Wu Zixu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Glent (bicara | kontrib)
tambah
Glent (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
Pada umumnya orang [[Tionghoa]] mempercayai bahwa hari raya [[Peh Cun]]/ Duanwu Jie (端午节) adalah untuk memperingati sastrawan patriotik [[Qu Yuan]] (屈原), tapi ada versi lain yang mengatakan bahwa perayaan ini untuk memperingati Wu Zixu yang jenazahnya dibuang ke sungai setelah bunuh diri. Wu Zixu juga dianggap sebagai teladan anak yang berbakti karena hasratnya untuk membalas dendam atas kematian ayah dan kakaknya yang tidak adil. Di beberapa tempat di [[Tiongkok]], Wu juga dipuja sebagai dewa sungai atau dewa ombak (濤神).
 
Wu juga dianggap sebagai penemu [[dodol]] tahun baru/ ''[[kueKue keranjangKeranjang|niangao]]'' (年糕) . Konon ketika masa pemerintahan Raja Helu, negara Wu mendapat hasil panen yang berlimpah sehingga cukup untuk beberapa musim. Wu diberi tugas untuk mengurus masalah kelebihan cadangan pangan ini. Segera setelah menerima perintah, Wu memerintahkan agar kelebihan padi itu dicelupkan ke dalam air dan dikukus. Setelah itu padi ditumbuk hingga menjadi semacam pasta dan dicetak seperti bata. Bata-bata ini kemudian ditumpuk di sepanjang tembok kota dan ditutupi batu bata.
 
Setelah Wu bunuh diri, negara Wu diserang oleh Yue. Perang dan gagal panen menimbulkan kelaparan dimana-mana. Seorang pejabat istana teringat pesan Wu bahwa bila terjadi kelaparan tembok kota bagian dalam boleh dirubuhkan untuk mengambil cadangan. Nasi berbentuk bata itu dapat dimakan dengan cara dipanaskan terlebih dahulu hingga lunak. Dengan demikian rakyat selamat dari kelaparan. Sejak itu, untuk menghormati Wu Zixu, rakyat membuat dodol untuk dipersembahkan padanya setiap tahun baru dan hingga sekarang tradisi memakan dodol tahun baru ini menjadi kebiasaan.