Aneuk Jamèë: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Afandri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
|langs = [[Bahasa Jamee]]
|rels = [[Islam]]
|related = [[Suku Minang|MinangMinangkabau]], [[Suku Aceh|Aceh]]
}}
 
[[Suku Aneuk Jamee]] adalah sebuah [[suku]] yang tersebar di sepanjang pesisir barat dan selatan [[Aceh]] mulai dari [[Singkil]], [[Aceh Selatan]], [[Aceh Barat Daya]] dan [[Simeulue]]. Suku Aneuk Jameeini merupakan penduduk[[Minangkabau perantauan|perantau Minangkabau]] yang bermigrasi ke Aceh dan telah bercampurberakulturasi dengan Suku Aceh,.<ref>M. Kluet, Singkil dan DevayanJ. Dari segi bahasaMelalatoa, bahasaEnsiklopedi [[AneukSuku Jamee]]Bangsa masihdi dianggapIndonesia, salahDepartemen satuPendidikan dialekdan dariKebudayaan bahasaRI, Minangkabau1995</ref> yang telah bercampur dengan bahasa-bahasa setempat.
 
== NamaEtimologi ==
NamaSecara etimologi, nama "Aneuk Jamee" berasal dari bahasa[[Bahasa Aceh]] yang secara harfiah berarti "anak tamu".<ref>Upacara tradisional (upacara kematian) Daerah Istimewa Aceh, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Daerah, 1984</ref>
 
== Sejarah ==
[[Berkas:Pengguna Bahasa Minang di Sumatra.png|thumb|left|320px|Peta pengguna [[Bahasa Minangkabau]] di Sumatera. Pengguna Bahasa Jamee ditunjukkan dengan warna hijau yang berada di sebelah barat daya Aceh]]
Konon ceritanya, ketika perang paderi berlangsung, para pejuang paderi mulai terjepit oleh serangan kolonial Belanda. Pesisir Minangkabau pada saat itu adalah bagian dari kerajaan Aceh mengirim bantuan balatentara. ketika keadaan makin kritis rakyat terpaksa di eksoduskan, pada saat itu mulailah Rakyat [[Minangkabau]] bertebaran di pantai Barat Selatan Aceh. Versi lain menyebutkan bahwa daerah Aceh Selatan merupakan persinggahan dari Syeikh [[Burhanuddin Ulakan]], seorang Syeikh yang berasal dari dari Ulakan Pariaman Sumatera Barat) (??? - 15 Shafar 1116 H 19/20 Juni 1704). Ia adalah seorang ulama yang menyebarkan Islam di [[Kerajaan Pagaruyung]]. Selain itu ia terkenal sebagai pahlawan pergerakan Islam melawan penjajahan [[VOC]]. Ia berasal dari pantai Ulakan, [[Pariaman]]. Syekh Burhanuddin pernah menimba ilmu di Aceh kepada Syekh [[Abdurrauf Singkil]] dari Desa Singkil Aceh, yang pernah menjadi murid dan penganut setia ajaran Syekh Ahmad al-Qusyasyi Madinah. Oleh Syekh Ahmad keduanya diberi wewenang untuk menyebarkan agama [[Islam]] di daerahnya masing-masing. Menurut cerita, Aceh Selatan dulunya merupakan persinggahan kapal-kapal dari [[Sumatera Barat]] yang menuju [[Mekkah]] membawa Jamaah Haji.
Sejak berabad-abad lalu, pesisir barat Sumatera telah menjadi rantau tradisional bagi [[orang Minangkabau]]. Migrasi orang Minang ke pesisir barat Aceh telah berlangsung sejak abad ke-16, dimana ketika itu banyak dari [[Saudagar Minangkabau|saudagar Minang]] yang berdagang dengan [[Kesultanan Aceh]]. Selain berdagang banyak pula dari masyarakat Minang yang memperdalam ilmu agama ke Aceh. Salah satunya ialah [[Burhanuddin Ulakan|Syeikh Burhanuddin Ulakan]], seorang ulama yang berasal dari Ulakan, Pariaman, Sumatera Barat. Syekh Burhanuddin pernah menimba ilmu di Aceh kepada [[Abdurrauf Singkil|Syekh Abdurrauf Singkil]] dari Singkil, Aceh, yang pernah menjadi murid dan penganut setia ajaran Syekh Ahmad al-Qusyasyi Madinah. Oleh Syekh Ahmad keduanya diberi wewenang untuk menyebarkan agama [[Islam]] di daerahnya masing-masing.
 
Gelombang migrasi berikutnya terjadi pada masa [[Perang Paderi]]. Dimana pada masa itu banyak dari masyarakat Minang yang menghindar dari pergolakan dan penjajahan [[Hindia-Belanda]].
Dalam Versi lain, Aneuk Jamee di [[Aceh Selatan]] menempati di daerah-daerah pesisir yang dekat dengan laut. Mungkin jalur perpindahan nenek moyang dulu adalah dari jalur ini, dulu hidup dari berkebun dan melaut. Seiring perkembangan zaman, seiring dengan kemajemukan, hidup terus berkembang sekarang ada yang jadi pengusaha, pedagang, pejabat, PNS, dan lain sebagainya. Semuanya hidup dalam porsinya masing-masing.
 
== Penyebaran ==
Baris 44 ⟶ 45:
 
== Bahasa ==
BahasaDalam Minangpercakapan tetapsehari-hari, digunakankelompok denganmasyarakat berasimilasiini denganmenggunakan bahasa[[Bahasa AcehMinangkabau]] jadilahdialek bahasaAceh, “jamee”.atau Tidakyang banyakdikenal perubahandengan cumaBahasa beberapaJamee. konsonanBahasa danJamee vokalmerupakan danBahasa sedikit dialeknyaMinangkabau yang berubah.telah Darimenyerap segibeberapa bahasa,unsur diperkirakandan masih merupakan dialekkosa darikata [[bahasaBahasa MinangkabauAceh]]. Namun,Kini akibatkebanyakan pengaruh proses asimilasi kebudayaan yang cukup lama, kebanyakananggota darimasyarakat [[Suku Aneuk Jamee]], terutama yang mendiami kawasan yang didominasi oleh [[Suku Aceh]], misalnyamenggunakan diBahasa wilayah Kabupaten [[Aceh Barat]],. [[Bahasa Aneuk Jamee]] hanya dituturkan di kalangan orang-orang tua saja dan saat ini umumnya mereka lebih lazim menggunakan [[Bahasa Aceh]] sebagai bahasa pergaulan sehari-hari (''lingua franca'').
 
== Lihat Pula ==
{{col|3}}
* [[Aceh Barat]]
* [[Aceh Barat Daya]]
* [[Aceh Selatan]]
* [[Aceh Singkil]]
* [[Simeulue]]
* [[Pulau Banyak]]
* [[Bahasa Aneuk Jamee]]
* [[Bahasa Minangkabau]]
* [[Merantau]]
* [[Suku Aceh]]
* [[Suku Minangkabau]]
* [[Suku Pesisir]]
{{EndDiv}}
 
== Sumber ==