Gunung Gumitir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Okkisafire (bicara | kontrib)
Baris 76:
Salah satu daya tarik ''Cafe & Rest Area Gumitir'' adalah kursi kayu raksasa dari kayu [[kayu Segawe]] (''Adentahera microsperma'') untuk tempat berteduh dan gardu pandang. Kursi ini berukuran 3x3 m², tinggi alas 2,5 meter, dan tinggi sandaran 5,3 meter.<ref name=sri/>
 
===Konservasi alam===
Setelah [[kerusuhan 1998]], sebagian wilayah hutan Gunung Gumitir ditebang oleh orang-orang tidak bertanggung jawab dan dialihfungsikan sebagai lahan perkebunan. Hal tersebut menyebabkan rusaknya wilayah hutan beserta pepohonan berusia puluhan tahun atau lebih serta peningkatan suhu udara rata-rata yang dampaknya terasa hingga ke [[Kalibaru, Banyuwangi|Kota Kalibaru]]. Hingga kini, wilayah hutan masih digunakan sebagai lahan perkebunan rakyat dengan hak sewa kepada Perum Perhutani.
 
Hal ini juga berdampak kepada mata pencaharian masyarakat yang sebagian besar berubah menjadi petani karena banyak yang memiliki lahan garapan. Selain itu, para pengrajin [[rotan]] juga menjadi buruh tani karena bahan baku yang biasa mereka gunakan ikut hilang bersama alih fungsi lahan. Secara garis besar, alih fungsi lahan memberi dampak positif pada peningkatan kesejahteraan penduduk sekitar.<ref>Arie Kusuma Wardani. 2011. [http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/Geografi/article/view/15085 Perubahan Kondisi Sosial Ekonomi dan Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Akibat Alih Fungsi Lahan Hutan Menjadi Perkebunan di Desa Kalibaru Manis Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi]. Abstrak Skripsi, Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, [[Universitas Negeri Malang]].</ref>
 
==Galeri==