Lokomotif C15: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
{{noref}}
{{Infobox Lokomotif
|image =C15 07.jpg
Baris 26 ⟶ 25:
|notes =
}}
Lokomotif '''C15''' adalah [[lokomotif uap]] buatan pabrik [[Hartmann]], [[Jerman]] dan [[Werkspoor]], [[Belanda]]. Lokomotif ini memiliki susunan gandar 0-6-0T dan berat 27,7 ton. Lokomotif ini dapat menggunakan dua bahan bakar: kayu [[jati]] dan [[batu bara]]. Lokomotif ini memiliki dua silinder ''compound.'' Teknologi tersebut lebih menghemat penggunaan bahan bakar dan air karena uap untuk menekan piston tidak langsung dibuang tetapi kembali ke silinder.
 
== Sejarah<ref>[http://heritage.kereta-api.co.id/?p=3059 Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur, PT KAI: Lokomotif C15]</ref> ==
== Sejarah ==
Pada tahun [[1875]]-[[1897]], [[Staatsspoorwegen]] telah berhasil membuat jalur kereta api lintas [[Jawa Timur]], mulai dari [{Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]] hingga [[Stasiun Panarukan|Panarukan]]. Jalur lintas Surabaya Kota-[[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]] merupakan proyek pertama perusahaan ini, kemudian diperpanjang hingga Panarukan. Rute ini menjadi sangat penting saat itu karena di daerah Umbulan terdapat sumber air yang sangat besar dan perkebunan [[tembakau]]. Agar dapat melayani jalur tersebut, SS kemudian mengimpor lokomotif C15 dari dua pabrik yang berbeda: [[Hartmann]] (pada tahun [[1897]]-[[1899]] dan [[Werkspoor]] (pada tahun [[1899]]-[[1900]]), masing-masing sepuluh buah.
 
Total 20 buah lokomotif itu dijalankan untuk lintas tersebut. Lokomotif ini adalah lokomotif pertama yang dibeli oleh Pemerintah [[Hindia Belanda]] kepada pabrik Belanda. Sejak saat itu, KA menjadi moda transportasi yang amat penting. Angkutan tembakau banyak mempergunakan angkutan kereta api untuk diekspor.
 
Saat ini tersisa lokomotif C1507 di [[Museum Kereta Api Ambarawa]], [[Kabupaten Semarang]], [[Jawa Tengah]].
 
== Referensi ==