Bandar Udara Iskandar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 12:
|footnotes = Sumber: Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,<ref name="DGCA">{{cite web | url = http://hubud.dephub.go.id/?id/bandara/detail/50 | title = BAndar Udara Iskandar, Pangkalan Bun| publisher = Direktorat Pehubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia | accessdate = 31 Dec 2014}}</ref>}}
Ada perencanaa untuk membuka rute [[Pangkalan Bun]]<>[[Nusa Tenggara Barat]] & [[Papua]].
Baris 35:
== Sejarah ==
[[Bandara Iskandar]] dahulunya bernama [[lapangan terbang]] <<sabah uyah>>, bandara tersebut merupakan warisan/peninggalan pemerintah kolonial Jepang. Pada ahir era tahun 1950 an lapangan terbang tersebut di ambil alih oleh pemerintah Indonesia guna untuk keperluan militer [[TNI AU]]. Tahun 1970 bandara ini mulai digunakan untuk penerbangan sipil dan komersial. Dan saat itulah penetapan [[bandara Iskandar ]] sebagai nama bandara tersebut.
==Pangkalan TNI AU Iskandar==
Lanud Iskandar sebenarnya merupakan lanud terluas di Indonesia. Luasnya yang mencapai 3000,6 hektar melebihi luas [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma|Lanud Halim Perdanakusuma]] di [[Jakarta]] dan [[Bandar Udara Internasional Juanda|Lanudal Juanda]] di [[Sidoarjo]], [[Jawa Timur]]. Hanya saja, dari luas tersebut, baru sekitar 200 hektar saja yang dimanfaatkan sebagai kantor dan landasan pacu pesawat. luasnya area yang dimiliki lanud ini, akhirnya menjadikannya sebagai hutan kota. Pasalnya, wilayah di sekitar lanud ini masih dikelilingi oleh hutan yang cukup asri.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/01/10/06180071/Lanud.Iskandar.Landasan.TNI.AU.Terluas.nan.Bersejarah.yang.Tak.Banyak.Dikenal "Lanud Iskandar, Landasan TNI AU Terluas nan Bersejarah yang Tak Banyak Dikenal"] ''website nasional.kompas.com''</ref>
[[Kategori:Bandar udara di Indonesia|Iskandar]]
|