Sufisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Referensi dan tambahan informasi.
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia
Baris 8:
Banyak pendapat yang pro dan kontra mengenai asal usul ajaran tasawuf, apakah ia berasal dari luar atau dari dalam [[Islam|agama Islam]] sendiri. Berbagai sumber mengatakan bahwa ilmu tasauf sangat lah membingungkan.
 
Sebagian pendapat mengatakan bahwa paham tasawuf merupakan paham yang sudah berkembang sebelum [[Nabi Muhammad]] menjadi Rasulullah<ref>[http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Fatawa/HakekatTasawuf.html Hakekat tasawuf oleh Qardhawi]</ref>. Dan orang-orang Islam baru di daerah Irak dan Iran (sekitar abad 8 Masehi) yang sebelumnya merupakan orang-orang yang memeluk agama non Islam atau menganut paham-paham tertentu. Meski sudah masuk Islam, hidupnya tetap memelihara kesahajaan dan menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan keduniaan. Hal ini didorong oleh kesungguhannya untuk mengamalkan ajarannya, yaitu dalam hidupannya sangat berendah-rendah diri dan berhina-hina diri terhadap Tuhan. Mereka selalu mengenakan pakaian yang pada waktu itu termasuk pakaian yang sangat sederhana, yaitu pakaian dari kulit domba yang masih berbulu, sampai akhirnya dikenal sebagai semacam tanda bagi penganut-penganut paham tersebut. Itulah sebabnya maka pahamnya kemudian disebut paham sufi, sufisme atau paham tasawuf. Sementara itu, orang yang penganut paham tersebut disebut orang sufi.
 
Sebagian pendapat lagi mengatakan bahwa asal usul ajaran tasawuf berasal dari zaman Nabi Muhammad SAW. Berasal dari kata "beranda" (suffa), dan pelakunya disebut dengan ahl al-suffa, seperti telah disebutkan diatas. Mereka dianggap sebagai penanam benih paham tasawuf yang berasal dari pengetahuan Nabi Muhammad <ref>[http://www.ias.org/articles/Origin_of_School_of_Sufism.html Asal-usul Ajaran Sufisme]</ref>.
 
Pendapat lain menyebutkan tasawuf muncul ketika pertikaian antar umat [[Islam]] pada zaman [[Khalifah]] [[Utsman bin Affan]] dan [[Ali bin Abi Thalib]], khususnya karena faktor [[politik]].Pertikaian antar umat Islam karena karena faktor politik dan perebutan kekuasaan ini terus berlangsung dimasa khalifah-khalifah sesudah Utsman dan Ali. Munculah masyarakat yang bereaksi terhadap hal ini. Mereka menganggap bahwa politik dan kekuasaan merupakan wilayah yang kotor dan busuk. Mereka melakukan gerakan ''‘uzlah'' , yaitu menarik diri dari hingar-bingar masalah duniawi yang seringkali menipu dan menjerumuskan. Lalu munculah gerakan tasawuf yang di pelopori oleh [[Hasan al-Bashri|Hasan Al-Bashiri]] pada abad kedua [[Hijriyah]]. Kemudian diikuti oleh figur-figur lain seperti [[Shafyan al-Tsauri]] dan [[Rabi’ah al-‘Adawiyah]].<ref>Solihin, M. Anwar, M Rosyid. ''Akhlak Tasawuf'' (Bandung: Nuansa 2005) hlm. 177</ref>
 
'''Definisi Sufisme'''
Baris 33:
* Paham tasawuf terbentuk dari dua unsur, yaitu (1) Perasaan kebatinan yang ada pada sementara orang Islam sejak awal perkembangan Agama Islam,(2) Adat atau kebiasaan orang Islam baru yang bersumber dari agama-agama non Islam dan berbagai paham mistik. Oleh karenanya, paham tasawuf itu bukan ajaran Islam walaupun tidak sedikit mengandung unsur-unsur ajaran Islam. Dengan kata lain, dalam agama Islam tidak ada paham Tasawuf walaupun tidak sedikit jumlah orang Islam yang menganutnya (MH. Amien Jaiz, 1980)<ref>Masalah Mistik Tasawuf & Kebatinan, MH. Amien Jaiz, PT Alma'arif - 1980 Bandung</ref>.
 
