Pondok Pesantren Matholi'ul Anwar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Namun demikian +Namun) |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (40), Beliau → Dia (3) |
||
Baris 14:
Pesantren Matholi’ul Anwar didirikan pada 18 Januari 1914 oleh Kiai Abdul Wahab. Pada saat itu belum terwujud pesantren sebagaimana pengertian pesantren sekarang yaitu ada kiai, tempat ibadah, asrama santri dan sarana belajar, namon baru berupa pengajian-pengajian rutin yang menggunakan rumah kiai sebagai tempatnya. Kiai Abdul Wahab kembali ke Rahmatullah pada 12 Maret 1925.
Setelah founding father tersebut meninggal dunia, maka pengajian tersebut dilanjutkan oleh putra-putra menantu
Adapun semenjak 17 Juli 1935 kepengasuhan pesantren digantikan oleh K.H. Soefyan Abdul Wahab, yang ketika itu
Usia 18 tahun untuk memimpin jama’ah pada era dewasa ini nampaknya terlalu muda. Namun kala itu, kharisma dan kepribadian
Untuk itulah saudara-saudara ipar
Semangat mencari ilmu seperti yang dipraktekkan Kiai Soefyan sudah sepatutnya ditiru dan diteladani oleh para santri, pelajar, dan ummat, misalnya kebiasaan Kiai Soefyan yang selalu istiqomah muthola’ah kitab-kitab hingga larut malam. Kebiasaan ini masih
Kepribadian dan akhlaq
Dalam bidang sosial kemasyarakatan dan kepemerintahan, pribadi
Semenjak kepengasuhan pesantren dipegang oleh Kiai Soefyan, maka diadakan pengembangan-pengembangan pesantren yang sangat bermakna dan berdampak sampai dewasa ini. Pengembangan dimaksud bukan hanya pengajian level kampung seperti pada masa kepengasuhan sebelumnya, namun pengembangan yang menjadikan suatu bibit pesantren menjadi pesantren yang sesungguhnya. Pada masa
Dengan didirikannya pesantren, respon masyarakat sangat positif. Pertumbuhan yang positif itu dapat dilihat, kalau pada awal mula santrinya hanya 3 orang, maka dua tahun berikutnya sudah menjadi 60 orang. Dengan banyaknya murid atau santri tersebut, maka
Pengembangan demi pengembangan semakin pesat, dan mendapat respon positif dari masyarakat, sehingga santrinya semakin bertambah. Untuk itu perlu disediakan sarana belajar yang memadai pula, bukan hanya pendidikan tingkat dasar (MI), namun juga pendidikan formal yang lebih tinggi yaitu Madrasah Tsanawiyah (dahulu MMP) yang didirikan tahun 1959 dan Madrasah Aliyah (dahulu MMA) yang didirikan sepuluh tahun kemudian yakni pada tahun 1969.
Dari sini kita dapat mengambil pelajaran, bahwa semangat
Hingga 20 Januari 1983 saat K.H. Soefyan Abdul Wahab pulang ke Rahmatullah, jumlah murid dan santri Pondok Pesantren Matholi’ul Anwar dengan berbagai unit yang ada yaitu Madrasah Banin Banat, Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah sudah cukup lumayan yaitu lebih 1250 orang. Namun, tidak berarti bahwa dengan wafatnya
Setelah meninggalnya
Pada tahun 2001 formasi kepemimpinan tersebut berubah, yakni ketika dua putra menantu
Adapun pendidikan formal yang ada hingga dewasa ini, bukan hanya Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah (sebagaimana ketika Kiai Soefyan wafat). Namun dengan pertolongan dan ridla dari Allah SWT., ide
== Lembaga Pendidikan ==
=== TK Muslimat NU Matholi'ul Anwar ===
TK Muslimat NU dikembangkan untuk membantu para orang tua dalam upaya mendekatkan anak kepada Al Qur’an. Selain itu dimaksudkan menciptakan kondisi bermain yang edukatif, kondusif dan konstruktif, serta membiasakan anak dengan belajar dan bermain secara Islami. Saat ini dipimpin oleh Dra. Muksri Rahayu yang menggantikan Romlah sebagai kepala sekolah sebelumnya.
