Kota Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

[revisi terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Membalikkan revisi 8417640 oleh 180.241.169.89 (bicara)
Antonjoy88 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5:
|motto = BERTUAH (''Bersih, Tertib, Usaha Bersama, Aman dan Harmonis'')
|foto = Montage of Pekanbaru.jpg
|caption = Dari atas, kiri ke kanan: Fakultas Kedokteran [[Universitas Riau]]; Anjung Seni Idrus Tintin; [[Masjid Agung An-Nur]]; lampionLampion pada saat perayaan [[Tahun Baru CinaImlek]] di jalananKampung Tionghoa Melayu Pekanbaru; Jalan Tuanku Tambusai; [[Masjid ar-Rahman]].
|size = 300px
|image_flag =
Baris 150:
 
== Kependudukan ==
[[Berkas:Red Lanterns Pekanbaru.jpg|250px|thumb|left|Suasana perayaan tahunTahun baruBaru Imlek di kotaKampung Tionghoa Melayu Pekanbaru, Jalan Dr. Leimena (Karet)]]
 
 
Baris 171:
| Lain-lain || align="center" | 6,7
|-
| colspan="2" | <small>Sumber: Sensus 20002010 <ref name="leo">Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta, Indonesia's Population: ethnicity and religion in a changing political landscape, Institute of Southeast Asian Studies, 2003</ref></small>
|}
 
Baris 179:
 
Selain itu, etnis yang juga memiliki proporsi cukup besar adalah [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Batak|Batak]], dan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]]. Perpindahan ibu kota Provinsi Riau dari Tanjungpinang ke Pekanbaru pada tahun 1959, memiliki andil besar menempatkan [[Suku Melayu]] mendominasi struktur birokrasi pemerintahan kota. Namun sejak tahun 2002 hegemoni mereka berkurang seiring dengan berdirinya Provinsi [[Kepulauan Riau]], hasil pemekaran Provinsi [[Riau]].
 
Masyarakat Tionghoa Pekanbaru pada umumnya merupakan pengusaha, pedagang dan pelaku ekonomi. Selain berasal dari Pekanbaru sendiri, masyarakat Tionghoa yang bermukim di Pekanbaru banyak yang berasal dari wilayah pesisir Provinsi Riau, seperti dari [[Selatpanjang (kota)|Selatpanjang]], [[Bengkalis, Bengkalis|Bengkalis]] dan [[Bagan Siapi-api]]. Selain itu, masyarakat Tionghoa dari Medan dan Padang juga banyak ditemui di Pekanbaru, terutama setelah era milenium dikarenakan perekonomian Pekanbaru yang bertumbuh sangat pesat hingga sekarang.
 
Masyarakat Jawa awalnya banyak didatangkan sebagai [[petani]] pada masa pendudukan tentara [[Jepang]], sebagian mereka juga sekaligus sebagai pekerja ''romusha'' dalam proyek pembangunan rel kereta api. Sampai tahun 1950 kelompok etnik ini telah menjadi pemilik lahan yang signifikan di Kota Pekanbaru. Namun perkembangan kota yang mengubah fungsi lahan menjadi kawasan perkantoran dan bisnis, mendorong kelompok masyarakat ini mencari lahan pengganti di luar kota, namun banyak juga yang beralih okupansi.
Baris 234 ⟶ 236:
|}
 
Agama [[Islam]] merupakan salah satu [[agama]] yang dominan dianut oleh masyarakat Kota Pekanbaru, sementara pemeluk agama [[Kristen]], [[Buddha]], [[Katolik]], [[Khonghucu]] dan [[Hindu]] juga terdapat di kota ini.
 
