Masjidil Haram: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 19:
Masjid ini juga merupakan [[Masjid]] terbesar di dunia.
 
Imam Besar masjid ini adalah Syaikh [[Abdurrahman As-Sudais]], seorang [[imam]] yang dikenal dalam membaca [[Al Qur'an]] dengan artikulasi yang jelas dan suara yang merdu dan SaykhSyaikh [[Saud asy-Syuraim|Shuraim]].
 
Muadzin besar dan paling senior di Masjid Al-Haram adalah [[Ali Mulla]] yang suara adzanya sangat terkenal di dunia islam termasuk pada media international
Baris 26:
{{utama|Ka'bah}}
[[Berkas:Mecca.JPG|thumb|Foto Masjidil Haram dan Ka'bah.]]
Menurut keyakinan umat Islam, [[Ka'bah]] atau nama lainnya ''Bakkah'' pertama sekali dibangun oleh Nabi [[Adam]]. Dan kemudian dilanjutkan pada masa Nabi [[Ibrahim]] bersama dengan anaknya, Nabi [[Ismail]] yang meninggikan dasar - dasar Ka'bah, dan sekaligus membangun masjid di sekitar Ka'bah tersebut. Ka'bah kurang lebih terletak di tengah masjidil Haram: tingginya mencapai lima belas hasta; bentuknya kubus batu besar. <ref>Al-A'zami, M.M., (2005), ''Sejarah Teks Al-Qur'an dari Wahyu sampai Kompilasi'', (terj.), Jakarta: Gema Insani Press, ISBN 979-561-937-3.</ref>.
 
Selanjutnya perluasan Masjidil Haram dimulai pada tahun 638 sewaktu [[khalifah]] [[Umar bin Khattab]], dengan membeli rumah-rumah di sekeliling Ka'bah dan diruntuhkan untuk tujuan perluasan, dan kemudian dilanjutkan lagi pada masa khalifah [[Usman bin Affan]] sekitar tahun 647 M.
 
Menurut [[hadits]] shahih, satu kali salat di Masjidil Haram sama dengan 100.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali [[Masjid Nabawi]] dan [[Masjidil Aqsha]]. Satu kali salat di Masjid Nabawi sama dengan 1.000 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Adapun satu kali salat di Masjidil Aqsha sama dengan 250 kali salat di masjid-masjid lain, kecuali Masjidil Haram dan Masjid Nabawi..
 
Seluruh umat islam diperintah untuk memalingkan wajahnya/hatinya kearah masjidil haram dimanapun berada, hal ini di perkuat dengan surah al-baqarah ayat 149 dan 150. perintah ini hampir sama derajatnya dengan perintah Allah yang lain seperti hal melakukan sholat, zakat, puasa, haji sebagai wujud hati yang terikat dan ingat kepada Allah dalam segala hal duniawi ini.