SMP Negeri 1 Magelang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Dany Soeharto (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh 180.254.68.120
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (4)
Baris 39:
}}
 
'''SMP Negeri 1 Magelang''' adalah sebuah sekolah mengah pertama unggulan di provinsi [[Jawa Tengah]]. SMP Negeri 1 Magelang terletak di Jalan Pahlawan 66 Magelang sekitar 500 m sebelah selatan Taman Kota Bada'an.
 
== Geografi ==
Baris 73:
 
== Profil Rantai Kentjana ==
RANTAI KENTJANA adalah sebuah organisasi intra sekolah yang dibentuk atas prakarsa Bapak Almarhum Soetedjo Atmodipoerwo pada pertengahan tahun 1942, saat beliaudia sebagai direktur SMP Magelang pada zaman pendudukan Jepang. Maksud didirikanya orgainsasi ini waktu itu adalah untuk sebagai antidotum (penangkal) dari adanya wabah men-Jepangkan semua kegiatan pelajar saat itu. Nama Rantai Kenjtana diambil dari istilah zaman lampau “De Gulden Keten”. Diibaratkan rantai itu organisasi keseluruhan dan mata rantai anggota masing-masing. "Kekuatan keseluruhan organisasi ditentukan oleh kekuatan mata rantai yang terlemah". Pesan yang ingin disampaikan: "Hendaknya tiap-tiap mata rantai berusaha agar dirinya kuat dan terpelihara dengan baik demi tercapainya kekuatan lebih besar bagi rantainya".
 
Tujuan utama pendirian organisasi sekolah tersebut untuk menampung dan sebagai wadah bagi kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler dan sebagai wadah bagi Magelang, yang pada waktu zaman Jepang dinamakan CHU GAKKO. Di samping itu juga untuk menyalurkan bakat dan kegiatan-kegiatan olahraga, kesenian dan sosial budaya. Selain itu juga tempat memupuk dan menanamkan semangat kebangsaan, semangat cinta tanah air, menumbuhkan rasa kesetiakawanan dan kegotongroyongan di antara murid.
Baris 84:
Setia kepada Guru
Setia kepada Sesama Kawan
 
 
Lambang rantai Kenjtana dicipta oleh Saudara Wahyu Soekotjo. Makna yang terkandung dalam lambang tersebut sebagai berikut :
Baris 108 ⟶ 107:
Tanpa disadari latihan baris berbaris dan perang-perangan dapat menumbuhkan jiwa penuh disiplin dan mulailah berkembang kesadaran dan cinta tanah air, semangat patriotisme, serta kesediaan untuk berkorban bagi nusa dan bangsanya. Di sinilah cikal bakal munculnya semangat dengan cita-cita membebaskan negeri dari kungkungan penjajah. Hingga melahirkan pejuang-pejuang muda yang aktif dalam perjuangan fisik maupun diplomasi yang beberapa di antara mereka menjadi pahlawan yang berguguran di medan pertempuran dalam memperjuangkan kemedekaan bangsa dan negara.
 
Salah satu pahlawan yang akhirnya tempat dimana beliaudia gugur dibangun Tugu Pahlawan Rantai Kentjana adalah Prapto Kecik. Pada waktu itu tanggal 31 Oktober 1945 terjadi kontak senjata antara Prapto Kecik dengan pasukan Jepang yang sedang melakukan teror berdarah di sekolah. Demi membela Almamater, kawan-kawan dan guru yang saat itu terancam jiwanya oleh pasukan teror Jepang, beliaudia rela mengorbankan jiwanya. Akhirnya tempat dimana beliaudia gugur; di salah satu sudut halaman dalam sekolah, dibangun monumen atas inisiatif murid-murid sendiri pada tahun 1947. Inilah yang melambangkan kepeloporan dan patriotisme pelajar waktu itu.
 
Para Eks Ketua Rantai Kentjana SMP Magelang (dari zaman Jepang - prakemerdekaan s/d thn 1948):