Sebagai bagian dalam pembangunan kehidupan beragama, Kota Pekanbaru tahun 1994, ditunjuk untuk pertama kalinya menyelenggarakan [[Musabaqah Tilawatil Qur'an]] (MTQ) tingkat nasional yang ke-17. Pada perlombaan membaca [[Al-quran]] ini, jika sebelumnya diikuti oleh satu orang utusan, untuk setiap wilayah provinsi, maka pada MTQ ini setiap provinsi mengirimkan 6 orang utusan.<ref>Departemen Agama RI, (1996), ''Pembangunan sektor agama memasuki proses tinggal landas''.</ref>
Baris 241 ⟶ 243:
{{utama|Daftar Wali Kota Pekanbaru}}
=== Pasca PRRI ===
Kota Pekanbaru secara administratif dipimpin oleh seorang [[Daftar wali kota Pekanbaru|wali kota]]. Efektifitas pemerintahan kota di Pekanbaru adalah setelah berakhirnya peristiwa [[Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia]], walau pada [[14 Mei]] [[1958]] [[OKM Jamil]] telah ditunjuk menjadi Walikota Pekanbaru, namun pengaruh [[perang saudara]] membuat roda pemerintahan jadi tidak menentu. Pada [[9 November]] [[1959]], kembali ditunjuk [[Datuk Wan Abdul Rahman]] sebagai wali kota berikutnya, yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Kampar. Selanjutnya pada [[29 Maret]] [[1962]], digantikan oleh [[Tengku Bay]], yang sebelumnya juga menjabat sebagai Bupati Indragiri.
 
=== Orde baru ===
Baris 322 ⟶ 324:
Kota Pekanbaru memiliki beberapa [[rumah sakit]] yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, pemerintah Pekanbaru mencoba melengkapi sarana dan prasarana yang ada saat ini diantaranya akan membangun gedung baru untuk [[Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad]] yang saat ini baru memiliki 264 kamar untuk rawat inap. Dengan selesainya bangunan tersebut, kapasitas rawat inap RSUD Arifin Achmad, akan bertambah menjadi 400 kamar.<ref>www.riauinfo.com [http://www.riauinfo.com/main/news.php?c=6&id=12965 Bangun Gedung Baru, Kapasitas Rawat Inap RSUD Arifin Achmad Bertambah] (diakses pada 7 November 2010)</ref> Sementara kehadiran rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta di kota ini cukup signifikan antara lain [[Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru|Rumah Sakit Santa Maria]] yang sebelumnya bernama Balai Pengobatan Santa Maria,<ref>www.rssantamariapekanbaru.com [http://www.rssantamariapekanbaru.com/main/ RS Santa Maria]</ref> [[Rumah Sakit Islam Ibnu Sina Pekanbaru|Rumah Sakit Ibnu Sina]] yang didirikan oleh YARSI Riau kemudian dikelola oleh PT. Syifa Utama,<ref>www.rsi-ibnusina.com [http://www.rsi-ibnusina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1&Itemid=2 RSI Ibnu Sina]</ref> [[Rumah Sakit Awal Bros Pekanbaru|Rumah Sakit Awal Bros]],<ref>pekanbaru.awalbros.com [http://pekanbaru.awalbros.com/ RS Awal Bros]</ref> [[Rumah Sakit Bina Kasih]], [[Pekanbaru Medical Centre]] (PMC) dan [[Eka Hospital]].
 
Sampai tahun 2006 penyebaran dan pelayanan [[puskesmas]] di kota Pekanbaru masih belum merata terhadap masyarakatnya yaitu dengan ratio 1,99. Sementara persentase kunjungan penduduk memanfaatkan puskesmas baru sekitar 19%. Hal ini dimungkinkan karena telah banyaknya rumah sakit swasta yang memberikan pelayanan yang lebih baik.<ref>www.depkes.go.id [http://www.depkes.go.id/downloads/profil/riau06.pdf Profil kesehatan Riau 2006]</ref>
 
== Pendidikan ==
Baris 371 ⟶ 373:
[[Bandara Sultan Syarif Kasim II]] menjadi salah satu bandar udara tersibuk di Sumatera dan dicanangkan akan menjadi salah satu bandara internasional di pulau [[Sumatera]]. Berdasarkan data yang diperoleh dari [[Angkasa Pura II]] pada tahun 2011 penumpang yang melalui bandara ini mencapai angka 1.259.993 penumpang per tahun.<ref>www.angkasapura2.co.id [http://www.angkasapura2.co.id/commercial/?CdAirport=PKU Passenger] (diakses pada 7 Januari 2013)</ref>
 
Pelabuhan Pekanbaru yang terletak di tepi [[Sungai Siak]] dan berjarak 96 mil ke muara sungai, menjadi sarana transportasi untuk komoditi ekspor seperti kelapa sawit. Selain itu, pelabuhan ini juga menghubungkan Pekanbaru dengan kawasan di pesisi Provinsi Riau seperti Selatpanjang, Bengkalis, Siak Sri Indrapura, Sei Pakning dan lain sebagianya serta kota - kota di [[Kepulauan Riau]], seperti [[Tanjungpinang]] dan [[Batam]].
 
