Puisi Menolak Korupsi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldnonymous (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[Berkas:Buku PMK.jpg|thumb|Cover salah satu Antologi [[PMK]]|241x241px]]
'''Puisi Menolak Puisi''' (PMK) adalah gerakan moral yang dilakukan oleh para penyair Indonesia dalam rangka mengkampanyekan sikap antikorupsi
▲</ref> kepada masyarakat melalui penerbitan buku antologi puisi, lomba baca puisi, lomba musikalisasi puisi, pemutaran film-film, diskusi, seminar, orasi budaya, dan pertunjukan seni baca puisi yang semuanya bertemakan antikorupsi. Gerakan yang dimulai sejak Mei 2013, ini diprakarsai oleh Heru Mugiarso, sastrawan asal [[Semarang]], dan [[Sosiawan Leak]], sastrawan asal [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]]. Sasaran gerakan ini adalah generasi muda (pelajar, mahasiswa), para pekerja seni, dan masyarakat umum. Dan untuk memperkuat gerakan, di setiap daerah dibentuk koordinator yang bertugas menyelenggarakan rangkaian acara roadshow PMK.
==Latar Belakang==
Mencermati fenomena korupsi yang dewasa merebak di masyarakat, para penyair Indonesia dari berbagai pelosok daerah merespon secara konkret sesuai maqam-nya, dengan bergabung dalam sebuah gerakan bernama “Puisi Menolak Korupsi” (PMK). Gerakan yang mau tak mau harus dilakukan di tengah semakin sistemik dan canggihnya laku korupsi. Gerakan yang mendesak digulirkan sebagai sarana untuk mempresentasikan seruan moral kepada masyarakat, agar secara filosofis dan edukatif turut mewaspadai munculnya mental korupsi sejak dini, serta mencegah perilaku korup yang lebih akut.
▲</ref> . Gerakan ini pada hakekatnya menyatu dan padu dengan semua kekuatan yang beritikad mengawal proses perjalanan masyarakat membangun kehidupan bangsa dan negara yang berkeadilan dan lebih bermartabat. Secara signifikan, gerakan ini juga menjadi sarana bagi penyair untuk menyatakan sikap tegas, menolak perilaku korup.
==Pembiayaan==
[[Berkas:Abraham PMK1.jpg|thumb|299x299px|Ketua [[KPK]], [[Abraham Samad]], saat membacakan salah satu puisinya di gedung KPK]]
Sejak awal, Gerakan PMK telah berjalan sebagai gerakan yang bersifat nirlaba, independen dan mandiri (baik secara ideologi maupun ekonomi). Kemandirian ideologi dibuktikan dengan proses penerbitan antologi puisi yang senantiasa merujuk pada tema anti korupsi. Kemandirian ekonomi diwujudkan dalam melakukan iuran secara gotong-royong guna mendanai proses penerbitan antologi tersebut, murni atas biaya dari para penyair dengan mengutamakan azas kebersamaan dan transparansi. Kemandirian semacam itu juga menjadi dasar digulirkannya program kegiatan PMK lainnya, yakni Road Show Puisi Menolak Korupsi yang dilakukan secara mandiri dan otonomi di berbagai kota di Indonesia, dikoordinir oleh para penyair PMK yang mukim di kota tersebut. <ref name="Penyair">[http://www.sayangi.com/gayahidup1/komunitas/read/6770/sore-ini-ratusan-penyair-serbu-gedung-kpk Sore ini Ratusan Penyair Serbu Gedung KPK] www.sayangi.com</ref><ref name="Serang">[http://www.tempo.co/read/news/2014/01/18/113546071/Malam-Ini-Puisi-Menolak-Korupsi-di-Serang Malam ini Puisi Menolak Korupsi di Serang] www.tempo.co</ref>
== Para Penyair ==
[[Penyair PMK]] adalah para penyair Indonesia yang terlibat, baik secara langsung maupun tidak langsung, dalam gerakan Puisi Menolak Korupsi yang dimulai sejak Mei 2013. Dengan mengusung tema yang sama, antikorupsi, mereka menuangkan gagasan melalui penulisan puisi yang diterbitkan oleh Forum Sastra Surakarta.<ref name="Tolak Korupsi">[http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/10/26/ne17d6-begini-gaya-penyair-tolak-korupsi Begini Gaya Penyair Tolak Korupsi] nasional.republika.co.id</ref>
==Perjalanan Roadshow==
Baris 28 ⟶ 24:
* Taman Budaya Propinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Kota Palu|Palu]].
* Fakultas Bahasa dan Seni, [[Unnes]] Semarang, Jawa Tengah
* Gedung [[Komisi Pemberantasan Korupsi]] (KPK), [[Jakarta]] Pusat
* Gedung Teater Arena, Taman Budaya Jawa Tengah
* Akademi Kebidanan [[Purworejo]], Jawa Tengah
Baris 45 ⟶ 40:
* CS Me Café & Resto, Ciwidey, [[Bandung]], Jawa Barat
* Madrasah Aliyah Negeri 1 [[Sragen]], Jawa Tengah
* Universitas Lancang Kuning, [[Pekanbaru]], [[Riau]]
* Mall Kartini [[Bandarlampung]], [[Lampung]]
* Rumah Dunia, [[Serang]], [[Banten]]
* Pondok Pesantren Dukuh Karangpandan, Rejoso, [[Pasuruan]], Jawa Timur
* [[Tanjungpinang]], [[Kepulauan Riau]]
Baris 65 ⟶ 54:
* Antologi Puisi Menolak Korupsi 3: Pelajar Indonesia Menggugat (286 pelajar, Forum Sastra Surakarta, 2014)
* Memo Untuk Presiden (150 penyair, Forum Sastra Surakarta, 2014)
==Lihat pula==
* [[Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi]]
* [[Anti corruption Clearing House KPK]]
==Rujukan==
Baris 75 ⟶ 68:
* [http://m.budaya.rimanews.com/seni-sastra/read/20141008/176769/Tolak-Korupsi-lewat-Puisi-Digelar-di-Lampung/etc Tolak Korupsi Lewat Puisi Digelar di Lampung]
* [http://www.unikal.ac.id/index.php/info/berita/310-info-lomba-baca-puisi-kreatif-qpuisi-menolak-korupsiq Lomba Baca Puisi Kreatif, Puisi Menolak Korupsi]
[[Kategori:Kritikus satra]]
[[Kategori:Gerakan sosial|Cinta Indonesia Cinta Anti Korupsi]]
[[Kategori:Korupsi di Indonesia]]
|