Zulkifli Hasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
saya telah menambahkan bagian "Latar Belakang Pendidikan"
Saya menyunting bagian "Ketua MPR RI"
Tag: VisualEditor menghilangkan referensi [ * ]
Baris 171:
 
Zulkifli Hasan juga menerima sejumlah penghargaan lainnya. Yang pertama, sebelum penghargaan dari La Trofi, yaitu pada 21 April 2014, ia menerima Bhumandala Award dari [[Badan Informasi Geospasial]] atas dedikasinya dalam mengimplementasikan informasi geospasial kehutanan yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa dan turut serta menyelamatkan Bumi dengan informasi Geospasial<ref>http://www.dephut.go.id/index.php/news/details/9525</ref>. Yang kedua, dalam sebuah acara Tiger Conservation Awards pada Rabu, 16 Juli 2014, ia menerima penghargaan Tiger Champion Award dari Panthera. Penghargaan ini diberikan kepada orang-orang yang berfokus dan berjasa dalam usaha pelestarian [[Harimau sumatera|harimau Indonesia, khususnya di Pulau Sumatera]]<ref>http://www.indopos.co.id/2014/07/menhut-terima-tiger-champion-award.html</ref><ref>http://ppid.dephut.go.id/berita_terkini/browse/35</ref>. Yang terakhir adalah penghargaan tanda penghormatan yang diberikan oleh kepala negara kepada seseorang yang dinilai mempunyai jasa besar terhadap bangsa dan negara<ref>http://www.bpn.go.id/Berita/Siaran-Pers/kepala-badan-pertanahan-ri-terima-bintang-mahaputera-adipradana-4692</ref><ref>http://ppid.dephut.go.id/berita_foto/browse/209</ref>. Zulkifli Hasan, pada hari Rabu, 13 Agustus 2014, menerima penghargaan tersebut, yaitu [[Bintang Jasa|Bintang Jasa Mahaputra Adipradana]], dari Presiden Republik Indonesia pada saat itu, [[Soesilo Bambang Yudhoyono]].
 
== Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (2014-2019) ==
 
=== Terpilihnya Zulkifli Hasan ===
Zulkifli Hasan ([[Partai Amanat Nasional]]) ditetapkan sebagai Ketua [[MPR RI]] dalam sidang paripurna yang berakhir pada hari Rabu, 8 Oktober 2014, dini hari<ref>www.jawapos.com/baca/artikel/7888/Zulkifli-Hasan-Terpilih-Jadi-Ketua-MPRa</ref>.Mantan Menteri Kehutanan tersebut terpilih bersama dengan empat orang wakil ketua, yaitu [[Mahyudin]] (Fraksi [[Partai Golkar]]), [[E. E. Mangindaan]] (Fraksi [[Partai Demokrat]]), [[Hidayat Nur Wahid]] (Fraksi [[PKS]]), dan [[Oesman Sapta Odang]] ([[DPD|Dewan Perwakilan Daerah]]). Ia diajukan lewat paket yang didukung oleh fraksi partai [[Koalisi Merah Putih]] yang merupakan kubu oposisi melawan paket dari [[Koalisi Indonesia Hebat]] yang terdiri dari Oesman sebagai calon ketua, didampingi empat calon wakil ketua, yakni [[Ahmad Basarah]] ([[PDI-P]]), Imam Nachrawi ([[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]]), [[Patrice Rio Capella]] ([[NasDem|Nasdem]]), dan [[Hasrul Azwar]] ([[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]]) dan meraih suara mayoritas anggota [[MPR RI|MPR]] yang hadir dengan selisih hanya 17 suara<ref>http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/10/141007_mpr_ketua</ref>.
 
