Kerajaan Blambangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (6) |
|||
Baris 72:
* Minak Pentor (memerintah Blambangan [[1500]]-[[1541]])
* Minak Gadru ( Memerintah Prasada/Lumajang): Minak Gadru menurunkan Minak Lampor yang memerintah di Werdati-Teposono-Lumajang.
* Minak Cucu (Memerintah Candi Bang/Kedhaton Baluran): Minak Cucu terkenal dengan sebutan Minak Djinggo penguasa Djinggan
* Minak Lampor
* Minak Lumpat (Sebagai Raja di Werdati)
Baris 93:
=== Silsilah Setelah Tawang Alun I ===
Mas Senepo inilah yang kemudian memerintah Kedhaton Macan Putih bergelar Susuhunan Gusti Prabhu Tawang Alun,
Dimana
Gusti Prabhu Tawang Alun memiliki dua Permaisuri dan beberapa selir, sehingga terjadi beberapa garis keturunan.
Baris 122:
* Mas Dalem Wilotulis
ketika Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun wafat terjadi pengangkatan Pangeran Pati sebagai Raja Blambangan Macan Putih, hal ini menjadi permasalahan mengingat Pangeran Pati sejatinya adalah keturunan Sinuhun Gusti Adhiprabhu [[Sultan Agung]], sehingga menimbulkan peperangan antara Pangeran Pati dan Dalem Agung Macanapuro dan juga Pangeran Dipati Rayi.
Pangeran Pati dikalahkan namun putranya yaitu pangeran Putro/ Danurejo menggantikan
Dipati Rayi mengamuk dan merusak Kedhaton Macan Putih pangeran dipati Rayi
Perang saudara setelah swargi Sinuhun Gusti Prabhu Tawang Alun, membuat macan putih menjadi rusak dan baik Gusti Prabhu Macanapuro, Gusti Prabhu Sosronegoro/Dipati Ray, Pangeran Patii maupun Gusti Prabhu Danurejo seluruhnya meninggal- swargi.
Yang paling mengesankan adalah kemarahan Dipati Rayi yang sangat sakti
Gusti Prabhu Danurejo memiliki permasyuri Mas Ayu Gendhing dari perkawinan tersebut memiliki Putra :
* Pangeran Agung Dupati
Sementara dari selir (kakak Ipar Gusti Agung Mengwi/Raja Mengwi)
* Mas Sirno/ Pangeran Wilis/ [[Wong Agung Wilis]].
Baris 145:
== Arkeologi ==
Beberapa penemuan sejarah yang menjadi objek cukup menarik dari peninggalan kerajaan blambangan adalah Tembok Rejo, berupa tembok bekas benteng kerajaan Blambangan sepanjang lebih kurang 5
Di samping itu pada lokasi Keraton Macan Putih didaerah [[Kecamatan Kabat]] didapati relief arkeologi dan benda benda yang terkubur saat ini dilokasi seluas 44 [[Hectare]] yang telah menjadi persawahan dan kebun sering didapati benda arkeologi milik kerajaan, beberapa puing tembok batas kerajaan pun terkubur rusak dan hancur, masyarakat setempat sering memindahkan dan atau menyimpan puing puing tersebut.
Baris 166:
*[http://www.facebook.com/profile.php?id=100002062322488], ''Puri Gumuk Merang'', [http://www.facebook.com/profile.php?id=100002062322488 Banyuwangi]
*[[I Made Sudjana]], ''Nagari tawon madu: sejarah politik Blambangan abad XVIII [http://books.google.co.id/books?id=KNtwAAAAMAAJ&dq=babad blambangan&hl=id&source=gbs similarbooks]'', Larasan-Sejarah, [[2001]], ISBN 978-979-96250-0-7
{{indo-sejarah-stub}}▼
{{Topik Banyuwangi}}
Baris 174 ⟶ 173:
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Blambangan]]
[[Kategori:Kerajaan di Jawa Timur|Blambangan]]
▲{{indo-sejarah-stub}}
|