Kerusuhan Banjarmasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 222.124.79.83 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh EmausBot |
keefektifan kalimat |
||
Baris 1:
'''Kerusuhan Banjarmasin''' terjadi pada tanggal 23 Mei 1997, Banjarmasin dilanda kerusuhan massal,
Tanggal 23 Mei 1997 kebetulan jatuh pada hari Jumat. Pada hari itu berlangsung putaran terakhir masa kampanye Pemilu 1997, yang secara kebetulan merupakan hari kampanye Golkar. Menurut rencana semula, setengah hari kampanye diawali dengan kampanye simpatik berupa pendekatan kepada kalangan bawah dengan target operasi buruh, pengojek, dan tukang becak. Kemudian, setengah hari berikutnya, usai ibadah Jumat, kampanye akan dilanjutkan dengan panggung hiburan rakyat di lapangan Kamboja. Pada acara tersebut akan hadir Menteri Sekretaris Kabinet (Mensekkab) [[Saadilah Mursjid]], Ketua MUI KH [[Hasan Basri (MUI)|Hasan Basri]], dan artis-artis ibu kota. Rencana itu tidak pernah terwujud, karena yang terjadi kemudian adalah malapetaka berupa kerusuhan massal.<ref>Sulistyo, Hermawan (1999). Anarki Enam Jam: Rekonstruksi Kerusuhan Jumat Membara di Banjarmasin. Hal.185</ref>
Baris 18:
Mulai pukul 15.00, listrik padam, menambah suasana mencekam. Kerusuhan meningkat. Sebagian besar tamu Hotel Istana Barito masih berada di dalam kamar mereka dalam kegelapan. Tiba-tiba satpam hotel menggedori pintu-pintu kamar dan berteriak, kebakaran! Para tamu pun berhamburan ke luar, menyelamatkan diri masing-masing. Dengan cepat, kerusuhan menjalar ke mana-mana. Massa terus melakukan pengrusakan, sambil meneriakkan yel-yel PPP. Beberapa orang mengenakan atribut PDI.
Suasana semakin kalut. Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya mana saja dan menjarah isinya.
Di jalanan, fasilitas umum dihancurkan. Massa juga merusak dan melempari ruko-ruko yang berderet di sepanjang Jalan HM Hasanuddin sampai Jalan A.Yani, di kawasan Sudimampir, Jalan MT Haryono, dan Jalan Pangeran Samudera.
Di dalam kompleks Plaza Mitra, dengan persetujuan dari manajemen di [[Jakarta]], pimpinan TB [[Gramedia]] memutuskan untuk menutup toko dan karyawan diminta segera meninggalkan lokasi kerja. Semua pulang, dengan catatan tidak memakai atribut PPP mana pun. Di depan Plaza Mitra, petugas mulai menutup jalanan dan membuat pagar betis untuk melindungi kompleks pertokoan itu. Tetapi, ribuan massa tidak terbendung. Mereka merangsek ke depan, memecah pagar betis petugas, memcahkan kaca-
Hingga saat itu, Plaza Mitra baru dirusak, tetapi belum terbakar. Kemudian, sebuah sedan putih didorong dan ditabrakkan ke kaca etalase Toys Kids di lantai dasar, sebelum akhirnya mobil itu dibakar. Api segera menyebar ke seluruh gedung. Setelah Plaza Mitra terbakar, gedung-gedung lain segera menyusul. Malam itu, seluruh empat lantai gedung Plaza Mitra musnah terbakar.
Baris 39:
Namun secara ajaib, ketika seluruh api menelan gedung-gedung di sekitarnya, gedung Anjung Surung selamat. Petugas UGD RS Islam menyebutkan, hingga pukul 17.30 rumah sakit tersebut merawat 12 orang korban. Delapan di antaranya menderita luka bacok, empat sisanta akibat kecelakaan lalu lintas. Sementara RS Ulin menyeburkan, sedikitnya mereka merawat 20 orang pasien, termasuk Didik Triomarsidi, juru foto Banjarmasin Post. Didik dianiaya massa ketika meliput penghancuran gedung markas DPD Golkar.