Selain itu, [[Transmetro Pekanbaru]] merupakan sarana transportasi massal jalur darat di Kota Pekanbaru, sekaligus sebagai salah satu alternatif untuk mengurangi tingkat kemacetan di kota ini.
Baris 380 ⟶ 382:
[[Berkas:Tabuik Pekanbaru.JPG|thumb|200px|left|Perayaan [[Tabuik]] di Jalan [[Tuanku Tambusai]]]]
[[File:Aryaduta Hotel.JPG|thumb|256px|right|Hotel Arya Duta]]
Kota Pekanbaru memiliki beberapa bangunan dengan ciri khas arsitektur Melayu diantaranya bangunan [[Balai Adat Melayu Riau]] yang terletak di jalan Diponegoro, Bangunan ini terdiri dari dua lantai, di lantai atasnya terpampang beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal [[Gurindam Dua Belas]] karya [[Raja Ali Haji]] [[sastrawan]] keturunan [[Bugis]].<ref>www.rajaalihaji.com[http://www.rajaalihaji.com/id/article.php?a=RGlIL3c%3D= Raja Ali Haji - Tokoh Sastrawan dan Intelektual]</ref> Pada bagian kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat dibaca pasal 1–4, sedangkan pasal 5–12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama. Kemudian di jalan Sudirman terdapat [[Gedung Taman Budaya Riau]], gedung ini berfungsi sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau dan kegiatan-kegiatan lainnya. Sementara bersebelahan dengan gedung ini terdapat [[Museum Sang Nila Utama]], merupakan [[museum]] daerah Riau yang memiliki berbagai koleksi benda bersejarah, seni, dan budaya. Museum ini menyandang nama seorang tokoh legenda dalam [[Sulalatus Salatin]], pendiri [[Singapura]]. Selanjutnya [[Anjung Seni Idrus Tintin]] salah satu ikon budaya di Kota Pekanbaru, merupakan bangunan dengan arsitektur tradisional, menggunakan nama seorang [[seniman]] Riau, [[Idrus Tintin]], dibangun pada kawasan yang dahulunya menjadi tempat penyelengaraan MTQ ke-17.
 
Pada kawasan Senapelan terdapat [[Masjid Raya Pekanbaru]] yang sebelumnya dikenal dengan nama ''Masjid Alam'',<ref>Abdul Baqir Zein, (1999), ''Masjid-masjid bersejarah di Indonesia'', Gema Insani, ISBN 979-561-567-X.</ref> dibangun sekitar abad ke-18 dengan gaya arsitektur tradisional dan merupakan [[masjid]] tertua di Kota Pekanbaru.<ref>Tri Maya Yulianingsih, Ratino, (2010), ''Jelajah wisata Nusantara: berbagai pilihan tujuan wisata di 33 provinsi'', Niaga Swadaya, ISBN 979-788-166-0.</ref> Sementara ''Tradisi Petang Megang'' disaat memasuki bulan [[Ramadan]] telah dilakukan sejak masa [[Kesultanan Siak]] masih tetap diselenggarakan oleh masyarakat Kota Pekanbaru.
 
Pada tahun 2011, masyarakat [[Pariaman]] untuk pertama kalinya mengadakan pesta budaya [[Tabuik]] di Pekanbaru. Seperti hal di daerah asalnya, perayaan ini diselenggarakan pada bulan [[Muharram]], untuk memperingati peristiwa [[Pertempuran Karbala]]. Meski bukan tradisi lokal, hal ini menunjukkan keanekaragaman sekaligus salah satu iven untuk pengembangan sektor pariwisata.<ref>www.zamrudtv.com [http://www.zamrudtv.com/filezam/riau/mediariau.php?module=detailriau&id=860 Ribuan Warga Hadiri Pesta Adat Tabuik ]</ref> Sementara setiap tahunnya, komunitas [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] di Pekanbaru juga menyelenggarakan perayaan [[Tahun Baru Imlek]], kemudian ditutup dengan perayaan [[Cap Go Meh]]. Pesta ini umumnya dipusatkan di kawasan Senapelan terutama pada beberapa [[vihara]] dibesar antaranyaseperti di [[Vihara Dharma Loka]] atau [[Vihara Tridharma Dewi Sakti]].
 
== Olahraga ==