Simpingan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21:
Bukti lain bahwa pertunjukan wayang pada abad XII menggunakan kelir juga terdapat dalam Serat Bomakawya pada diskripsi Raden Samba ketika melintasi daerah pegunungan yang dilukiskan sebagai berikut;
''"''''Lumaku tikang ratha gelis, palapat hanar kajawahan hawan ira sumare saking geger,papagan katon kakeliran limut awayang,ulah nikang pisang''''"'' (Bomakawya VI : 3).
Terjemahan bahasa Indonesia
'''''"Kereta membawa dengan cepat lewat jalan punggung gunung menuju satu tempat yang datar dan baru saja dibasahi oleh turunnya hujan. Sawah-sawah terselubung kabut seolah-olah tersembunyoi di belakang kelir. Pohon pisang yang bergoyang-goyang lembut bagaikan boneka wayang". (Zoetmulder 1985
Selanjutnya timbulnya simpingan dapat diketahui pada jaman Demak ketika Raden Patah menjabat sebagai raja. Boneka wayang kulit sudah mengalami perunahan bentuk dan penambahan wayang baru oleh para Wali, hal ini dikemukakan Hazeu sebagai berikut;
|