Kaisar Taishō: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dewi naharia (bicara | kontrib)
menambah kanji
Dewi naharia (bicara | kontrib)
tambah link, beri jarak
Baris 31:
Tiga minggu setelah dia lahir, Pangeran Haru didiagnosis menderita penyakit [[meningitis]] yang membuat dia tidak begitu kuat baik fisik maupun mental (rumor yang beredar, karena keracunan [[timbal]]). Untuk menyelematkannya, dia diasuh oleh kerabatnya, Pangeran [[Nakayama Tadayasu]] hingga berusia 7 tahun. Guru pribadinya mengajarnya dan dipilih dari pengajar dari sekolah khusus ''Tōgō-gogakumonsho''. Pada bulan [[September]] [[1887]] mengenyam pendidikan dasar di ''Peers' School'', namun akhirnya kembali ke ''Tōgō-gogakumonsho'' sebelum menyelesaikan sekolah lanjutan pada tahun [[1893]].
 
Yoshihito dinobatkan sebagai Putra Mahkota pada tanggal [[3 November]] [[1888]]. Pada tanggal [[25 Mei]] [[1900]] Putra Mahkota Yoshihito menikah dengan Putri [[Permaisuri Teimei|Sadako]], putri dari Pangeran [[Kujo Mitchitaka]] [''peer''] dan diarunia empat orang putra ): Pangeran ''Michi-no-miya'' [[Hirohito]] ([[1901]]-[[1989]]), Pangeran ''Atsu-no-miya'' [[Yasuhito, Pangeran Chichibu|Yasuhito Chichibu]] ([[1903]]-[[1953]]), Pangeran ''Teru-no-miya'' [[Nobuhito, Pangeran Takamatsu|Nobuhito Takamatsu]]([[1905]]-[[1987]]) serta Pangeran ''Sumi-no-miya'' [[Takahito, Pangeran Mikasa|Takahito Mikasa]] (1915- ).
 
Pada tahun [[1906]], Putra mahkota mengadakan renovasi besar-besaran extensive kompleks Istana, yakni Istana Akasaka (Saat ini digunakan sebagai wisma tamu kenegaraan) dengan menggunakan gaya [[Eropa]], [[rococo]]. Pada bulan [[Oktober]] [[1907]], mengunjungi [[Korea]] ([[Choson]]), diiringi Admiral [[Togo Heihachiro]], Jendral [[Katsura Taro]], dan Pangeran [[Arisugawa Taruhito]]. Yang tampaknya merupakan kunjungan satu-satunya ke luar negeri.
Baris 37:
Putra Mahkota Yoshihito meneruskan ayahnya sebagai Kaisar pada bulan [[Juli]] [[1912]] dan mengambil nama tahtanya '''Taisho''' (''Kebenaran yang Agung'').
 
Karena menderita penyakit meningitis yang merupakan bawaan sejak lahir, sejak tahun [[1910]],membuatnya tidak memungkinkan untuk menunaikan tugas-tugas kekaisaran. Dia digantikan oleh Putra Mahkota [[Hirohito]] sebagai pemangku jabatan kekaisaran pada tanggal [[25 November]] [[1921]].
 
Kaisar Taisho mengalami stroke yang fatal sehingga meninggal pada tanggal [[25 Desember]] [[1926]] di Villa Kekaisaran di [[Hayama]]. Setelah dua hari upacara pemakaman pada tanggal [[6 Februari]]-[[7 Februari]], jenazahnya dimakamkan [[Musashino Imperial Mausoleum]], sebelah barat [[Tokyo]].