Ahmad Ardian
Bergabung 29 Januari 2015
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 3:
Ardian lahir dan dibesarkan di Pangkep, terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Sastra UMI pada tahun 2008, dimana ia mulai menggeluti dunia sastra. Setelah mempublikasikan puisi pertamanya pada tahun 2009 di media sosial, Ardian terus menulis. Pusinya menyangkut berbagai tema, mulai dari Kehidupan, kematian, hingga Religius.
* Organisasi
== Kehidupan ==
Ahmad Ardian dilahirkan di Pangkep, Sulawesi Selatan pada 13 Maret 1990. Ia merupakan anak terakhir dari pasangan H. Syamsul dan (Alm.) Hj. Marwah, keduanya berasal dari kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Ayahnya hanya Petani dan Ibunya seorang Ibu rumah tangga biasa.
Ahmad Ardi mulai mengenyam pendidikan di sekolah dasar (SD) Negeri 8 Bontowa. Ia kemudian meneruskan pendidikannya di ''S''MP Neg. 1 Labakkang. Sejak SMP, Ardian senang menulis lirik dan puisi untuk konsumsi pribadi.
Pada usia 12 tahun, Ibunya wafat akibat penyakit diabetes, Ayah Ardian kemudian menikah saat ia masih duduk di bangku kelas 2 SMP. Sejak pernikahan ayahnya, hubungan dengan keluarga almahrum ibunya tidak lagi harmonis hingga ia mengenyam pendidikan strata satu. Ada beberapa puisi yang ia publikasikan di media sosial, sebagai guratan kegundahannya dan carut-marut keluarganya. Puisinya terposting di catatan akun ''Facebook'' Lamanya "Aredee Sang Marwah".
Baris 17:
== Penyair ==
Nama Ardian pertama kali muncul dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di ''Majalah Lentera S''astra pada tahun 2013, saat itu ia sudah berusia 23 tahun.
Setelah pemuatan pertama karyanya, ia kemudian tergabung dalam Antologi Puisi Menolak Korupsi. Karena banyaknya jumlah penyair, buku itu kemudian di cetak dalam 2 jilid. 3 puisinya masuk di PMK Jilid 2a bersama ''Asdar Muis R.M.S'' dan ''Badaruddin Amir'', Penyair Idan Cerpenis Sul-Sel asal Kabupaten Barru. Beberapa Perlombaan dan Seleksi Puisi pernah ia ikuti, walau sering gagal. 1 Puisinya yang berjudul "Waktu" terpilih dan dibukukan dalam Antologi ''Senandung Cinta ''untuk Ibu 2 (2013). Kemudian ikut kembali dalam Antologi Puisi ''Memo untuk Presiden ''(2014) arahan Sosiawan Leak. Tahun 2015, Ia berencana menerbitkan 1 buku yang memuat puisi-puisinya sejak 2011-2015.
|