Laju cahaya: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun) |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: Beliau → Dia |
||
Baris 3:
|bgcolor="#fff7cb" colspan=2|<center>'''Tabel konversi untuk [[laju|satuan laju]]{{br}}1 c (konstanta kecepatan cahaya){{br}}adalah sama dengan'''</center>
|-
|align="right"|1||
|-
|align="right"|107.925.284.880,00||[[sentimeter per jam]] (cm/<sub>h</sub>)
Baris 108:
Kelajuan cahaya yang merambat melalui [[bahan-bahan transparan]] seperti gelas ataupun udara lebih lambat dari ''c''. Rasio antara ''c'' dengan kecepatan ''v''(kecepatan rambat cahaya dalam suatu materi) disebut sebagai [[indeks refraksi]] ''n'' material tersebut (''n'' = ''c'' / ''v''). Sebagai contohnya, indeks refraksi gelas umumnya berkisar sekitar 1,5, berarti bahwa cahaya dalam gelas bergerak pada kelajuan {{nowrap|''c'' / 1,5 ≈ {{val|200000|u=km/s}}}}; indeks refraksi udara untuk cahaya tampak adalah sekitar 1,0003, sehingga kelajuan cahaya dalam udara adalah sekitar {{val|90|u=km/s}} lebih lambat daripada ''c''.
Meski bergerak dengan kecepatan tinggi, bukan berarti cahaya tidak dapat dihentikan. Ilmuwan telah berhasil menghentikan laju cahaya selama satu menit menggunakan prinsip [[fisika kuantum]]. Sebelumnya pada tahun 1999 mereka mampu memperlambat gerak cahaya higga 17 meter per detik. Hal ini mampu memberikan kemajuan dalam mengembangkan komunikasi kuantum.<ref>[http://www.newscientist.com/article/dn23925-light-completely-stopped-for-a-recordbreaking-minute Light completely stopped for a record-breaking minute]. NewScientist.com.</ref>
Dalam banyak hal, cahaya dapat dianggap bergerak secara langsung dan instan, namun untuk jarak yang sangat jauh, batas kelajuan cahaya akan memberikan dampak pada pengamatan yang terpantau. Dalam berkomunikasi dengan [[wahana antariksa]], diperlukan waktu berkisar dari beberapa menit sampai beberapa jam agar pesan yang dikirim oleh wahana tersebut diterima oleh Bumi. Cahaya bintang yang kita lihat di angkasa berasal dari cahaya bintang yang dipancarkan bertahun-tahun lalu. Hal ini mengijinkan kita untuk mengkaji dan mempelajari sejarah alam semesta dengan melihat benda-benda yang sangat jauh. Kelajuan cahaya yang terbatas juga membatasi kecepatan maksimum komputer, oleh karena informasi harus dikirim dari satu chip ke chip lainnya dalam komputer.
Baris 115:
== Kronologis ==
Beragam ilmuwan sepanjang sejarah telah mencoba untuk mengukur laju cahaya.
* Pada tahun [[1629]], [[Isaac Beeckman]] melakukan pengamatan sinar ''flash'' yang dipantulkan oleh cermin dari jarak 1 [[mil]] (1,6 [[kilometer]]).
* Pada tahun [[1638]], [[Galileo Galilei]] berusaha untuk mengukur laju cahaya dari waktu tunda antara sebuah cahaya lentera dengan persepsi dari jarak cukup jauh.