Sarana dan fasilitas
Dalam rangka memfasilitasi anak didiknya TK Muslimat NU dilengkapi dengan sarana bermain yang lengkap, pembelajaran audio visual, dan kerjasama dengan Stasiun Radio.
Program Pendidikan
Baris 59 ⟶ 55:
=== MI Tarbiyatul Banin-Banat ===
Pada awal pendiriannya, MI Banin Banat dikepala sekolahi oleh K.H. Soefyan Abdul Wahab. Sepeninggal
Tenaga Pengajar
Baris 69 ⟶ 65:
=== MTs Putra-Putri Simo ===
Mts. Putra-putri Simo ini pada awalnya pendiriannya dipimpin oleh K.H. Soefyan Abdul Wahab, kemudian dilanjutkan oleh K.H. Drs. Masykuri Shodiq, S.H., dan saat ini kepala sekolahnya adalah Drs. K.H. Ahmad Taufiq. MTs Putra Putri ini tetap mempertahankan citra sebagai sekolah yang berada di lingkungan pesantren, yaitu dengan mempelajari kitab kuning dan praktek amaliah ibadah. Namun, Madrasah ini juga memberikan perhatian yang cukup pada bidang pelajaran umum.
Kelas Unggulan
Kelas unggulan terdiri siswa siswi yang berbakat dengan proyeksi sebagai kader bangsa berkualitas di masa depan. Metode pengajarannya adalah dengan menarnbah jam-jam pelajaran secara spesifik dan rnengarah kepada penumbuhan kreatifitas siswa.
Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar MTs. Putra-putri Simo terdiri dari sarjana dan magister bidang pendidikan yang expert dalam bidangnya. Pelajaran agama diajarkan oleh para kiai dan pelajaran umum diajarkan oleh para sarjana dan master di bidangnya.
Sarana Penunjang Pembelajaran
Baris 87 ⟶ 77:
=== SMP NU 1 Karanggeneng ===
SMP-NU didirikan oleh K.H. Drs. Masykuri Shodiq, S.H. pada tahun 1985, menjadikan SMP NU sebagai sekolah umum pertama di Lamongan yang berlogo NU. Pada awalnya kepala sekolah dijabat oleh K.H. Drs. Masykuri Shodiq, S.H., setelah itu dipimpin oleh Drs. Masmuin, M.A. kemudian sampai saat ini dipimpin oleh Dra. Khotimah Suryani., M.Ag. Sebagai sekolah dengan label NU, sekolah ini jelas mengemban nilai dasar asasi Ahlussunnah Wal Jama’ah, pada sisi lain sebagai sekolah umum di lingkungan pesantren maka SMP NU sangat erat dan tidak dapat melepaskan diri keilmuan kitab kuning dan amalan Islam para salafussholeh. Sebagai sekolah berbasis umurn diharapkan muncul ilmuwan dan praktisi unggul di masa depan.
Ø Muatan Lokal
Sebagai sekolah umum dengan ciri Nahdlatul Ulama maka SMP NU membekali siswa siswinya dengan dasar kitab kuning, membaca al-Qur’an dan tuntunan praktek amaliah ibadah secara praktis ala ahlussunnah wal jama’ah seperti istighatsah, tahlil, ziarah kubur dan lain-lain.
Ø Tenaga Pengajar
Guru-guru yang membina SMP NU terdiri dari sarjana dan master yang kompeten dan berdedikasi baik di bidangnya. Mereka berasal dari berbagai perguruan tinggi ternama di Jawa Timur.
