Tilakkhaṇa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Borgx (bicara | kontrib)
k {{paragraf pembuka}}, kat
Baris 1:
{{paragraf pembuka}}
Tiga Kesunyataan Mulia
 
Baris 40 ⟶ 41:
Didalam Filosofi orang India, konsep dari suatu Diri disebut atman (itu adalah, " jiwa" atau diri metafisis), yang mengacu pada suatu inti sari tak berubah-ubah/permanen yang dipahami berdasarkan atas keberadaan. Konsep ini dan konsep Brahman [Vedantic Monistic Ideal] yang dihormati sebagai suatu atman terakhir untuk semua mahluk, dan yang sangat dibutuhkan oleh orang India sebagai metafisika tendensi, logika, dan ilmu pengetahuan; untuk semua hal-hal yang nyata pada suatu dasar dan kenyataan, yang serupa dengan suatu format bersifat persaudaraan.
Buddha menolak semua konsep atman, menekankan tidak ada ketetapan, tetapi perubahan/tidak tetap. Ia mengajar bahwa semua konsep dari suatu diri pribadi adalah substansiil salah, dan dibentuk di dalam dunia ketidak-tahuan. Bagaimanapun juga, di dalam sejumlah besar sutra Mahayana ( e.g. Sutra Mahaparinirvana, Sutra Tathagatagarbha, Sutra Srimala, dan lainnya),
 
[[Kategori:Budhisme]]