Sukra: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 15 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q572235
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: Beliau → Dia
Baris 11:
}}
{{untuk|nama kecamatan di Indramayu (Indonesia)|Sukra, Indramayu}}
'''Sukra''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: शुक्राचर्य; ''Śukrācārya'' ; ''Śukra + acārya''), dalam [[mitologi Hindu]], adalah nama seorang [[acarya]], dan merupakan salah satu [[graha]] di antara sembilan graha ([[Nawagraha]]), yang menguasai [[planet]] [[Venus]] dan hari [[Jumat]] (''Sukrawara''). Menurut kitab ''[[Purana]]'', ia adalah keturunan [[Resi]] [[Bregu]]. Istrinya adalah [[Jayanti]], putri [[Indra]]. Ia memiliki seorang putri bernama [[Dewayani]], yang kemudian menjadi istri Raja [[Yayati]], keturunan [[Candra]].
 
Dalam mitologi Hindu, Sukra bergelar sebagai guru para [[raksasa]], saingan [[Wrehaspati]], guru para [[dewa (Hindu)|dewa]]. Konon BeliauDia mengetahui mantra sakti yang disebut ''mertasanjiwani'', mampu menghidupkan orang mati, meskipun jenazahnya telah menjadi abu. Mantra itu diperolehnya dari [[Siwa|Sang Hyang Sangkara]] ([[Siwa]]), dan kemudian diturunkan kepada salah satu muridnya, [[Kaca (mitologi)|Kaca]], putra Wrehaspati.
 
== Penggambaran ==
Baris 29:
=== Istri dan keturunan ===
 
Sebelum Sukracarya memperoleh mantra ''mertasanjiwani'', [[Indra]] mengutus putrinya yang bernama Jayanti untuk menggagalkan tapa Sukracarya. Namun Jayanti tidak mengganggu tapa Sukracarya. Sebaliknya, ia melayani Sukracarya dengan taat selama seribu tahun. Setelah seribu tahun berlalu, mantra ''mertasanjiwani'' diperoleh Sukracarya. Pada saat itu pula ia menyadari kehadiran seorang wanita yang selama itu menemaninya bertapa dengan setia. Untuk membalas budi, Sukracarya menanyakan pemohonan Jayanti, dan ia berjanji akan memenuhinya. Jayanti meminta agar Sukracarya bersedia menikahinya dan tinggal bersama, selama sepuluh tahun. Dari pernikahan tersebut, lahirlah [[Dewayani]].
 
=== Kaca dan Dewayani ===
Baris 36:
Ilmu menghidupkan orang mati diketahui oleh Sukracarya sehingga bila ada [[rakshasa|raksasa]] yang mati, ia akan menghidupkannya kembali. Sedangkan [[Wrehaspati]] tidak mengetahui ilmu tersebut, sehingga [[dewa (Hindu)|dewa]] yang mati tidak dapat dihidupkan kembali olehnya. Untuk mendapatkan ilmu ''mertasanjiwani'', ia mengutus putranya yang bernama [[Kaca (mitologi)|Kaca]]. Kaca ditugaskan menjadi murid Sukracarya dan melayaninya selama seribu tahun dengan tujuan memperoleh pengetahuan tentang mantra ''mertasanjiwani''. Kaca segera menghadap Sukracarya dan memohon agar ia diangkat menjadi murid. Sukracarya menerima penawaran Kaca dengan senang hati. Selain itu, Kaca tidak pernah menyinggung masalah ilmu ''mertasanjiwani''. Selama menjadi murid Sukracarya, [[Dewayani]], putri Sukracarya jatuh cinta kepadanya.
 
Selama ratusan tahun, Kaca melayani Sukracarya dengan baik. Di sisi lain, para raksasa membenci Kaca dan merencanakan pembunuhan, sebab mereka tahu bahwa Kaca adalah putra Wrehaspati, musuh mereka. Pada suatu hari, para raksasa membunuh Kaca saat berada di hutan. Jenazahnya dibakar hingga menjadi abu, kemudian abu tersebut dicampur bersama makanan. Lalu makanan itu dihidangkan untuk Sukracarya.
 
Saat hari petang, Dewayani mencemaskan keadaan Kaca sebab ia belum pulang. Sukracarya, dengan kekuatan batinnya mengetahui apa yang terjadi. Ia memberitahu Dewayani bahwa Kaca berada dalam perutnya, dan bila Kaca dihidupkan, maka perut Sukracarya akan terbelah yang akan menyebabkan kematiannya. Maka dari itu Dewayani harus memilih salah satu di antara mereka harus hidup. Dewayani ingin keduanya hidup, maka dari itu ia meminta agar Sukracarya memanggil Kaca yang berada dalam perutnya dan mengajarkan mantra ''mertasanjiwani'' padanya. Setelah itu, Kaca membelah perut Sukracarya. Sukracarya meninggal, kemudian dihidupkan kembali oleh Kaca yang telah mempelajari mantra ''mertasanjiwani''.
Baris 48:
* [[Kaca (mitologi)]]
* [[Yayati]]
 
 
{{nawagraha}}