Betutu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldnonymous (bicara | kontrib) k clean up, replaced: Rujukan → Referensi using AWB |
|||
Baris 3:
| image = Oxyel_marmor 080425 7661 tdp.jpg
| image_width = 240px
| image_caption = Ikan betutu, ''Oxyeleotris marmorata'' <
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
Baris 20:
== Pengenalan ==
[[Berkas:
Ikan bertubuh kecil sampai sedang dengan kepala yang besar. Panjang tubuh (SL, ''standard length'') maksimum hingga sekitar 65 [[sentimeter|cm]]<ref name="fishbase">[http://www.fishbase.org/Summary/SpeciesSummary.php?id=5376 ''Oxyeleotris marmorata'', Marble goby] pada laman [http://www.fishbase.org/ FishBase.org], diakses 25/04/2008</ref>, namun kebanyakan hanya antara 20–40
Sirip ''dorsal'' (punggung) yang sebelah muka dengan enam jari-jari yang keras (duri); dan yang sebelah belakang dengan satu duri dan sembilan jari-jari yang lunak. Sirip ''[[anus|anal]]'' dengan satu duri dan 7–8 jari-jari lunak. Sisik-sisik di tengah punggung, dari belakang kepala hingga pangkal sirip dorsal (''predorsal scales'') 60–65 buah. Sisik-sisik di sisi tubuh, di sepanjang [[gurat sisi]] (''lateral row scales'') 80–90 buah.<ref name="kottelat">Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N. Kartikasari, dan S. Wirjoatmodjo. 1993. ''Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi''. Periplus dan Proyek EMDI KMNKLH. Jakarta. p.186</ref>
Baris 50:
Betutu memiliki du buah sirip punggung yang bentuknya melebar. Sirip punggung kedua sedikit lebih tinggi atau lebih panjang dari yang depan. Jari – jari kedua dan ketiga pada sirip punggung pertama lebih panjang dari yang alinnya. Sirip anal lebih pendek dan ukurannya paling kecil di bandingkan sirip lainnya, sementara sirip dada bentuknya membundar, menandakan ikan ini bisa bergerak secara tiba – tiba. Sirip ekor demikian juga merupakan ciri ikan buas, suka memangsa hewan lain.
Warna betutu berwarna kecoklatan sampai gelap dengan bercak – bercak hitam menyebar. Bagian atas tubuh lebih gelap, sementara bagian bawahnya terang. Pada bagian bawah kepala terdapat tanda berwarana merah muda. Tubuh bagian belakang ditandai oleh tiga garis melintang tak beraturan berwarna merah. Pola warna ini sering digunkan untuk membedakan jenis kelamin. Tubuh ikan betina umumnya lebih gelap daripada yang jantan.
Sejauh yang pernah ditemukan, betutu dapat mencapai panjang total 70
c. Habitat dan Penyebaran
Habitat atau tempat tinggal betutu tersebar luas, meliputi perairan – perairan tawar di daerah beriklim tropis atau subtropis. Betutu menyenangi tempat yang arusnya tenang dan agak berlumpur seperti rawa, danau, atau muara sungai. Ikan ini gemar sekali membenamkan dirinya di dalam lumpur. Tempat – tempat yang banyak tumbuhan airnya juga disukai sebagi tempat berlindung dan sekaligus tempat melangsungkan pemijahan.
Baris 60:
Terlepas dari asal – usul perkembangannyaikan ini di suatu lokasi, terdapat faktor – faktor yang sangat berperandi dalamnya. Misalnya saja ketersediaan pakan dan kondisi perairan yang sesuai. Jika pada perairan tersebut tersedia tempat yang cocok disertai pakan berlimpah, hampir dapat dipastikan ikan ini akan beranak – pinak. Sebagi ikan danau, betutu menyukai tempat yang tenang, kalaupun ada arusnya tidak deras dan terlindung oleh tumbuhan air.
d. Tingkah Laku
Betutu hidaup baik di perairan tawar. Biasanya pada tempat – tempat yang berarus tenang, berlumpur, pada kedalaman kira – kira
Sifat yang snagat menonjol dari ikan ini adalah pemalas, tabiatnya memang malas bergerak.saking malasnya. Bisa berjam – jam lamanya betutu hanya diam di tempatnya, tanpa bergeser sedikitpun. Jika ada yang menyentuh tubuhnya atau ada mangsa di dekatnya, barulah betutu akan bergerak cepat kemudian berhenti dengan tiba – tiba. Gerakannya kadang – kadang sulit di ikuti.
