Ular-lumpur kapuas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wie146 (bicara | kontrib)
revisi, nama terbaru, +ref, +pics
Baris 1:
{{Taxobox | color = pink
| name = Ular-lumpur Kapuas
| image = Enhydris gyii RBZ holotype.jpg
| image_width = 250px
| image_caption = Ular-lumpur kapuas, ''Homalophis gyii''<br/>foto hidup holotipe (ZFMK 65824)
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
Baris 6 ⟶ 9:
| ordo = [[Squamata]]
| subordo = [[Ular|Serpentes]]
| familia = [[ColubridaeHomalopsidae]]
| subfamiliagenus = ''[[HomalopsinaeHomalophis]]''
| genusspecies = ''[[Enhydris]]'''H. gyii'''''
| speciesbinomial = '''''E.Homalophis gyii'''''
| binomial_authority = (Murphy, Voris and Auliya, 2005)
| binomial = ''Enhydris gyii''
| synonyms =
| binomial_authority = Murphy, Voris and Auliya, 2005
*''Enhydris gyii'' {{small|Murphy, JohnVoris and Auliya, 2005}}<ref name=murphy>{{aut|Murphy, J.C.; Harold, H.K. Voris;, Mark& M. Auliya}}. (31 Dec2005 2005). '' A new species of ''Enhydris'' (Serpentes: Colubridae: Homalopsinae) from the Kapuas river system, West Kalimantan, Indonesia. ''. [[The Raffles Bulletin of Zoology]] 53 (2): 271-275. URL'' [http://rmbr.nus.edu.sg/rbz/biblio/53/53rbz271-275.pdf '''53'''(2): 271-5 (31 Dec 2005)]. Diakses pada 05/7/2006.</ref>
}}
 
'''Ular-lumpur Kapuaskapuas''' ('''''Homalophis gyii''''') adalah sejenis [[ular]] dari suku [[Colubridae]], anak suku [[Homalopsinae]]. Ular ini merupakan spesies yang relatif baru dideskripsi dan dipublikasi pada akhir 2005 melalui jurnal ilmiah [[The Raffles Bulletin of Zoology]] no 53, Desember 2005.
 
Dinamai demikian ([[bahasa Inggris|Inggris]]: ''Kapuas mud-snake'') karena ular air tersebut sejauh ini hanya ditemukan terbatas di sistem aliran [[Sungai Kapuas]], [[Kalimantan Barat]]. Sementara nama ilmiahnya, ''Enhydris gyii'' Murphy, Voris and Auliya, 2005,epitet-spesifiknya diberikan untuk menghormati mendiang Profesor [[Ko Ko Gyi]]; [[herpetolog]] dari [[Burma]], yang telah merevisi anak suku Homalopsinae pada tahun 1970.
 
== Pemerian ==
[[Berkas:Enhydris gyii RBZ holotype-2.jpg|thumb|left|180px|[[Sisik_ular#Sisik-sisik_kepala|Perisai temporal]] (pelipis) berukuran relatif besar-besar]]
Ular air berukuran sedang. Dari tiga spesimen yang dideskripsi, semuanya berkelamin betina, panjang totalnya bervariasi antara 64 cm hingga 76 cm.<ref (Murphy, Voris and Auliya, 2005).name=murphy/>
 
[[Sisik_ular#Sisik-sisik_di_badan|Sisik dorsal]] (punggung) berkilau seperti pelangi, tersusun dalam 25 deret di tengah badan (27 di atas leher dan 21 di sekitar anus). Warna di punggung kelabu hitam sampai coklat-merah kehitaman. Masing-masing sisik di punggung dengan bagian tengah (pusat) berwarna kemerahan. Sisik ventral dan empat deret terbawah sisik dorsal berwarna merah terang kecoklatan.<ref name=murphy/>
 
Pewarnaan ini mirip dengan pola pewarnaan [[ular-lumpur bibir-bercaksarawak]] ''E.Homalophis doriae'' yang kelabu gelap di bagian atas (dorsal) dan terang kekuningan, krem atau kemerahan di bagian bawah. Perbedaannya, warna terang ini terdapat di 5 hingga 7 deret terbawah sisik dorsal; sedangkan sisik dorsal itu sendiri berjumlah 29-31 deret di tengah badan. Demikian pula, [[Sisik_ular#Sisik-sisik_kepala|perisai temporal]] ''H. doriae'' relatif kecil-kecil ukurannya dibandingkan dengan milik ''H. gyii'' yang serupa pelat.<ref name=murphy/>
 
Tidak seperti umumnya ular, [[Sisik_ular#Sisik-sisik_kepala|sisik-sisik bibir atas]] (''supralabial'') bagian belakang terbagi menjadi 2-3 susun<ref name=murphy/>. Ciri ini juga dimiliki oleh kerabat dekatnya, ''EH. doriae'' dan ''E.Phytolopsis punctata''.
 
