Pasukan Gerak Khas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k fixing dead links |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (3) |
||
Baris 15:
|ceremonial_chief_label=
|colonel_of_the_regiment=SAC II Muhammad Sabtu bin Osman
|nickname= ''PGK Detasemen A - UTK<
|motto= ''Warisan Darah Perwira - VAT 69,<
|colors= Baret Maroon / Perang
|identification_symbol=
Baris 53:
== Perannya ==
[[Berkas:PGK dig.jpg|thumb|left|350px|Deputi Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia, Tan Sri Jamil Johari (pensiun) menyarungkan baret maroon kepada seorang anggota personel yang lulus menjadi anggota Pasukan Gerak Khas.]]
Unit Tindak Khas memiliki fungsi setara korps SWAT Amerika Serikat ini ditugasi menangani aktivitas kriminal bersenapan di pekan dan perkotaan dan juga untuk peran perlindungan terbuka.<ref>{{cite news|publisher=The Star|title=''To protect with their lives - Fotoplay''|date=[[29 September]] [[2007]]|accessdate=18 Februari 2008|url=http://thestar.com.my/news/story.asp?file=/2007/12/29/nation/19881348&sec=nation}}</ref> UTK dibentuk selepas kasus sandera di bangunan AIA Kuala Lumpur oleh JRA (''Japanese Red Army'', Tentara Merah Jepang) pada [[Agustus]] [[1975]]. Manakala Komando Khusus 69 (karena dibentuk pada tahun 1969) asalnya adalah batalyon khusus ''Field Force'' atau Pasukan Polis Hutan (PPH, kini Pasukan Gerakan Am) melaksanakan operasi militer di tengah hutan bersama pasukan khusus AB Malaysia untuk menanggulangi insurgensi komunis pada tahun [[1969]] dan sukses dalam memadamkan aksi-aksi separatis komunis. Setelah redanya teroris komunis pada tahun 1989, VAT 69 mengalami masalah dengan keberadaannya. Dilatih khusus oleh Special Air Service, prajurit Komando Khusus 69 kini memiliki spesialisasi dalam intelijen tempur.
Ahli penembak jitu dan ahli penjinak bahan peledak (Jihandak) satuan ini pernah mendapat pelatihan khusus dari satuan elite asing Special Air Service ([[Australia]], [[Selandia Baru]] dan [[Inggris]]), Pasukan Patroli Perbatasan ''(Border Patrol Police)'' Kepolisian Kerajaan Thailand dan beberapa unit-unit khusus Amerika Serikat seperti US Navy SEALs, FBI, Special Weapons and Tactics (SWAT) serta satuan elite lainnya. UTK diberi baret maroon dan Komando Khusus 69 dianugerah baret perang pasir, yaitu baret kebanggaan yang dianugerah oleh instruktur dari Britania’s SAS (Special Air Service).
Baris 201:
=== Kecelakaan di Genting Sempah ===
[[Juli]], [[2007]] - Pasukan Gerak Khas Mabes PDRM bergabung dengan pasukan khusus 10 Bripa (Brigade Para), Resimen 22 Gerak Khas Angkatan Darat Malaysia dan PASKAU TUDM bersama angkatan laut Amerika Serikat, Pasukan Gerak Umum PDRM, Renjer Perhutanan, Kantor Pertahanan Sipil (JPA3) serta warga sipil dikirim dalam tugas [[SAR]] 6 personel helikopter Sikorsky S-61 Nuri Angkatan Udara Malaysia (TUDM) yang mengalami kecelakaan di Genting Sempah, [[Pahang]] pada [[13 Juli]] lalu. Tetapi, keenam-enam personel AU telah tewas dalam kecelakaan sebelum pesawat udara itu ditemukan oleh unit-unit SAR.
=== Ops Subuh ===
Baris 210:
=== Ops Api Sawit 2 ===
[[12 September]] [[2002]] - '''Mat Komando''' alias '''Ahmad Mohd. Arshad''', 37, merupakan bos kelompok penjahat “Geng 13” yang amat diburu pihak berwajib sebagai perampok nomor wahid dalam Malaysia karena terlibat dalam 52 rangkaian kejahatan perampokan bank berjumlah RM2.5 miliar ''(Rp 7092.525 miliar)'' di kawasan terpencil, di samping perampokan terhadap saudagar kelapa sawit, penukar uang, rumah gadai, dan individu meloloskan diri di Kampung Hujung Keton, Pendang, [[Kedah]].