Saat itu, orang-orang dari berbagai kampungpun mulai gelisah dan mulai melakukan pengamanan masing-masing. Mereka semua keluar rumah, menjaga setiap gang dan jalan-jalan masuk. Lengkap dengan senjata tajam, berupa mandau, samurai, dan clurit. Penjagaan dilakukan semalam suntuk, karena mereka mendengar
Pukul 20.30 Wita, massa beramai-ramai ke arah Supermarket Mitra, yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Banjarmasin. Letaknya di Jalan Sumatra. Di gedung berlantai empat ini banyak terdapat toko-toko elektronik, komputer, diskotik, ruang pertemuan, show-room mobil mewah, toko buku Gramedia, KFC, Bioskop 21, dan sarana hiburan anak-anak. Massa berhasil masuk dengan menorobos blokade keamanan. Isi gedung dijarah dan dibawa lari. Gedung itu sendiri telah terbakar sekitar pukul 20.00 Wita, dan api menyala sampai pukul 09.00 keesokan harinya.<ref name="Tempo"/>
Massa terus mengamuk dan mengobrak-abrik isi gedung. Pada saat itu tersiar
Pada malam harinya, jumlah gerombolan massa menyusut. Listrik masih padam dan seluruh kota dalam keadaan tetap gelap gulita, hanya diterangi kobaran api di mana-mana. Beberapa tempat diblokade petugas keamanan, namun gerombolan massa masih berkerumun di beberapa tempat. Mereka memasuki kawasan pemukiman, menyerang dengan clurit, klewang, Mandau, samurai, dan berbagai senjata lain. Beberapa rumah, kantor dan warung yang berdekatan dengan Banjarmasin Post masih
Kemudian, sekitar pukul 23.00 Wita, massa menuju ke arah luar kota. Sasarannya adalah rumah-rumah calon legislatif Golkar. Karena terbetik
Yang sangat tragis, sekitar pukul 24.00 Wita, seorang warga yang keluar rumah untuk melihat keadaan kelihatan tergeletak tertembak peluru. Meski begitu, masih menurut laporan Tim LBHN Banjarmasin, suasana di jalan-jalan masih ramai. Banyak orang yang sudah terlanjur keluar sulit pulang lagi ke rumahnya masing-masing. Karena jalan-jalan sudah diblokir oleh orang-orang kampung. Yang bukan warganya tidak diperbolehkan masuk dan melewati jalan tersebut.<ref name="Tempo"/>
Baris 53:
Namun sekitar pukul 01.00 Wita dini hari (Sabtu, 24 Mei), massa bergerak ke luar kota. Karena semua jalan sudah diblokir oleh pihak keamanan. Suasana semakin tegang. Khususnya di pusat kota, semua listrik padam dan baru menyala pukul 09.30 pagi.<ref name="Tempo"/>
Kemudian pasukan keamanan, sekitar pukul 03.00 Wita, mengobrak-abrik Kampung [[Kelayan]]. Kampung ini merupakan kampung terpadat dan dikenal banyak preman. Ada 195 orang yang diamankan di kantor Polresta. Kondisi mereka babak belur dan hampir semua menjadi sulit untuk dikenali wajahnya. Sekitar pukul 04.00 Wita, masyarakat perumahan Beruntung Jaya yang semalam suntuk berjaga terus karena ada
HIngga keesokan harinya, sabtu pagi, api masih menyala di kompleks Plaza Mitra. Seluruh lantai gedung tersebut masih belum bisa dimasuki. Tetapi bau sangit dan busuk menyengat hingga ke luar ruangan. Regu penyelamat belum bisa bertindak apa-apa karena gedung masih diselimuti api dan asap. Evakuasi baru bisa dilakukan sore hari ketika sebagian api sudah
== Kerugian ==
Dari kerugian material, ratusan rumah, toko, gedung, dan bangunan lain, hancur luluh lantak. Yang hancur lebur termasuk gedung PLN Cabang Banjarmasin, Kantor Kanwil Depsos Kalsel, Kantor PDAM Banjarmasin, Kantor Pegadaian Banjarmasin, BDN, BRI, Bank Lippo, Bank Danamon, Bank Utama, BDNI, enam restoran, dua bioskop, tiga hotel (Hotel Kalimantan, Hotel Banjarmasin, Hotel Barito Palace). Selain Plaza Mitra, pusat-pusat pertokoan lain yang dihancurkan serta dijarah ialah Plaza Junjung Buih, Siolatama, Toserba Barata, Plaza Arjuna, Edwin Haouse, Toserba [[Lima Cahaya]], dan pusat perbelanjaan Sudimampir.<ref>{{en}} [http://news.google.com/newspapers?id=zgouAAAAIBAJ&sjid=7jEDAAAAIBAJ&pg=2516,385454&dq=banjarmasin+riot&hl=en The Nations:Violent was the breeze before the storm, June 2, 1997 page A-8] diakses 5 April 2011</ref><ref>{{en}} [http://www.nytimes.com/1997/05/26/world/in-indonesia-a-deadly-end-to-a-campaign.html The New York Times:In Indonesia, A Deadly End To a Campaign, by Seth Midans, May 26, 1997 edition] diakses 5 April 2011</ref><ref>{{en}} [http://www.unhcr.org/refworld/country,,,CHRON,IDN,,469f389bc,0.html UNHCR:Chronology for Chinese in Indonesia, published 2004] diakses 5 April 2011</ref><ref>{{en}} [http://www.independent.co.uk/news/as-indonesia-holds-an-election-a-small-town-in-borneo-burns-1263369.html The Independent:As Indonesia holds an election, a small town in Borneo burns, by Richard Lloyd Parry, 25 May 1997 edition] diakses 5 April 2011</ref> Untuk data selanjutnya, lihat
{| class="wikitable" border="1"
Baris 135:
|}
Selain itu, ratusan penduduk tewas dan luka parah, belum termasuk yang
== Referensi ==
|