Dengan tabiat seperti itu, untuk mencari makan pun betutu merasa enggan. Ia hanya menunggu dan manakal perutnya terasa lapar, barulah betutu akan menyambar ikan – ikan kecil yang melintas di depannya. Setelah kenyang, ia kembali berdiam lagi. Ikan yang bertampang mirip gabus ini ternyata tidak hanya sekedar diam ditempat, tetappi juga “tidur”.oleh karenanya, cukup bealasan bila orang menyebutnya sebagai Sleeper goby, alias si Tukang tidur.
Baris 67:
Betutu merupakan pemangsa yang sangat rakus. Ikan ini dapat memakan mangsa seberat bobot tubuhnya setiap hari. Meskipun demikian, sesuai tabiatnya yang malas, ikan ini hanya melulu menunggu mangsa lewat di dekatnya. Untuk itu dia memakai jurus diam seperti benda mati hingga datang kesempatan menyambar mangsanya.
Jenis makanan yang disantapnya berubah dengan bertambahnya umur. Ikan dewasa biasanya memangsa ikan lain, udang – udangan (crustacea), dan serangga air (insekta). Sementara juvenilnya yang masih muda memakan kutu air (Daphnia, Cladocera, Copepoda), jentik – jentik serangga, dan stadia larva, betutu juga memakan plankton nabati (ganggang) dan plankton hewani berukuran renik.
Satu hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan kebiasaan ikan ini adalah sifat kanibalisme, yaitu kesukaan memangsa sesamanya. Sejak berupa benih berukuran 2
Hingga saat ii betutu belum terbiasa memakan pakan buatan berupa pelet atau sejenisnya. Paling tidak, betutu mau memakan daging ikan yang sudah di potong – potong (kalau tidak hidup), ikan rucah (trashfish), atau daging bekicot. Hingga mangsa dalam kolam keadaan hidup / segar lebih disukainya. Dari hasil pengamatan ini saluran pencernaan, baik betutu muda maupun dewasa, mangsa utama adalah udang air tawar (palaemonidae), serangga air, da ikan – ikan kecil.
f. Perkembangbiakan.
Baris 101:
i. Perkembangan Larva
Telur yang baru menetas menghasilkan larva berukuran 3.5 – 4.0
Sekilas, larva tersebut seperti kewalahan membawa bekal kuning telurnya. Terlalu berat baginya sehingga tak mampu mengambang di dalamair. Selain karena beban yang berat tersebut, penyebab lainnya adalah belum berkembangnya sirip – sirip dan gelembung renag. Semua larva yang baru menetas biasanya mengumpul di dasar wadah. Hanya sesekali saja mencoba berenang vertikal sejauh beberapa sentimeter kemudian turun lagi kedasar. Gelembung renang tampak jelas berwarna hitam,saat larva berumur 30 jam. Pada saat itu larva sudah dapat berenang mendatar.
Gerakan berenang larva betutu sangat lemah sehingga sering terombang – ambing terbawa arus air. Selama lebih kurang empat hari, kebutuhan makannya di penuhi dari bekal yang dibawanya sejak lahir, yakni kuning telur. Pada tahap selanjutnya, larva mulai butuh makanan luar. Dalam hal mencari makan pun larva betutu ini tergolong pasif, hanya memangsa makanan yang betul – betul dapat dijangkaunya.
Baris 107:
Pada umur 4 hari, sudah tampak adanya tonjolan – tonjolan yang merupakan bakal sirip punggung kedua sirip dubur. Filamen insang juga sudah mulai tampak. Di duga insang mulai bekerja sebagai alat pernapasan tetap. Jari – jari sirip dada mulai terlihat pada hari ke tujuh. Larva sudah mulai dapat berenang cepat dan agak aktif mencari makan. Pada usia ini, lambungnya selalu penuh makanan.
Pada umur 10 hari, tonjolan bakal sirip punggung kesatu sudah mulai tampak. Letaknya persis di depan sirip punggung kedua yang terbentuk lebih dahulu. Pada waktu ini bakal sirip perut mulai terlihat berupa tonjolan kecil, terletak di depan sirip dada.