Ø Sarana Penunjang Pembelajaran
Baris 107 ⟶ 91:
Sebagai SMK NU pioneer di Kabupaten Lamongan, SMK selalu berbenah meningkatkan citra dan kualitas dirinya. Hal itu ditunjukan dengan adanya pengembangan baik sarana fisik maupun model pembelajarannya. Sebagai sekolah berbasis profesi maka SMK terus giat untuk membekali para siswanya dengan keilmuan praktis, skill, dan kecakapan dalam rangka mempersiapkan generasi masa depan yang berkualitas dan sejahtera dengan tidak membiarkan anak bangsa menjadi penganggur terdidik. Citra identitas NU senantiasa dikedepankan, yakni dengan tidak meninggalkan nilai-nilai dasar agama bagi siswanya yaitu kemampuan baca al-Qur’an, ibadah praktis dan tempaan keagamaan lainnya.
Ø Jurusan dan Tenaga Pengajar
Sebagai sekolah kejuruan yang berorientasi mempersiapkan sumberdaya siap pakai, maka perlu di dukung oleh tenaga pengajar yang memiliki kapasitas dan kapabilitas praktis di bidangnya. Untuk itu, tenaga pengajarnya terdiri dari para praktisi professional dan sarjana maupun master yang ekspert dalam bidangnya. Sedangkan jurusan yang dikembangkan sampai sekarang adalah jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Penjualan (PJ), dan Akuntansi (AK).
Ø Proyeksi Lulusan
Sebagai sekolah kejuruan, maka SMK NU 1 memproyeksi lulusannya untuk dapat masuk dunia kerja. Adapun jaringan kerjanya ialah dengan sektor formal dan informal, baik perusahaan yang bersekala regional, nasional maupun internasional seperti PT. Gudang Garam, Maspion, Sampoerna, Coca Cola dan lain-lain.
Ø Sarana Penunjang Pembelajaran
Baris 124 ⟶ 102:
=== [[MA Matholi'ul Anwar]] ===
Menyadari eksistensinya sebagai MA generasi awal di Lamongan, MA Matholi’ul Anwar (Mawar) selalu memproyeksikan dirinya untuk berada di garis depan. Untuk itu dua citra MA Mawar yakni sebagai madrasah salafi dengan kajian kitab kuning dan khazanah keilmuan Islam klasik, dan madrasah umum dengan kualifikasi penerimaan alumninya di jalur SNMPTN baik undangan maupun tulis, menjadikan MA Mawar senantisa menempa para siswa siswinya untuk kompeten di bidang jurusannya, tentu semuanya dengan basis keagamaan salaf yang kuat. Pada awal didirikannya, MA Mawar dikomandoi langsung oleh K.H. Soefyan Abdul Wahab, kemudian dilanjutkan oleh KH Mahsuli Effendi dan sejak tahun 2011 sepeninggal
Ø Jurusan dan Tenaga Pengajar
Untuk mengantisipasi masa depan dan menyediakan banyak pilihan bagi siswa, maka MA Mawar menyediakan 3 jurusan yaitu IPA, IPS dan Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK), dengan diajar oleh sarjana yang berkualitas di bidangnya. Selain 3 jurusan tersebut, MA Mawar membuka program yang sangat prospektif di masa datang, yakni program unggulan, program ketrampilan kerja dan program penguasaan bahasa asing Arab-Inggris, berikut komputer.
Ø Sarana Penunjang Pembelajaran
MA Mawar sebagai rnadrasah umum, untuk menuju keandalan dan keunggulan siswanya dilengkapi dengan fasilitas penunjang, yaitu: laboratorium komputer dan bahasa dengan sistem jaringan, laboratorium MIPA, perpustakaan, sarana praktek tata boga-busana, pertukangan, dan elektro ketrampilan, sarana olahraga, koneksi internet, dan beragam aktifitas yang mengembangkan kreatifitas siswa.
