Baitulmal: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP52Nurdin (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia |
||
Baris 4:
==Sejarah==
===Masa Rasulullah SAW (1-11 H/622-632 M)===
Baitul Mal dalam makna istilah sesungguhnya sudah ada sejak masa [[Rasulullah SAW]], yaitu ketika kaum muslimin mendapatkan ghanimah (harta rampasan perang) pada [[Perang Badar]].<ref name="Zallum"/> Pada masa Rasulullah SAW ini, Baitul Mal lebih mempunyai pengertian sebagai pihak (''al-jihat'') yang menangani setiap harta benda kaum muslimin, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran.<ref name="Zallum"/> Saat itu Baitul Mal belum mempunyai tempat khusus untuk menyimpan harta, karena saat itu harta yang diperoleh belum begitu banyak.<ref name="Zallum"/> Kalaupun ada, harta yang diperoleh hampir selalu habis dibagi‑bagikan kepada kaum muslimin serta dibelanjakan untuk pemeliharaan urusan mereka.<ref name="Zallum"/> Rasulullah SAW senantiasa membagikan ghanimah dan seperlima bagian darinya (al-akhmas) setelah usainya peperangan, tanpa menunda‑nundanya lagi.<ref name="Zallum"/> Dengan kata lain,
===Masa Khalifah Abu Bakar Ash Shiddiq (11-13 H/632-634 M)====
Baris 17:
===Masa Khalifah Ali bin Abi Thalib (35-40 H/656-661 M)===
Pada masa pemerintahan [[Ali bin Abi Talib]], kondisi Baitul Mal ditempatkan kembali pada posisi yang sebelumnya.<ref name="Dahlan"/> Ali, yang juga mendapat santunan dari Baitul Mal, seperti disebutkan oleh lbnu Kasir, mendapatkan jatah pakaian yang hanya bisa menutupi tubuh sampai separo kakinya, dan sering bajunya itu penuh dengan tambalan.<ref name="Dahlan"/>
Ketika berkobar peperangan antara Ali bin Abi Talib dan Mu’awiyah bin Abu Sufyan (khalifah pertama Bani Umayyah), orang-orang yang dekat di sekitar Ali menyarankan Ali agar mengambil dana dari Baitul Mal sebagai hadiah bagi orang-orang yang membantunya.<ref name="Dahlan"/> Tujuannya untuk mempertahankan diri Ali sendiri dan kaum muslimin.<ref name="Dahlan"/>
===Masa Khalifah-Khalifah Sesudahnya===
Ketika Dunia Islam berada di bawah kepemimpinan Khilafah [[Bani Umayyah]], kondisi Baitul Mal berubah.<ref name="Dahlan"/> Al Maududi menyebutkan, jika pada masa sebelumnya Baitul Mal dikelola dengan penuh kehati-hatian sebagai amanat Allah SWT dan amanat rakyat, maka pada masa pemerintahan Bani Umayyah Baitul Mal berada sepenuhnya di bawah kekuasaan Khalifah tanpa dapat dipertanyakan atau dikritik oleh rakyat.<ref name="Dahlan"/>
==Referensi==
|