Gereja Katolik Roma: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (2) |
||
Baris 137:
Ketujuh sakramen adalah:
# [[Baptis|Pembaptisan]]
# [[
# [[
# [[Penguatan|Krisma]]
# [[Sakramen Imamat|Imamat]]
# [[
# [[
=== Kehidupan devosional Gereja Katolik ===
Baris 164:
== Hubungan dengan umat Kristiani lainnya ==
Meskipun mengaku sebagai Gereja yang didirikan oleh Yesus, Gereja Katolik mengakui bahwa banyak unsur-unsur keselamatan dalam Injil terdapat pula di dalam Gereja-Gereja dan komunitas-komunitas gerejawi lainnya. Dokumen [[Konsili Vatikan II]], [[Lumen Gentium]] mengajarkan bahwa "Gereja Kristus yang esa yang dalam kredo dimaklumkan sebagai "yang satu, kudus, katolik dan apostolik..." terdapat dalam (Lumen Gentium menggunakan kata Latin "Subsistit in") Gereja Katolik, yang dipimpin oleh penerus Petrus dan oleh para uskup dalam persekutuan dengan
Sejak Konsili Vatikan II, Gereja Katolik telah menjangkau badan-badan Kristiani, mengusahakan rekonsiliasi yang semaksimal mungkin. Kesepakatan-kesepakatan penting telah dicapai mengenai Pembaptisan, Pelayanan, dan Ekaristi bersama para teolog Anglikan. Dengan badan-badan Lutheran telah dicapai kesepakatan serupa mengenai teologi pembenaran (justifikasi). Dokumen-dokumen penting ini telah makin mempererat ikatan persaudaraan dengan komunitas-komunitas gerejawi tersebut. Meskipun demikian, perkembangan-perkembangan terbaru, semisal pentahbisan wanita dan penerimaan terhadap pasangan homoseksual, menghadirkan hambatan-hambatan baru bagi rekonsiliasi dengan [[Gereja Lutheran]], Gereja-Gereja Reformasi, dan khususnya [[Gereja Anglikan]], .
Baris 202:
== Peranan Gereja Katolik dalam peradaban ==
=== Doktrin Gereja Dan ilmu pengetahuan ===
Para ahli sejarah ilmu pengetahuan, termasuk yang bukan beragama Katolik seperti J.L. Heilbron,<ref>{{cite web |title=J.L. Heilbron |url=http://www.lrb.co.uk/contribhome.php?get=heil01 |publisher=London Review of Books |accessdate=2006-09-15}}</ref> Alistair Cameron Crombie, David C Lindberg,<ref>{{cite book |title=When Science and Christianity Meet |last=Lindberg |first=David |year=2003 |month=October |coauthors=Numbers, Ronald L |publisher=University of Chicago Press |id=ISBN 0-226-48214-6}}</ref> Edward Grant, Thomas Goldstein,<ref>{{cite book |title=Dawn of Modern Science: From the Ancient Greeks to the Renaissance |last=Goldstein |first=Thomas |publisher=Da Capo Press |year=1995 |month=April |id=ISBN 0-306-80637-1}}</ref> dan Ted Davis, berpendapat bahwa Gereja Katolik memiliki pengaruh positif yang penting terhadap perkembangan peradaban. Mereka yakin bahwa, bukan saja para biarawanlah yang menyelamatkan dan membudidayakan sisa-sisa dari peradaban kuno selama invasi-invasi kaum barbar, melainkan juga bahwasanya Gereja Katoliklah yang mendorong pembelajaran dan ilmu pengetahuan melalui dukungannya terhadap banyak [[universitas]] yang, di bawah kepemimpinannya, bertumbuh cepat di Eropa pada abad ke-11 dan ke-12. St. Thomas Aquinas, "teolog model" Gereja Katolik, tidak saja berpendapat bahwa akal budi itu bersesuaian dengan iman,
[[Berkas:Map of Medieval Universities.jpg|ka|jmpl|250px|Sebuah peta ''universitas-universitas abad pertengahan'' memperlihatkan universitas-universitas yang didirikan Gereja Katolik di Eropa.]]
|