhofar]] (Nufa), dari kedalaman gunung terpencil.<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=YJibpHfnw94C&pg=PA130&dq=According+to+Li+Xun,+frankincense+originally+came+from+Persia.92+Laufer+refers+to+the+Xiangpu+fftff+by+Hong+Chu+%5C%25Ws+(?&hl=en&sa=X&ei=bEf6TozwJoTh0QHgm-y_Ag&ved=0CDEQ6AEwAA#v=onepage&q=According%20to%20Li%20Xun%2C%20frankincense%20originally%20came%20from%20Persia.92%20Laufer%20refers%20to%20the%20Xiangpu%20fftff%20by%20Hong%20Chu%20%5C%25Ws%20(%3F&f=false |accessdate=December 26, 2011|title=Aspects of the Maritime Silk Road: From the Persian Gulf to the East China Sea|year=2010|volume=Volume 10 of East Asian Economic and Socio-cultural Studies - East Asian Maritime History|author=Ralph Kauz|editor=Ralph Kauz|edition=|location= |publisher=Otto Harrassowitz Verlag |page=130|isbn=3-447-06103-0|quote=The frankincense was first collected in the Hadhramaut ports of Mirbat, Shihr, and Zufar whence Arab merchant vessels shipped it to Srivijaya, before it was then reexported to China. The term "xunluxiang" is derived from the Arab word "kundur". . . According to Li Xun, frankincense originally came from Persia.92 Laufer refers to the Xiangpu fftff by Hong Chu %Ws (? . . . Zhao Rugua notes: Ruxiang or xunluxiang comes from the three Dashi countries of Murbat (Maloba), Shihr (Shihe), and Dhofar (Nufa), from the depths of the remotest mountains. The tree which yields this drug may generally be compared to the pine tree. Its trunk is notched with a hatchet, upon which the}}</ref> Pohon yang menghasilkan obat ini secara umum dapat dibandingkan dengan pohon [[Pinus]]. Batangnya yang berlekuk seperti kapak, di mana getahnya mengalir keluar, dan ketika mengeras berubah menjadi kemanyan yang dikumpulkan dan dibuat menjadi gumpalan. Kemenyan ini diangkut oleh gajah ke Dashi (melalui pantai), yang kemudian dimuat di atas kapal mereka dan menukarnya dengan komoditas lainnya di [[Sanfoqi]]. ini adalah alasan mengapa umumnya dikumpulkan dan dikenal sebagai produk Sanfoqi.<ref>{{cite book|url=http://books.google.com/books?id=YJibpHfnw94C&pg=PA131&dq=resin+flows+out,+and,+when+hardened,+turns+into+incense,+which+is+gathered+and+made+into+lumps.+It+is+transported+on+elephants+to+the+Dashi+on+the+coast),+who+then+load+it+upon+their+ships+to+exchange+it+for+other+commodities+in+Sanfoqi.+This+is+the+reason+why+it+is+commonly+collected+at+and+known+as+a+product+of+Sanfoqi.&hl=en&sa=X&ei=G3_6Tsm_Esrg0QGt0IGzDw&ved=0CDAQ6AEwAA#v=onepage&q=resin%20flows%20out%2C%20and%2C%20when%20hardened%2C%20turns%20into%20incense%2C%20which%20is%20gathered%20and%20made%20into%20lumps.%20It%20is%20transported%20on%20elephants%20to%20the%20Dashi%20(on%20the%20coast)%2C%20who%20then%20load%20it%20upon%20their%20ships%20to%20exchange%20it%20for%20other%20commodities%20in%20Sanfoqi.%20This%20is%20the%20reason%20why%20it%20is%20commonly%20collected%20at%20and%20known%20as%20a%20product%20of%20Sanfoqi.&f=false|accessdate=December 26, 2011|title=Aspects of the Maritime Silk Road: From the Persian Gulf to the East China Sea|year=2010|volume=Volume 10 of East Asian Economic and Socio-cultural Studies - East Asian Maritime History|author=Ralph Kauz|editor=Ralph Kauz|edition=|location= |publisher=Otto Harrassowitz Verlag |page=131|isbn=3-447-06103-0|quote=resin flows out, and, when hardened, turns into incense, which is gathered and made into lumps. It is transported on elephants to the Dashi (on the coast), who then load it upon their ships to exchange it for other commodities in Sanfoqi. This is the reason why it is commonly collected at and known as a product of Sanfoqi.94}}</ref>"</blockquote>
==Pembibitan ==
Baris 42 ⟶ 50:
==Dalam Alkitab==
Di [[Alkitab]] [[Kristen]] kata "kemenyan" dipergunakan sebanyak 17 kali dalam Alkitab versi ''[[King James Version]]'' tercatat dengan kata kunci ''"Frankincense"'' sebanyak 17 kali sedangkan Alkitab Bahasa Indonesia terjemahan ''[[Lembaga Alkitab Indonesia]]'' / LAI ada sebanyak 23 kali disebabkan penambahan penerjemahan kata ''"Incense"'' sebanyak 6 kali, yaitu:
''[[Perjanjian Lama]]'' sebanyak 15 kali (versi KJV):
# Mengenai ukupan yang kudus: [[Keluaran 30#Ayat 34|Keluaran 30:34]],
#Korban sajian: {{Ayat|Imamat|2|1}}, {{Ayat|Imamat|2|2}}, {{Ayat|Imamat|2|15}}, {{Ayat|Imamat|2|16}},
Baris 55 ⟶ 63:
#Impian mempelai perempuan: {{Ayat|Kidung_Agung|3|6}},
#Mempelai laki-laki memuji mempelai perempuan: {{Ayat|Kidung_Agung|4|6}}, {{Ayat|Kidung_Agung|4|14}}.
Perjanjian Lama ada tambahan versi '''LAI''' sebanyak 6 kali:
#Dosa Israel diampuni: {{Ayat|Yesaya|43|23}}.
#Kemuliaan Sion yang akan datang: {{Ayat|Yesaya|60|6}}.
#Keselamatan sesudah hukuman: {{Ayat|Yesaya|66|3}}.
#Malapetaka yang akan menimpa Yerusalem dan ''[[Yehuda]]'': {{Ayat|Yeremia|6|20}}.
#Hari Sabat harus dikuduskan: {{Ayat|Yeremia|17|26}}.
#Masa ''[[Gedalya]]'' menjadi gubernur dan pembunuhannya: {{Ayat|Yeremia|41|5}}.
''[[Perjanjian Baru]]'' sebanyak 2 kali yaitu:
#Salah satu dari tiga jenis hadiah "[[orang-orang Majus dari Timur]]" yang diberikan kepada anak bayi ''[[Yesus]]'' pada {{Ayat|Matius|2|11}}
#Jatuhnya [[Babel]]: {{Ayat|Wahyu|18|3}}.
Perjanjian Baru versi '''LAI''' ada tambahan 3 yaitu:
#Kitab yang dimeterai dan ''[[Anak Domba]]'': {{Ayat|Wahyu|5|8}}.
#Meterai yang ketujuh: {{Ayat|Wahyu|8|3}}, {{Ayat|Wahyu|8|4}}.
==Dalam ''[[Al Quran]]''==
|