Pada awalnya, sidang paripurna akan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014 malam, penundaan dilakukan karena [[DPD|Dewan Perwakilan Daerah]] masih melakukan pemilihan calon pimpinan [[MPR RI|MPR]] yang akan mereka ajukan<ref>http://nasional.kompas.com/read/2014/10/07/08241691/Hari.Ini.Sidang.Paripurna.Pemilihan.Pimpinan.MPR.Digelar.Pukul.10.00</ref>. Selanjutnya sidang paripurna pemilihan ketua [[MPR RI|MPR]] dijadwalkan ulang<ref>http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/08/tepuk-tangan-warnai-penghitungan-suara-pemilihan-ketua-mpr</ref> untuk dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 7 Oktober 2014, pukul 10.00 WIB<ref>http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/08/tepuk-tangan-warnai-penghitungan-suara-pemilihan-ketua-mpr</ref>. Sidang paripurna dipimpin oleh pimpinan [[MPR RI|MPR]] sementara, yakni anggota termuda dan tertua di [[MPR RI|MPR]]. Anggota termuda adalah Riri Damayanti John Latif (24 tahun), anggota [[DPD]] dari [[Provinsi Bengkulu]] dan anggota tertua adalah Sultan Ternate Mudaffar Sjah (79 tahun), anggota [[DPD]] dari [[Maluku]].
 
Pimpinan sementara rapat paripurna pemilihan Ketua [[MPR RI|Majelis Permusyawaratan Rakyat]], Maemanah Umar, dari [[DPD]] [[Riau]] mengesahkan dua paket pimpinan [[MPR RI|MPR]] untuk dipilih
melalui mekanisme pemungutan suara atau voting'''[9]'''.
Paket A untuk paket yang megusung Oesman sebagai ketua, sedangkan nama Zulkifli
Hasan berada dalam paket B[10]. Ketika
sidang paripurna berlangsung, pimpinan sidang sementara Maimanah Umar kesulitan
menertibkan proses sidang terkait situasi dimana anggota dewan kerap berebut
suara melalui microphone mereka
masing-masing[11]. Sidang
paripurna dipenuhi interupsi, skors, ketegangan antar anggota, dan rapat-rapat
lobi[12].
 
Pada
saat proses penghitungan suara telah menunjukkan perolehan lebih dari 50% untuk
paket B, situasi menjadi lebih terkendali, karena pemenangnya hampir pasti
dapat segera ditetapkan[13][14].
Akhirnya, sidang paripurna Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) tersebut memutus dan mengangkat Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR
terpilih periode 2014-2019. Ia terpilih sebagai Ketua MPR setelah paket yang
diajukan fraksi partai Koalisi Merah Putih memperoleh 347 suara, dimana paket A
dari Koalisi Indonesia Hebat memperoleh 330 suara, sedangkan satu suara yang
tersisa abstain[15][16]. Penghitungan suara yang dilakukan di Ruang Sidang
Paripurna atau Gedung Utama, Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta baru
berakhir pada hari Rabu, 8 Oktober 2014 pukul 04.18 WIB[17].
Sidang paripurna ini berlangsung selama hampir lima jam[18].
 
Dalam
sebuah wawancara, Zulkifli Hasan mengaku tidak menyangka akan dipercaya untuk
mengemban amanah sebesar ini[19].
Sebagai sosok yang nasionalis dan menjunjung kebhinekaan bangsa Indonesia[20],
ia ingin membawa MPR ke arah institusi negara yang mendekatkan nilai-nilai
kebangsaan ke dalam sikap dan kepribadian warga negara[21].
 
'''Pelantikan
Presiden-Wakil Presiden Terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla'''
 
Sifat
menjunjung persatuan tampak dari bagaimana Zulkifli Hasan melaksanakan tugas
pertamanya, yaitu menyelenggarakan pelantikan presiden dan wakil presiden
terpilih[22]. Tugas
tersebut tidak lah mudah mengingat tegangnya situasi politik nasional pasca
Pilpres yang memecah aktor politik dan konstituen atau simpatisan mereka ke
dalam dua kubu, yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung pasangan calon
presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Koalisi Indonesia
Hebat (KIH) yang mengusung calon presiden-wakil presiden Joko Widodo-Jusuf
Kalla[23][24].
Ia bertekad mempersatukan koalisi-koalisi di dalam pemerintahan demi
tercapainya tujuan bersama yaitu kemajuan bangsa[25].
Ia pun mengupayakan kehadiran semua pihak, baik pada tataran anggota fraksi dan
DPD[26]
hingga pihak-pihak yang secara langsung berhelat di Pilpres[27].
Pada akhirnya, ia berhasil mengajak semua pihak untuk sejenak melepas ego
masing-masing dan bersama-sama menunjukkan sifat negarawan sejati sehingga pelantikan
pun dapat berjalan dengan baik dan damai[28][29].
 
