Batu Nisan Sandai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k konsistensi
Baris 34:
Meskipun pada abad ke-7 penduduk di Kabupaten Ketapang (Kerajaan Tanjungpura) telah bertemu dan berinteraksi dengan para pedagang Muslim Arab, belum terdapat bukti tentang terdapatnya penduduk Muslim lokal dalam jumlah yang besar atau tentang terjadinya Islamisasi substansial di Tanjungpura. Penguasa Tanjungpura baru memeluk Islam pada tahun 1.590 dengan memakai gelar Panembahan dan Giri, yaitu Panembahan Giri Kusuma dan mengubah nama kerajaan Hindu Tanjungpura menjadi kerajaan Islam Matan (Arab; tempat permulaan).
 
Dengan adanya penemuan prasasti batu nisan di Sandai ini (Prasasti Sandai), dikatakan Kamboja dapat diduga bahwa hubungan antara masyarakat di Tanjungpura (Borneo Barat) dan [[Timur Tengah]] telah terjalin sejak masa-masa awal Islam. Para pedagang Muslim dari Arab, Persia, dan anak benua [[India]] yang mendatangi kepulauan Nusantara dan CinaTiongkok tidak hanya berdagang, tetapi dalam batas tertentu juga menyebarkan Islam kepada penduduk setempat.
 
==Pranala luar==