== Kebiasaan dan Penyebaran ==
Tidak banyak yang diketahui mengenai peri kehidupan ular ini, selain bahwa ia hidup pada [[habitat]] [[riparian]] (dataran banjir di sekitar aliran sungai). Sampai dengan saat ini belum banyak spesimen yang tertangkap atau teramati, hinggasehingga iainformasi dipublikasikanmengenainya secaramasih luassangat padaminim.<ref name=murphy/><ref name=murph>{{aut|Murphy, J.C. & H.K. Voris}}. 2014. A Checklist and Key to the Homalopsid Snakes (Reptilia, Squamata, Serpentes), with the Description of New Genera. [https://www.academia.edu/3588999/2014._A_Checklist_and_Key_to_the_Homalopsid_Snakes_Reptilia_Squamata_Serpentes_with_the_Description_of_New_Genera._Murphy_and_Voris ''Fieldiana: Life and 27Earth JuniSciences'' 2006('''8'''): kemarin23.]</ref>
 
Sebetulnya spesimen pertama yang terkoleksi dari jenis ini telah berumur lebih dari seabad (tertangkap pada 1897 di aliran S. Kapuas, Kalbar, tanpa lokasi spesifik). Akan tetapi ia tidak dikenali sebagai jenis baru hingga belakangan ini. Pada 1996, Mark Auliya, seorang herpetolog muda dari [[Jerman]], berhasil menangkap dua spesimen lagi dari lokasi yang berbeda di sekitar aliran Kapuas dekat kota [[Putussibau]]. Hingga 2003, ketiganya masih dianggap dan dicatat sebagai ''E.Enhydris doriae''; sebelum pada akhirnya ditelaah ulang dan ditetapkan sebagai spesies baru.<ref name=murphy/>
 
Hingga saat ini ''EH. gyii'' masih dianggap jenis endemik Kalimantan, khususnya aliran [[Sungai Kapuas]], KalbarKalimantan Barat<ref name=murph/>. Namun ada pula peneliti yang memperkirakan kemungkinan ditemukannya ular lumpur ini di [[Sumatra]], mengingat pada kala [[Pleistosen]] terdapat hubungan yang cukup lama antara sistem sungai di Kalimantan bagian barat dengan sistem sungai di Sumatra tengah. Pada kala ini, permukaan air laut menurun begitu rendah sehingga tercipta hubungan darat antara Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan.<ref name=murphy/>
 
== Keistimewaan ==
Satu keistimewaan yang unik dan langka dari ular ini adalah kemampuannya untuk bertukar warna. Mark Auliya, si kolektor, menceritakan: "Saat saya meletakkan ular tersebut dalam wadah berwarna gelap dia masih berwarna coklat kemerahan... Ketika saya mengambil ular tersebut beberapa menit kemudian, ular itu telah berubah warna hampir menjadi putih sepenuhnya".<ref name=murphy/>
 
Kemampuan berganti warna sebetulnya bukan hal yang aneh bagi sebagian [[amfibia]] dan [[reptil]]. Beberapa jenis [[kodok]], [[cecak]], dan terutama [[bunglon]] dan [[chamaeleon]] dapat mengubah warna kulitnya. Pada beberapa jenis hewan, perubahan warna itu relatif lambat dan sederhana; menjadi lebih pucat atau sekedar lebih gelap warnanya. Akan tetapi pada chamaeleon (bunglon Madagaskar), perubahan itu berlangsung cepat dan drastis hingga bertukar warna.
 
Akan tetapi kemampuan ini langka dijumpai pada ular. Dan ular-lumpur Kapuaskapuas ini memperlihatkan kemampuan yang umumnya telah tidak dimiliki lagi oleh bangsa ular.
 
== BahanCatatan bacaankaki ==
{{reflist}}
* Murphy, John C.; Harold K. Voris; Mark Auliya (31 Dec 2005). ''A new species of Enhydris (Serpentes: Colubridae: Homalopsinae) from the Kapuas river system, West Kalimantan, Indonesia''. [[The Raffles Bulletin of Zoology]] 53 (2): 271-275. URL http://rmbr.nus.edu.sg/rbz/biblio/53/53rbz271-275.pdf Diakses pada 05/7/2006.