'''Konsolidasi
KMP dan KIH di DPR'''
 
Ketegangan antara KMP dan KIH belum juga berakhir
meskipun telah menunjukkan kondisi positif di dalam sidang pelantikan presiden
dan wakil presiden terpilih. Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR RI tidak duduk
memangku tangan, ia turut berperan langsung dalam mengkonsolidasi kedua kubu. Dalam
sebuah wawancara pada tanggal 1 November 2014, ia menegaskan dirinya berupaya
menyatukan anggota parlemen terlepas dari koalisi yang melatarbelakangi mereka
dengan banyak melakukan dialog dan lobi dimana ia selalu menitikberatkan
musyawarah mufakat[30].
Ia pun memastikan bahwa tidak lebih dari dua minggu, konflik di parlemen yang
pada puncaknya melahirkan DPR tandingan tersebut akan berakhir dan kembali
kepada persatuan Indonesia[31].
 
'''Perspektif
terhadap ISIS dan Bentrokan TNI-POLRI di Batam'''
 
Pada bulan-bulan
pertama menjabat sebagai Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan dihadapkan pada
permasalahan yang berpotensi memecah belah bangsa, yaitu terorisme.
Berkembangnya gerakan ''Islamic States of
Iraq and Syria ''(ISIS) ia yakini berbahaya bagi kesatuan bangsa. ISIS,
menurutnya, sangat tidak merepresentasikan ajaran Islam, namun gerakan tersebut
membawa nama Islam. Maka, gerakan tersebut berpotensi merusak persatuan di
tengah masyarakat plural seperti Indonesia yang terdiri dari berbagai macam
kepercayaan dan agama[32].
Indonesia, dengan 4 Konsensus Dasar Bernegara, yaitu Pancasila, UUD 1945,
Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI, harus mampu melawan arus perpecahan dan menjaga
nasionalisme dalam pribadi masing-masing untuk membentuk ikatan yang kuat
bersama-sama[33].
 
Selain
menanggapi terorisme, Zulkifli Hasan juga menyampaikan pandangannya terkait
bentrok antara TNI dan POLRI yang terjadi di Batam pada hari Rabu, 19 November
2014. Dirinya berharap konflik tersebut dapat segera diselesaikan, karena masalah
tersebut dapat menjadi ancaman bagi persatuan bangsa dan negara, serta dapat
mengganggu stabilitas politik nasional. Ia menuturkan bahwa jika permasalahan
tersebut tidak diselesaikan segera, masyarakat akan menirunya[34].
Ia berharap lembaga pemerintahan dapat menjadi contoh bagi masyarakat dalam
menegakkan nilai-nilai kebangsaan, salah satunya persatuan dan kesatuan. Untuk
itu, ia sempat mengutarakan himbauan untuk anggota pemerintah dapat menurunkan
ego masing-masing dan berfokus pada kesamaan tujuan mewujudkan visi dan misi
untuk Indonesia yang lebih baik sejalan dengan apa yang ia sampaikan dalam
sebuah acara peringatan Hari Pahlawan mengenai pentingnya meneladani sifat
nasionalis para pahlawan[35][36].
 
'''Kunjungan
Zulkifli Hasan ke Perbatasan Lintas Batas Malaysia'''
 
Pada
tanggal 27 November 2014, Zulkifli Hasan melakukan kunjungan ke daerah
perbatasan untuk menampung aspirasi[37].
Zulkifli Hasan beserta wakil-wakilnya mengunjungi daerah Pos Perbatasan Lintas
Batas (PPLB) Indonesia-Malaysia di Entikong, Sanggau, Kalimantan Barat[38].
Kepala Biro Sekretariat Pimpinan MPR Tugiyana menuturkan bahwa delegasi
pimpinan MPR RI dipimpin Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan didampingi empat
ketua, yakni Mahyudin, E.E. Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta
Odang[39].
Selain Pimpinan MPR, hadir pula anggota Komisi II DPR RI dan sejumlah
perwakilan kementerian[40].
 
