Kenya Airways: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Membalikkan revisi 8416614 oleh 111.94.45.182 (bicara) |
||
Baris 1:
{{Infobox Airline
| airline = Kenya Airways
| logo = Kenya_Airways_Logo.svg
| logo_size = 300px
| IATA = KQ
| ICAO = KQA
| callsign = KENYA
| founded = 22 Januari 1977
| commenced = 4 Februari 1977
| hubs = [[Bandar Udara Internasional Jomo Kenyatta]], Nairobi
| focus_cities = [[Bandar Udara Internasional Moi]]
| frequent_flyer = Flying Blue
| lounge =
<div>
*JV Lounge
*Simba Lounge
| alliance = [[SkyTeam]]
| subsidiaries =
<div>
*African Cargo Handling Limited (100%)
*Kenya Airfreight Handling Limited (51%)
*Precision Air (49%)
| fleet_size = 33
| destinations = 56
| parent = Pemerintah Republik Kenya
| company_slogan = ''The Pride of Africa''
| headquarters = [[Nairobi]], [[Kenya]]
| key_people =
<div>
*Evanson Mwaniki (Chairman)
*Taitus Naikuni (CEO)
| website = {{URL|http://www.kenya-airways.com}}
}}
'''Kenya Airways''' adalah [[maskapai penerbangan nasional]] negara Kenya yang menjadi salah satu perusahaan terdepan di [[Afrika]] dalam bidang penerbangan.
== Sejarah Hingga Kini==
[[berkas:Vickers_VC-10_5H-MOG_EAA_LHR_08.07.73_edited-2.jpg|thumb|left|Vickers VC-10 EAA mendarat di [[Bandara Internasional London Heathrow]].]]
Pada awal tahun 1950an, [[Inggris]] yang menjajah daerah Afrika di bagian timur mendirikan perusahaan penerbangan yang bernama "East African Airways" yang terdiri dari negara Kenya, [[Uganda]] & [[Tanzania]]. Maskapai ini pada awalnya menikmati kesuksesan awal mereka dengan operasionalisasi armada jet seperti, [[De Havilland Comet|De Havilland Comet IV Series]] & [[Vickers VC10]], kemudian ketika Inggris mulai meninggalkan negeri tersebut, maskapai ini mulai kewalahan untuk menangani masalah yang terus bertambah dan ditambah lagi dengan krisis ekonomi yang merebak ke negara Uganda & Tanzania, akhirnya menambah parah derita maskapai baru ini dan mengakibatkan buruknya hubungan di antara ketiga negara tersebut. Pada bulan Januari 1977, akhirnya secara bersamaan, ketiga negara ini melikuidasi maskapai ini dan membuat entitas maskapai dengan nama mereka sendiri-sendiri.
[[berkas:Kenya_Airways_Douglas_DC-9-32_Wallner-1.jpg|thumb|right|Douglas DC-9 Kenya Airways sedang dalam persiapan lepas landas.]]
[[berkas:Kenya_Airways_Boeing_707_Haafke-1.jpg|thumb|right|Boeing 707 Kenya Airways sete;ah lepas landas dari [[Bandar Udara Internasional Schiphol]], [[Amsterdam]].]]
Sementara itu di Kenya, pemerintah yang tidak ingin transportasi udara yang dikenal cepat itu terbengkalai, akhirnya dengan terpaksa ikut campur tangan dalam pendirian maskapai ini dengan mencari personil dan aset dari maskapai sebelumnya, kemudian pada tanggal 4 Februari maskapai ini resmi beroperasi dengan didukung armada sebanyak 4 pesawat [[Fokker F27]], 2 pesawat [[Douglas DC-9]] dan 4 armada [[Boeing 707|Boeing 707-300]] yang dibeli dari [[British Midland]] & [[Northwest Airlines]]. Kemudian setelah mengalami berbagai perkembangan pesat, maskapai ini mengakuisi 6 pesawat [[Airbus A310|Airbus A310-300]], hal ini menjadikan Kenya Airways sebagai pengguna pertama dari Afrika dan pesawat Douglas DC-9 yang sudah tua diganti dengan armada baru [[Boeing 737|Boeing 737-200]] dan dengan ini semua, Kenya Airways memperkenalkan berbagai rute jauh seperti ke [[Mumbai]] di [[India]]; [[Lagos]] di [[Nigeria]] dan [[Johannesburg]] di [[Afrika Selatan]].
Pemerintah Kenya yang sangat bangga dengan performa ekonomi dan manajemen maskapai, membuat Kenya Airways ditawari untuk masuk saham dan diprivatisasi di tahun 1986, tetapi barulah pada tahun 1995, maskapai ini masuk saham dengan kepemilikan Pemerintah Kenya (29,8%) dan [[KLM]] (26,73 %). Selain berhasil memasuki pasar saham, maskapai ini tidak hanya merasakan manfaatnya hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga secara manajerial seperti penyatuan Frequent Flyer "Msafiri" ke "Flying Blue", pembaruan armada dengan membeli pesawat [[Boeing 767|Boeing 767-300]] dan [[Boeing 777|Boeing 777-200ER]]. Pada tahun 2002, maskapai ini berhasil membukukan lebih dari 1 juta penumpang dan lebih dari 23.500 ton barang selama setahun tersebut, hal ini membuat dewan maskapai ingin meningkatkan prestasi, pada tahun 2003 maskapai tersebut menunjuk seorang teknokrat Kenya, Taitus Naikuni yang sebelumnya juga merubah total wajah kementerian transportasi Kenya untuk menjadi CEO baru maskapai yang sedang berkembang ini ini akhirnya membuat program pembangunan jangka panjang maskapai dengan nama "Project Mawingu" yang namanya diambil dari bahasa swahili yaitu "awan". Pada athun 2007, damaak dari yang Naikuni rencana mulai terlihat, tercatat oleh Kenya Airways, hampir lebih dari 2 Juta penumpang & 61.000 ton kargo berhasil diangkut
== Referensi ==
|