Miso: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Midori (bicara | kontrib)
Midori (bicara | kontrib)
Baris 32:
[[Gambar:CodazziMisoKioke1.jpg|thumb|Miso yang sedang mengalami proses fermentasi di dalam gentong]]
 
Asal-usul miso adalah makanan bernama ''chiang'' atau ''jang'' ({{lang|zh|醤}}) yang sudah dibuatdikenal di [[Dinasti Zhou di]], Tiongkok sejak tahun [[700 SM]]. Pada waktu itu sudah ada pegawai bagian dapur istana yang bertugas khusus membuat chiang. Dalam kitab ''[[Zhouli]]'' tentang protokol istana asal abad ke-2 SM ditulis tentang kaisar yang berlutut di depan sebuah piring berisi ''chiang''.
 
Pendeta Buddha membawa ''chiang'' dari Tiongkok melalui Semenanjung Korea pada abad ke-7. Di Jepang, makanan tersebut di Jepang disebut Hishio atau Kuki. Penjelasan sejarawan dari [[zaman Edo]] mengatakan bahwa chiang dikembangkan di Jepang dengan resep dan proses pembuatan tersendiri, dan menghasilkan produk yang disebut miso serta ''shōyu''. Sewaktu miso mengalami fermentasi, cairan yang mengambang di atas miso ternyata enak bila dipakai untuk bumbu masakan dan disebut ''tamari'' (salah satu jenis ''shōyu'' atau kecap asin).
Baris 40:
Menu satu hari untuk makanan samurai [[zaman Kamakura]] adalah 5 [[Gō (satuan ukur)|Gō]] beras yang tidak disosoh, sup miso, dan ikan asin. Menu seperti ini nantinya menjadi menu dasar bagi makanan sehari-hari orang Jepang. Pada perkembangan selanjutnya, miso mulai dibuat sendiri di rumah. Jumlah miso yang dibuat untuk satu keluarga dihitung berdasarkan jumlah anggota keluarga, dengan perkiraan konsumsi miso per tahun untuk satu orang sebanyak 1 [[To (satuan ukur)|To]] (sekitar 18 liter).
 
Pada [[zaman Muromachi]], berbagai jenis miso mulai diproduksi di daerah, dan rakyat biasa mulai bisa menikmati sup miso. Sebelumnya, miso hanya digunakan sebagai lauk untuk makan nasi dan makanan olahan. [[Hobamiso]] adalah salah satu jenis makanan olahanmiso yang dipanggang di atas daun sebagai lauk untuk makan nasi.
 
Miso merupakan komoditas penting dan salah satu makanan untuk perbekalan perang di [[zaman Sengoku]]. Selama perang, miso menjadi sumber protein yang penting bagi kalangan [[samurai]]. Bagi samurai di berbagai daerah, perdagangan miso juga merupakan salah satu sumber pemasukan daerah yang penting.
 
SejakPada [[zaman Edo]], miso kembali digunakan sebagai bumbu masak. DiSejak [[abad ke-19]] ([[zaman Meiji]]), miso mulai menjadi barang dagangan yang diproduksi secara besar-besaran.
 
== Miso dari berbagai daerah ==