* Tasawuf dan sufi berasal dari kota Bashrah di negeri Irak. Dan karena suka mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu domba (Shuuf), maka mereka disebut dengan "Sufi". Soal hakikat Tasawuf, hal itu bukanlah ajaran Rasulullah SAW dan bukan pula ilmu warisan dari [[Ali bin Abi Thalib|Ali bin Abi Thalib Radiyallahu ‘anhu]]. Menurut Asy Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir rahimahullah berkata: “Tatkala kita telusuri ajaran Sufi periode pertama dan terakhir, dan juga perkataan-perkataan mereka baik yang keluar dari lisan atau pun yang terdapat di dalam buku-buku terdahulu dan terkini mereka, maka sangat berbeda dengan ajaran Al Qur’an dan As Sunnah. Dan kita tidak pernah melihat asal usul ajaran Sufi ini di dalam sejarah pemimpin umat manusia Muhammad SAW, dan juga dalam sejarah para shahabatnya yang mulia, serta makhluk-makhluk pilihan Allah Ta’ala di alam semesta ini. Bahkan sebaliknya, kita melihat bahwa ajaran Sufi ini diambil dan diwarisi dari kerahiban [[Nasrani|Nashrani]], Brahma Hindu, ibadah [[Yahudi]] dan zuhud [[Buddha]]" - At Tashawwuf Al Mansya’ Wal Mashadir, hal. 28.(Ruwaifi’ bin Sulaimi, Lc) <ref>Hakekat Tasawuf dan Sufi[http://www.henmobil.com/portalku/index.php?name=News&file=article&sid=148 Hakekat Tasawuf dan Sufi]</ref>.
 
== Tokoh tasawuf di Indonesia ==
Baris 39:
Tokoh –tokoh yang memengaruhi tasawuf di [[Indonesia]] yaitu: [[Syeikh ‘Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad r.a|Syeikh ‘Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad r.a (Abah Sepuh) Pendiri Pondok Pesantren Suryalaya]], [[Hamzah Al-Fasuri]], [[Nurddin Ar-Raniri]], [[Syekh Abdurrauf As-Sinkili]], [[Syekh Yusuf Al-Makasari]] dan [[Shohibul Faroji Azmatkhan Ba'alawi Al-Husaini]],.<ref>Anwar, Rosihan. ''Akhlak Tasawuf'' (Bandung: CV Pustaka Setia 2009) hlm. 225</ref>
 
Adapun tokoh-tokoh [[Tasawuf]] yang [[berpengaruh]] di [[Cirebon]][http://naskahcirebon.blogspot.com] diantaranya ialah Syekh [[Syarif Hidayatullah]] atau yang lebih [[populer]] dengan sebutan [[Sunan Gunungjati]], [[Syekh Nurjati]], [[guru]] dari [[Sunan Gunungjati]], [[Syekh Abdullah Iman]] atau yang terkenal dengan sebutan [[Pangeran Cakrabuana]], [[Syekh Mulyani]] atau yang terkenal dengan sebutan [[Syekh Royani]] yang melahirkan para [[ulama]] di [[Srengseng]], sebuah desa yang terkenal di [[Kecamatan Krangkeng]], Kabupaten [[Indramayu]], [[Mbah Kriyan]], [[Syekh Tholhah]] yang menjadi guru dari [[Syeikh 'Abdullah Mubarok bin Nur Muhammad r.a.]], Syekh [[Jauharul Arifin]] pendiri [[Pondok Pesantren Al-Jauhariyah]] [[Balerante]], [[Palimanan]], [[Kabupaten Cirebon]], dan [[tokoh-tokoh]] [[Cirebon]] yang lain. <ref>[http://naskahcirebon.blogspot.com Referensi dari Cirebon]</ref>
 
== Contoh paham ==
Baris 61:
Menurut [[al-Banjari]], kaum [[wujudiyyah]] (orang-orang yang memahami tentang wahdatul wujud) itu ada dua golongan: [[wujudiyyah mulhid]] dan [[wujudiyyah muwahhid]]. [[wujudiyyah mulhid]] termasuk golongan yang sesat lagi [[zindiq]]. [[Wujudiyyah muwahhid]], menurut dia, “yaitu segala ahli sufi yang sebenarnya”, mereka dinamakan kaum [[wujudiyyah]] ”karena bicaranya dan perkataannya dan itikadnya itu pada wujud [[Allah]]”. Ia tidak menjelaskan isi ajaran mereka, tetapi sebagai lawan dari [[wujudiyyah mulhid]] tadi, [[wujudiyyah muwahhid]] tentu tidak menganggap bahwa [[Allah]] tidak “tiada maujud melainkan di dalam kandungan wujud segala makhluk”, atau “bahwa [[Allah]] itu ketahuan zat (esensi)-Nya nyata kaifiat-Nya dari pada pihak ada. Ia waujud pada kharij dan pada [[zaman]] dan [[makan]]”, dan tidak pula membenarkan pernyataan-pernyataan seumpama “tiada wujudku, hanya wujud [[Allah]]”, dan sebagainya, yang mencerminkan pandagan [[wujudiyyah mulhid]] itu. Keterangan [[al-Banjari]] mengenai ajaran kaum [[wujudiyyah mulhid]] itu kelihatan sangat mirip dengan keterangan [[ar-Raniri]], yang dalam abad sebelumnya menyanggah penganut-penganut di [[Aceh]].
 