Kedatangan
rombongan tersebut disambut oleh Gubernur Kalimantan Barat Cornelis dan Bupati
Sanggau Paolus Hadi[41].
Setelah disambut upacara adat, rombongan MPR melanjutkan perjalanan ke pos
penjagaan perbatasan Indonesia (SM Inland Port), Kayan Land District, Jalan
Seriam-Tebedu, dan Sarawak Malaysia[42].
Selanjutnya kembali ke kantor UP3LB untuk berdialog dengan masyarakat
perbatasan[43].
Zulkifli Hasan mengharapkan kunjungan MPR, Komisi II, dan Kementrian menjadi
dasar untuk nantinya dapat menghasilkan perubahan signifikan di kawasan
perbatasan[44].
 
'''Membela
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam Isu Pergantian Gubernur DKI Jakarta'''
 
Pasca terpilihnya Joko Widodo sebagai presiden Republik
Indonesia periode 2014-2019, provinsi DKI Jakarta harus mengangkat gubernur
baru yang menggantikannya[45].
Berbagai polemik muncul terkait siapa yang akan menggantikan Joko Widodo, meskipun
secara konstitusional Basuki Tjahaja Purnama, atau yang dikenal dengan sebutan
Ahok, selaku wakil gubernur sudah selayaknya naik menjadi gubernur[46].
Pro kontra dipilihnya Ahok menjadi gubernur pengganti Joko Widodo tidak hanya
berkembang di dalam tubuh pemerintahan, tetapi juga di tengah masyarakat,
dimana muncul protes dari sekelompok orang yang tergabung dalam organisasi
masyarakat Front Pembela Islam (FPI) dengan menggunakan landasan latar belakang
agama yang dalam kesimpulannya Ahok dianggap tidak layak menjabat gubernur[47].
 
Dalam sebuah wawancara refleksi akhir tahun, Zulkifli
Hasan angkat bicara tentang polemik Ahok menjadi gubernur DKI Jakarta. Ia
menegaskan dirinya tidak menyetujui segala bentuk protes dan kritik yang
berlatarbelakang isu SARA[48].
Di dalam dialognya dengan wartawan tersebut, ia kembali membawa salah satu
falsafah kebangsaan, Bhinneka Tunggal Ika. Menurutnya, tidak ada toleransi
untuk ancaman bagi persatuan bangsa dan menjaga persatuan itu sendiri
membutuhkan dukungan dari segenap elemen bangsa[49].
 
''“Saya
memprotes keras kalau ada yang protes Ahok soal dia Tionghoa atau agamanya.
Kalau mau kritik silakan, tapi jangan soal SARA. Kita ini kan bhinneka tunggal
ika,"''.
 
[9] http://www.tempo.co/read/news/2014/10/08/078612681/Pemilihan-Ketua-MPR-Ditentukan-Lewat-Voting
 
[10]
Ibid.
 
[11]
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2115749/paket-b-unggul-voting-zulkifli-hasan-ketua-mpr
 
[12]
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/08/tepuk-tangan-warnai-penghitungan-suara-pemilihan-ketua-mpr
 
[13]
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2115749/paket-b-unggul-voting-zulkifli-hasan-ketua-mpr
 
[14]
Ibid.
 
[15]
Ibid.
 