Hasil informasi dari intelijen dan warga sipil, 10 polisi dari Pasukan Gerak Khas Anti-teror Mabes PDRM dan paramiliter Pasukan Gerak Umum menyerbu bangsal persembunyian buronan penjahat Mat Komando.
Baris 217:
=== Ops Api Laras ===
[[27 Desember]] [[2002]] - Pasukan Gerak Khas terlibat dalam operasi penangkapan Geng M16, kelompok penjahat yang masuk dalam daftar buronan nomor satu polisi yang terlibat dalam perampokan terhadap Bank of Tokyo pada tahun 1985 di samping 16 perampokan terhadap rangkaian kedai emas dan rumah gadai menyebabkan kerugian berjumlah RM21.28 miliar ''(Rp 60,301.10 miliar)''. Diberitakan, ahlinya adalah warga Tiongkok dan dilatih oleh ahlinya yang diduga kuat merupakan otak di belakang kelompok itu, '''Elvis Keh Jiang Long''' alias '''Ah Po''', seorang mantan AD Singapura.
Tembak menembak antar polisi dan Geng M16 di Taman Rekreasi Hutan Galla, Mantin, Negeri Sembilan menewaskan dua Geng M16 termasuk bos kelompoknya '''Sum Wing Chang''' alias '''Sunny Chai''' dan orang kanannya '''Hew Yau''' dan rakannya '''Chang Kew Yin''' berhasil lolos dari penyergapan itu. Seorang polisi luka-luka dalam peristiwa itu.
Dari lokasi kejadian, polisi menyita sejumlah barang bukti, seperti 1 pucuk senjata M16, 2 butir peluru, 1 pucuk pistol Colt .45 serta 16 butir peluru, 1 pucuk pistol Smith & Wesson, serta sejumlah amunisi dan selongsong peluru dalam mobil [[PROTON|Proton Waja]]. Tanggal [[28 Desember]], Chang akhirnya tewas dalam baku tembak antar polisi di Jalan Keris, Taman Sri Tebrau, [[Johor Bahru]] dan menyita 1 pucuk pistol Norinco buatan China serta 3 butir peluru. Kepala Divisi Kriminal Tindak Pidana Mabes PDRM Bukit Aman, Komisaris Besar Polisi Datuk Salleh Mat Som (pensiun) menyatakan kini kepolisian Malaysia masih mencari kelompok Geng M16 yang lolos dari penyergapan termasuk mengirimkan personelnya ke Singapura dan Thailand untuk menumpasi Ah Po dan juga meminta bantuan dari Kepolisian Australia untuk mencari dan memburu Hew Soon Loong @ Hong Kong Chai, yang diduga melarikan diri ke negara itu.<ref>''[http://www.utusan.com.my/utusan/archive.asp?y=2002&dt=1229&pub=utusan_express&sec=home%5Fnews&pg=hn_02.htm&arc=hive ''Geng M16 tewas ditembak polisi''] Utusan Malaysia 28 Desember 2002''</ref>
Baris 227:
=== Penentangan Reformasi ===
Pada malamnya tanggal [[20 September]] [[1998]], anggota tim anti-teroris Pasukan Gerak Khas Mabes PDRM Bukit Aman dikepalai Inspektur Kedua Mazlan melakukan penyergapan ke atas kediaman mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato' Sri [[Anwar Ibrahim]] yang menyebabkan terberkasnya
=== Operasi-operasi lainnya ===
Baris 234:
* Para personel PGK turut mengambil bagian dalam tugas perlindungan terbuka melindungi kepala-kepala negara Islam sedunia sempena persidangan [[Organisasi Konferensi Islam]] (OIC) di Putrajaya pada 16 hingga 17 hb Oktober 2003.
* Pasukan Gerak Khas juga telah berkecimpung di level internasional dengan pengiriman satuannya dalam Operasi Astute di [[Timor Leste]] bersama satuan elite AD Malaysia, yaitu 10 Para dan Grup Gerak Khas dan bergabung dengan pasukan perdamaian PBB yang dikepalai oleh Australia.
* Pada tahun [[2005]], PGK telah ditugasi sebagai perlindungan terbuka melindungi mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad semasa
* Para personel PGK B juga turut dikerah ke Acheh dalam tugasi [[SAR|search and rescue]] 700 personel [[Brigade Mobil|Brimob POLRI]] yang hilang semasa bencana tsunami.
|