Berdasarkan penjelasan ini, pada dasarnya sama dengan ajaran [[wahdah al-wujud]] [[Ibnu Arabi]]. Ajaran ini juga memandang alam semesta ini sebagai penampakan lahir [[Allah]] dalam arti bahwa [[wujud yang hakiki]] hanya [[Allah]] saja -alam semesta ini hanya bayangan- bayang-Nya. Dari satu segi, ajaran ini kelihatan sama dengan ajaran [[tauhid]] tngkat tertinggi. Kedua ajaran itu memandang bahwa [[wujud yang hakiki]] hanya satu-[[Allah]], tetapi dari lain segi [[wujudiyyah muwahhid]] dan [[wihdah al-wujud]] ini tidak sama dengan pandangan “bahwa yang ada hanya [[Allah]]” dalam ajaran yang terakhir ini hanya tercapai dalam keadaan yang disebut [[fana]], yakni terhapunya kesadaran akan wujud yang lain, sedang dalam ajaran [[wihdah al-wujud]], pandangan tersebut kelihatan sebagai hasil penafsiran atas [[fenomena alam]] yang serba majemuk ini.
 
Di samping itu, pandangan [[tauhid]] tingkat tertinggi itu, nampaknya didasarkan atas asumsi bahwa esensi [[Allah]] yang mutlak itu dapat dikenali secara langsung, tanpa melalui penampakan lahir-Nya, asumsi ini dibantah oleh [[Ibnu Arabi]], karena menurut dia [[Allah]] hanya bisa dikenal melalui nama-nama dan sifat-sifat-Nya. ([[Naskah Klasik]] [http://naskahcirebon.blogspot.com] Keagamaan Nusantara I Cerminan [[Budaya]] [[Bangsa]], [[Departemen Agama RI]], [[Badan Litbang Agama dan Diklat Keagamaan]], [[Puslitbang Lektur Keagamaan]], 2005: 49-50). [http://naskahcirebon.blogspot.com]
Baris 74:
 
*** Kesenian Sufi Cirebon [http://naskahcirebon.blogspot.com]***
Di Cirebon, kesenian yang berhubungan dengan Kesenian Sufi ini adalah [[Brai]], [[Gembyung]], [[Terbang]], [[Genjring Santri]], dan lainya. Kebanyakan Jenis Kesenian yang beredar di Cirebon terkait dengan perkembangan paham tasawuf tersebut.
 
Beberapa buku yang telah di tulis oleh para seniman, budayawan, dan sejarahwan Cirebon menguatkan anggapan ini. Buku-buku yang memuat tentang kesenian Cirebon yang berakar pada ajaran tasawuf ini diantaranya adalah Budaya Bahari Sebuah Apresiasi di Cirebon yang di tulis oleh [[Rokhmin Dahuri dkk]] pada tahun 2004 dan di cetak oleh [[PNRI]]. Selanjutnya buku [[Deskripsi Kesenian Cirebon]] yang di susun oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata [[Kaupaten Cirebon]] yang salah satu anggota penyusunnya adalah Bapak [[Kartani]]. Dalam banyak kesempatan [[Kartani]] selalu menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena media kesenian sangat cocok untuk berdakwah pada saat itu [[Mertasinga 2004]].
Baris 84:
 
== Doa Sarmadiyah ==
'''DOA SARMADIYAH''' : Yang orang banyak menyebutnya dengan “Doa Ilmu Cahaya Ilahi” merupakan amalan dari '''Syaikh Abu Hayyullah AL-Marzuki Al-Maliky '''yang di kutib dari kitab''Jawahirul Lama’ah'', beliaudia ini merupakan ulama  ahli hikmah pada abad 7 Hijriah, bermazhab Maliky. Sesuai dengan maksud isi doanya, Insy Allah dengan izinNya akan membukakan hijab gerbang pintu '''''makrifat''''' dan '''''kasyaf''''' (terbukanya tirai) hati anda dan anda dapat dengan mudah menyelami samudara pengertian-pengertian  sir-sir  ilmunya Allah yang maha agung dan luas. untuk mengetahui isi doanya silahkan kunjungi blog beriku di bawah
 
Sumber : http://istana99kupu.blogspot.com/2014/03/cara-membuka-gerbang-pintu-makrifat.html
Baris 162:
*[http://www.projectsufism.com ProjectSufism - misconceptions, realities and true essence of sufism]
* {{id}} [http://media.isnet.org/islam/Qardhawi/Fatawa/HakekatTasawuf.html Hakekat tasawuf oleh Qardhawi]
{{Islam-stub}}
 
[[Kategori:Islam]]
[[Kategori:Sufi]]
 
 
{{Islam-stub}}