Pranoto Reksosamodra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 29:
}}
[[Berkas:PranotoSoekarnoYani.jpg|200px|right|thumb|Mayjen Pranoto di antara [[Soekarno]] dan [[Ahmad Yani]]]]
[[Mayor Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Pranoto Reksosamodra'''
Karena [[Letnan Jenderal]] [[Ahmad Yani]] terbunuh pada peristiwa [[G30S]] maka dia ditunjuk oleh [[Presiden Soekarno]] untuk menjadi pejabat sementara [[KSAD|Men/Pangad]] menggantikan Ahmad Yani dengan nama jabatan sebagai Petugas Urusan Harian Angkatan Darat<ref>Keputusan Presiden No.302 Tahun 1965</ref>. Pada tahun [[1966]], ia ditahan. Ia meninggal pada [[9 Juni]] [[1992]] dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta.▼
== Masa kecil dan muda ==
Ia merupakan anak kesembilan dari sepuluh bersaudara pasangan R. Soempeno Reksosamodra dan R. Ngt. Wasiah Soempeno Reksosamodra.
Setelah menamatkan sekolah dasar [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS Muhammadiyah]] pada tahun 1937, ia kemudian melanjutkan sekolah menengah di [[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs|MULO Muhammadiyah]], Yogyakarta dan selesai pada tahun 1940. Keinginan yang kuat untuk menjadi guru membuatnya melanjutkan ke [[Hollandsche Indische Kweekschool|HIK Muhammadiyah]], sebuah sekolah guru untuk tingkat menengah. Sekolah ini diselesaikannya pada tahun 1943. Sebenarnya Pranoto Reksosamodra sejatinya seorang guru sekolah menengah, sebelum ia terjun menjadi tentara [[Pembela Tanah Air|Pembela Tanah Air (PETA)]] menjelang kemerdekaan Indonesia. Gegap-gempita menjelang proklamasi kemerdekaan, membuat calon guru ini terpanggil menjadi tentara pembela tanah airnya.
== Berkarier di Militer ==
Tahun 1943, ia masuk Pendidikan Militer Renseital (PETA) di [[Magelang]] dan Kanbu Kyoikutai (PETA) [[Bogor]]. PETA lalu menjadi cikal bakal [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]]. Selanjutnya pemuda Pranoto bergabung meniti karier militer mulai dari komandan peleton, komandan kompi, komandan batalion sampai komandan resimen infanteri dengan berbagai pengalaman perang gerilya di wilayah [[Jawa Tengah]]. Diawali dengan menempuh pendidikan di Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat (SSKAD) 1957, ia kemudian menjadi Kepala Staf Tentara dan Teritorium (T&T) IV Kodam Diponegoro. Kemudian Pranoto berturut-turut menjadi Panglima Kodam III 17 Agustus Sumatera Barat (1958), Panglima Kodam IV Diponegoro (1959-1961), sampai pada akhirnya menjadi Asisten III [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] bidang Personalia (1962-1965).
== Menjadi Menteri Panglima Angkatan Darat ==
▲
== Masa Penahanan ==
Nasib malang pelan-pelan mulai melingkungi kehidupannya. Selanjutnya, oleh sebab yang Pranoto sendiri pun tak ketahui, atas perintah [[KSAD|Menteri Panglima Angkatan Darat]] [[Soeharto]], dengan surat perintah penangkapan/penahanan No.37/2/1966, tertanggal [[16 Februari]] [[1966]], ia ditahan di Blok P, Kebayoran Baru, Jakarta dengan tuduhan terlihat dalam [[Gerakan 30 September|G30S PKI]]. Sejak hari itu, tanpa pemeriksaan apalagi pengadilan, Jenderal Pranoto Reksosamodra mengalami penahanan selama 15 tahun, sampai dibebaskan pada [[16 Februari]] [[1981]]. Selama itu pula, perlahan segala hak yang melekat sebagai anggota TNI Angkatan Darat tak lagi diterimanya, bahkan hilang sepenuhnya sejak tahun [[1975]]. Ini semua berlangsung tanpa surat pemberitahuan resmi sama sekali.
== Wafat ==
Ia meninggal pada [[9 Juni]] [[1992]] dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
==Referensi==
Baris 38 ⟶ 53:
== Pranala luar ==
*{{id}} [http://www.library.ohiou.edu/indopubs/1995/10/04/0012.html Catatan pribadi Jenderal Pranoto di sekitar tragedi 1965]
* Bachtiar, Imelda. 2014. Catatan Jenderal Pranoto Reksosamodra dari RTM Boedi Oetomo sampai Nirbaya. Jakarta: Kompas Gramedia
{{DEFAULTSORT:Reksosamudro, Pranoto}}
|