* Pada tahun [[1667]], percobaan Galileo Galilei diteliti oleh ''Accademia del Cimento of Florence'', dengan rentang 1 mil, tetapi tidak terdapat waktu tunda yang dapat diamati. Berdasarkan perhitungan modern, waktu tunda pada percobaan itu seharusnya adalah 11 mikrodetik. Dan Galileo Galilei mengatakan bahwa pengamatan itu tidak menunjukkan bahwa cahaya mempunyai kecepatan yang tidak terhingga, tetapi hanya menunjukkan bahwa cahaya mempunyai laju yang sangat tinggi.<ref name=boyer>
Baris 146:
{{br}}
*Besides Rømer, the group included [[Giovanni Domenico Cassini]] and [[Jean Picard]].</ref><ref name=roemer>{{cite journal|last=Rømer|first=O|year=1676|title=Touchant le mouvement de la lumiere trouvé par M. Romer de l'Académie Royale des Sciences|url=http://www-obs.univ-lyon1.fr/labo/fc/ama09/pages_jdsc/pages/jdsc_1676_lumiere.pdf|journal=Journal des Sçavans|volume=|issue=|pages=233–236|ref=roemer-1676}}{{br}}Although Rømer read a report on his work to the French Academy of Sciences in November 1676 [[#cohen-1940|(Cohen, 1940, p.346)]], he does not appear to have written the published account. [http://www-obs.univ-lyon1.fr/labo/fc/ama09/pages_jdsc/pages/jdsc_1676_lumiere.pdf An electronic copy of the latter] {{Fr}} and [http://www.archive.org/stream/philosophicaltra02royarich#page/397/mode/1up one of a 1677 English translation] are available online.</ref> Dengan menghitung pergeseran periode orbit [[Io]], Rømer memperkirakan jarak tempuh cahaya pada diameter [[orbit]] bumi sekitar 22 menit.<ref>''[http://projecteuclid.org/DPubS/Repository/1.0/Disseminate?view=body&id=pdf_1&handle=euclid.ss/1009212817 Scientific Method, Statistical Method and the Speed of Light]''. Statistical Science 2000, Vol. 15, No. 3, 254–278</ref> Jika pada saat itu Rømer mengetahui angka diameter orbit bumi, perhitungan laju cahaya yang dibuatnya akan mendapatkan angka {{val|227|e=6}} meter/detik. Dengan data Rømer ini, [[Christiaan Huygens]] mendapatkan estimasi kecepatan cahaya pada sekitar {{val|220|e=6}} meter/detik.
: Penemuan awal penemuan grup ini diumumkan oleh [[Giovanni Domenico Cassini]] pada tahun [[1675]], periode [[Io]], bulan satelit planet [[Jupiter]] dengan orbit terpendek, nampak lebih pendek pada saat [[Bumi]] bergerak mendekati Jupiter daripada pada saat menjauhinya. Rømer mengatakan hal ini terjadi karena cahaya bergerak pada kecepatan yang konstan.
*Pada bulan September 1676, berdasarkan asumsi ini, Rømer memperkirakan bahwa pada tanggal [[9 November]] [[1676]], ''Io'' akan muncul dari bayang-bayang Jupiter 10 menit lebih lambat daripada kalkulasi berdasarkan rata-rata kecepatannya yang diamati pada bulan Agustus 1676.<ref>Cohen [[#cohen-1940|(1940, pp.328, 351–52)]]; Rømer [[#roemer-1676|(1676, p.235)]]. The term "eclipse", with which Cohen refers to these emersions, is used by him to refer to both the moons' immersions into, and their emersions out of, Jupiter's shadow</ref> Setelah perkiraan Rømer terbukti,<ref name=exact>
Baris 170:
* Pada tahun [[1862]], [[Léon Foucault]] bereksperimen dengan penggunaan cermin rotasi dan mendapatkan angka {{val|298|e=6}} meter/detik.
* [[Albert Abraham Michelson]] melakukan percobaan-percobaan dari tahun [[1877]] hingga tahun [[1926]] untuk menyempurnakan metode yang digunakan Foucault dengan penggunaan cermin rotasi untuk mengukur [[waktu]] yang dibutuhkan cahaya pada 2 x jarak tempuh antara Gunung Wilson dan Gunung San Antonio, di [[California]]. Hasil pengukuran menunjukkan 299.796.000 meter/detik.
* Pada tahun [[1946]], saat pengembangan ''cavity resonance wavemeter'' untuk penggunaan pada [[radar]], [[Louis Essen]] dan A. C. Gordon-Smith menggunakan [[gelombang mikro]] dan teori [[elektromagnetik]] untuk menghitung laju cahaya. Angka yang didapat adalah {{val|299792|3|u=kilometer/detik}}.
* Pada tahun [[1950]], Essen mengulangi pengukuran tersebut dan mendapatkan angka {{val|299792.5|1|u=kilometer/detik}}, yang menjadi acuan bagi ''12th General Assembly of the Radio-Scientific Union'' pada tahun [[1957]].
Angka yang paling akurat ditemukan di Cambridge pada pengukuran melalui kondensat Bose-Einstein dengan elemen Rubidium. Tim pertama dipimpin oleh Dr. [[Lene Vestergaard Hau]] dari Harvard University and the Rowland Institute for Science. Tim yang kedua dipimpin oleh Dr. [[Ronald L. Walsworth]], dan, Dr. [[Mikhail D. Lukin]] dari the Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics.
Notasi laju cahaya (''c'') mempunyai makna "konstan" atau tetap<ref name=Yc>
Baris 290:
|volume=14 |pages=901–21
|doi=10.1142/S0218271805007139
}}</ref> Dalam teori ini, sering digunakan satuan [[natural units]] di mana ''c''=1,
{{cite book
|last=Lawrie |first=ID
|