Mohammad Hatta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
catatan kaki
Baris 51:
}}
[[Doktor honoris causa|Dr.(HC)]] [[Drs.]] H. '''Mohammad Hatta''' (lahir dengan nama '''Muhammad Athar''', populer sebagai '''Bung Hatta'''; {{lahirmati|[[Fort de Kock]] (sekarang [[Kota Bukittinggi|Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]), [[Hindia Belanda]]|12|8|1902|[[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]]|14|3|1980}}) adalah pejuang, negarawan, ekonom, dan juga [[Wakil Presiden Indonesia]] yang pertama. Ia bersama [[Soekarno]] memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda sekaligus [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|memproklamirkannya]] pada 17 Agustus 1945. Ia juga pernah menjabat sebagai [[Daftar Perdana Menteri Indonesia|Perdana Menteri]] dalam [[Kabinet Hatta I]], [[Kabinet Hatta II|Hatta II]], dan [[Kabinet Republik Indonesia Serikat|RIS]]. Ia mundur dari jabatan wakil presiden pada tahun [[1956]], karena berselisih dengan Presiden [[Soekarno]]. Hatta juga dikenal sebagai Bapak [[Koperasi]] Indonesia.
 
buyut mohammad hatta adalah keturunan aceh yang cukup lama bermukim di tanah minangkabau melakoni perdagangan sembari menjadi tenaga pengajar ilmu politik.
 
Bandar udara internasional [[Jakarta]], [[Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta|Bandar Udara Soekarno-Hatta]], menggunakan namanya sebagai penghormatan terhadap jasa-jasanya. Selain diabadikan di [[Indonesia]], nama Mohammad Hatta juga diabadikan di [[Belanda]] yaitu sebagai nama jalan di kawasan perumahan Zuiderpolder, [[Haarlem]] dengan nama ''Mohammed Hattastraat''. Pada tahun 1980, ia meninggal dan dimakamkan di Tanah Kusir, [[Jakarta]]. Bung Hatta ditetapkan sebagai salah satu [[Pahlawan Nasional Indonesia]] pada tanggal 23 Oktober 1986 melalui Keppres nomor 081/TK/1986/<ref>[http://www.depsos.go.id/modules.php?name=Pahlawan&opsi=mulai-2 Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia]'', Departemen Sosial RI Online, [[Januari]] [[2010]]. Diakses 26 Agustus 2012.</ref>