Pigmentasi terjadi larva menginjak usia dua minggu. Pigmen tersebut menyebar ke bagian sirip ekor. Sementara jari – jari sirip perut mulai tampak dan menjadi lengkap pada umur 17 hari, jumlahnya 6 buah. Pigmen sudah mulai menyebar ke seluruh tubuh, pada saat ini panjang total larva mencapai rata – rata 1
Setelah berusia 21 hari, tubuh larva tampak gelap dan tidak transfaran lagi. Sisik mulai muncul di bagian batang ekor dan gurat sisi. Pada umur 25 hari, seluruh permukaan tubuh sudah tertutupi sisik, serta organ – organ tubuhnya telah lengkap sebagaimana ikan dewasa. Pada saat tersebut benih betutu panjangnya mencapai 1.5
j. Pertumbuhan
Dibandingkan ikan lain yang umum diperihara, pertumbuhan betutu termasuk lambat. Untuk mencapai ukuran konsumsi saja (kira – kira 1 – 2 ekor/kg) dibutuhkan waktu pemeliharan 2.5 tahun. Namun betutu yang telah mencapai bobot 50 g (umur 9 bulan) sudah dapat diberimakan ikan rucah (trash fish) sehingga pertumbuhannya dapat lebih di pacu. Pemberian ikan curah ini memungkinkan jangka pemeliharaan menjadi lebih pendek.
Baris 170:
Kegiatan pembesaranmeliputi pemeliharaan benih dari ukuran 50 g hingga menjadi ikan konsumsi. Kegiatan ini membutuhkan waktu kira – kira 8 – 10 bulan. Data mengenai usaha pembesaran betutu masih sangat sedikit karena budidaya ikan ini belum populer dan kalupun ada masih sebatas penelitian para ahli.
Pembesaran betutu di kolam di lakukan secara polikultur bersama ikan – ikan lain, misalnya karper. Di singapura, betutu dipelihara bersama karper untuk membasmi mujair yang sering kali menjadi hama atau pesaing dalam hal makan.
Usaha pembesaran sistem monokurtur sudah di coba pula di saerah Bendungan Saguling Oleh Kelompok Tani Budidaya Boboso Saguling “TEUGA MO THU”. Pembesaran dengan sistem monokultur ini dikerjakan dalam keramba terapung. Hasil panennya cukup memberikan harapan, dapat mencapai 30 – 40
Bentuk usaha pembesaran lain, misalnya di dalam kolam air deras, belum ada yang mencoba. Datanya pun otomatis tidak ada. Bila melihat sifatnya yang pendiam, betutu memang kurang cocok di peliharan di lingkungan air deras. Model lain adalah dengan pembesaran di keramba dan hampang (pen-culture). Dengan teknik budi daya ini, usaha pembesaran bettutu ternyata sangat prospestif karena dapat dilakukan pada lahan relatif sempit dengan produksi yang cukup tinggi.
d. Penyediaan Pakan.
Baris 182:
Pemijahan Kolam tembok/tanah (8 – 200m2) 200 – 400 g Ikan rucah, udang, mujair Sepanjang tahun
Penetasan telur Akuarium atau tangki - - 1 – 3 hari
Pendederan I Bak/ Kkolam tembok (4 – 10 m2) 4
Pendederan II Kolam tanah (50 – 200m2) 1 – 50 g cacing lubifex, daging bekicot/keong, ikan rucah, ikan seribu, udang 4 bulan
Pembesaran Kolam tanah
Baris 196:
Stadia Ukuran Panjang atau berat Jumlah populasi (%)
Telur - 100
Larva 3.5 – 4. 0
Benih 1 Bulan 1.5
Benih 2 Bulan 3.0
Ikan Dewasa 175 – 200 g 8
Ikan Konsumsi 400 – 500 g 5
Baris 217:
Peternak betutu di sekitar waduk Saguling Oleh Kelompok Tani Budidaya Boboso Saguling “TEUGA MO THU” masih mengandalkan pengambilan bibit dari alam............(bendungan saguling)dan dikelola di bawah naungan Karang Taruna Kecamatan Cipongkor http://www.facebook.com/groups/171411649583038/
== Referensi ==
{{reflist}}
Baris 227 ⟶ 226:
* [http://ecologyasia.com/verts/fresh-fishes/marbled-goby.htm Marbled Goby or Soon Hock] pada laman EcologyAsia
* [http://www.dkp.go.id/content.php?c=2828 Sudahkah Anda Tahu? Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)]
* [https://www.facebook.com/eriejazativadhikka]▼
{{ikan-stub}}▼
▲* [https://www.facebook.com/eriejazativadhikka
[[Kategori:Fauna]]
[[Kategori:Ikan]]
▲{{ikan-stub}}
|