[16]
http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/04230671/Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019
 
[17]
http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2115749/paket-b-unggul-voting-zulkifli-hasan-ketua-mpr
 
[18]
http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/04230671/Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019
 
[19] www.jawapos.com/baca/artikel/7888/Zulkifli-Hasan-Terpilih-Jadi-Ketua-MPRa
 
[20] http://www.tempo.co/read/news/2014/10/08/078612730/Jadi-Ketua-MPR-Zulkifli-Hasan-Junjung-Kebinekaan
 
[21]
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/09/ngb5gh-setelah-revisi-uu-md3-mpr-ingin-perkuat-peranannya
 
[22] http://www.tempo.co/read/news/2014/10/08/078612726/Jadi-Ketua-MPR-Zulkifli-Hasan-Siap-Lantik-Jokowi
 
[23] http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54521a290fa43/persaingan-kmp-kih--ajang-pembuktian-sistem-presidensial
 
[24] http://sp.beritasatu.com/home/perseteruan-kih-vs-kmp-bisa-membahayakan-indonesia/68224
 
[25] http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/07140761/Jadi.Ketua.MPR.Zulkifli.Hasan.Bantah.Isu.Jegal.Pelantikan.Jokowi
 
[26]
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/10/13/nde3k1-zulkifli-hasan-tak-ada-boikot-pelantikan-jokowi
 
[27]
http://www.tempo.co/read/news/2014/10/18/078615263/Ketua-MPR-Pelantikan-Jokowi-Sudah-Siap-90-Persen
 
[28] http://news.liputan6.com/read/2121450/senyum-prabowo-saat-hadiri-pelantikan-jokowi-jk
 
[29] http://d-onenews.com/blog/pelantikan-jokowi-dihadiri-prabowo/
 
[30] http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/01/ketua-mpr-jamin-dalam-dua-minggu-dualisme-dpr-akan-selesai
 
[31] http://www.tribunnews.com/nasional/2014/11/04/zulkifli-hasan-halo-apa-kabar-saya-punya-berita-bagus-tentang-dpr-nih
 
[32] http://www.jpnn.com/read/2014/11/05/267929/Ketua-MPR-Minta-Waspadai-Berkembangnya-ISIS-
 
[33] ''Ibid''.
 
[34]
http://www.antaranews.com/berita/465375/ketua-mpr-meminta-bentrok-tni-polri-diselesaikan
 
[35]
http://www.antaranews.com/berita/463448/zulkifli-contoh-para-pahlawan-sesuai-zaman
 
[36]
http://www.antaranews.com/berita/463482/zulkifli-hasan-ajak-generasi-muda-teladani-pahlawan
 
[37]
http://news.metrotvnews.com/read/2014/11/27/324425/pimpinan-mpr-kunjungi-pagar-batas-indonesia-malaysia-di-entikong
 
[38]
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/11/27/nfom1l-warga-perbatasan-entikong-tuntut-pelabuhan-darat-ke-pimpinan-mpr
 
[39]
http://surabaya.tribunnews.com/2014/11/27/besok-pimpinan-mpr-akan-tinjau-perbatasan-entikong
 
[40]
http://news.metrotvnews.com/read/2014/11/25/323413/pimpinan-mpr-kunjungi-entikong-bahas-pembangunan-perbatasan-besok
 
[41]
http://news.metrotvnews.com/read/2014/11/27/324425/pimpinan-mpr-kunjungi-pagar-batas-indonesia-malaysia-di-entikong
 
[42]
Ibid
 
[43]
Ibid
 
[44]
http://news.metrotvnews.com/read/2014/11/25/323413/pimpinan-mpr-kunjungi-entikong-bahas-pembangunan-perbatasan-besok
 
[45] http://news.detik.com/read/2014/10/24/095229/2728387/10/taufik-tafsirkan-gubernur-pengganti-jokowi-dipilih-lagi-ahok-dia-kan-lebih-pintar
 
[46] http://news.okezone.com/read/2014/11/18/338/1066950/pakar-hukum-tata-negara-ahok-otomatis-jadi-gubernur
 
[47] http://www.voaindonesia.com/content/kembali-didemo-fpi-ahok-tolak-berunding/2514336.html
 
[48] http://news.detik.com/read/2014/12/22/180859/2784784/10/ketua-mpr-tak-boleh-ada-yang-protes-ahok-karena-etnis-dan-agamanya?nd771104bcj
 
[49] http://www.koranindo.com/2014/12/24/3066-zulkifli-hasan-bela-ahok-karena-protes-soal-tionghoa-dan-agama.html
 
== Hobi Olahraga ==