Ø Kelas Akselerasi
Data menunjukkan bahwa sekitar 20 persen siswa SD/MI dan SMP/MTs di beberapa provinsi memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa (Cerdas Istimewa+Bakat Istimewa/CI+BI) namun belum mendapat pelayanan yang sesuai dan proporsional untuk mengoptimalkan kemampuannya. Hal ini memotifasi MA Mawar untuk mengembangkan kelas akselerasi. Kelas akselerasi diharapkan menjadi alternatif bagi siswa yang memiliki kemampuan dan kecerdasan di atas rata rata. Ini dilakukan untuk mengimbangi kekurangan yang terdapat pada kelas klasikal yang bersifat massal. Melalui program ini peserta didik yang mempunyai kualifikasi CI+BI mendapat kesempatan untuk mengaktualisasikan dan mengoptimalkan kemampuannya sehingga proses pembelajarannya bisa diselesaikan dengan alokasi waktu yang lebih cepat (2 tahun) dengan hasil yang memuaskan.
Ø Prestasi
Baris 151 ⟶ 119:
Unisda didirikan tahun 1989, menjadikan Unisda sebagai universitas pertama di Lamongan. Sebagai universitas yang diinspiratori dan lahir di tengah-tengah pesantren, maka Unisda sadar akan misinya sebagai Center of Excellent (pusat keunggulan) bagi umat, bangsa dan negara. Konsekwensi dari kesadaran tersebut, Unisda selalu berusaha meningkatkan kualitas dan mutunya di berbagai bidang, misalnya pemenuhan sarana dan prasarana yang berkualitas, tenaga edukatif dan perpustakaan yang kapabel dan laboratorium yang memadai. Tidak cukup itu, Unisda juga merupakan perguruan tinggi pertama di Lamongan yang terakreditasi, dan sampai saat ini adalah satu-satunya perguruan tinggi Lamongan yang 90 persen program studinya terakreditasi. Dengan konsep pengembangan mutu yang secara terus menerus dilakukan, diharapkan dapat menghasilkan kualitas sumberdaya manusia yang ahli dalam bidang dan profesinya.
Didirikan oleh salah satu menantu K.H. Soefyan Abdul Wahab, yakni K.H. Masykuri Shodiq sekaligus sebagai rektor yang pertama. Sepeninggal
Ø Staf Pengajar
Sebagai universitas leader di barat Surabaya, Unisda terus meningkatkan kualitas dan profesionalisme dosen-dosennya. Setiap tahun selalu mengirimkan beberapa dosennya untuk mengikuti program Master dan Doktor. Untuk itu, dewasa ini dosen Unisda telah banyak yang bergelar magister, bahkan dalam jangka dekat akan lulus beberapa dosen yang bergelar doktor. Dan sini Unisda berbenah untuk bergerak cepat mengejar kualitas seluruh civitas akademiknya.
Ø Prestasi
Dalam rangka menjadikan Unisda sebagaimana visinya yakni sebagai Islamic University With Global Vision, mengharuskan Unisda untuk tidak hanya menjadi yang terbaik pada level regional, namun setahap demi setahap harus membiasakan diri dengan berkompetisi baik regional maupun nasional. Beberapa prestasi nasional telah diraih oleh Unisda Lamongan dalam beberapa tahun terakhir di antaranya adalah: Salah satu dari 44 perguruan tinggi terbaik nasional (negeri dan swasta) versi PHK-Institusi (tahun 2007); Salah satu pemenang kompetisi perguruan tinggi LPTK nasional versi PHK LPTK (tahun 2007); penerima penghargaan sebagai PTS berprestasi dari Kopertis VII Jawa Timur (tahun 2008); dan beberapa prestasi nasional lainnya.
Ø Sarana Penunjang Pembelajaran
Dalam rangka mengawal kualitas dan mutu, Unisda melengkapi berbagai sarana yang menunjang aktifitas belajar, yakni: gedung yang sangat representatif, lokasi yang luas untuk berbagai kegiatan mahasiswa, geografis kampus yang strategis di jantung kabupaten Lamongan, berbagai unit kegiatan kemahasiswaan, berbagai beasiswa, berbagai laboratorium yang beberapa di antaranya merupakan satu-satunya di eks karesidenan Bojonegoro.
Ø Program Studi dan Keunggulan Kompetitif
|