Singasari Panatayuda I: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia, Beliau → Dia |
|||
Baris 5:
Dalam naskah sejarah tersebut dinyatakan karena R. Adipati Aria Sastradipura anak laki laki Bupati Karawang pada waktu itu masih kecil belum mungkin diangkat sebagai pengganti ayahnya menjadi Bupati. R.Singasari Panatayuda juga turut serta mengikuti sayembara dalam menumpas pemberontakan yang dipimpin oleh R. Wangsanangga dan sebagai imbalannya menggantikan posisi Pusponegoro II ([[Bupati Brebes]]).
Bagi dirinya kedudukan ayahnya sebagai Bupati Karawang bukan merupakan kedudukan yang bisa turun temurun kepada anaknya,karena dia bukan dari jalur langsungketurunan Bupati Karawang,dirinya hanya putra menantu. Menurut tradisi penggantinya kelak adalah dari jalur keturunan langsung yaitu R. Adipati Aria Sastradipua. Jadi salah satu latar belakang kesanggupannya mengikuti sayembara tersebut tidak terlepas dari cita cita demi anak keturunannya.
Hal ini kelak terungkap ternyata cita cita tersebut disampaikan pada Pemerintah Belanda tahun 1809-1836.
Singasari Sayidina Panatagama diangkat menjadi Bupati Brebes dan berganti nama menjadi ”Kanjeng Adipati Aria Singasari Panatayuda I” atau julukan singkatnya ”Kanjeng Kyai Brebes”. Nama R.Adipati Aria Singasari Panatayuda tidak bisa dipisahkan dari dari kisah legendaris ''”Ki Jaka Poleng”'' yang hingga sekarang masih sangat terkenal di kalangan masyarakat Brebes dibanding ”dalem dalem” Kabupaten di daerah lain dipesisir pantai utara pulau jawa.
[[Raden Adipati Singaperbangsa]] pada tahun 1811 Kabupaten Utama – [[Ciamis]] – Banagara disatukan menjadi satu Kabupaten Ciamis, sampai dengan sekarang. Karena pada tahun 1679 M daerah Karawang dijadikan Kabupaten, maka
#. Dalem Panatayuda II (1721 – 1732).
#. Dalem Panatayuda III (1732 – 1752).
Baris 24:
== R. Adipati Aria Singasari Panatayuda I / Bupati Brebes ==
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda jatuhnya Kaisar [[Napoleon Bonaparte]] telah memberikan banyak dampak didataran Eropah. Negri Belanda telah berhasil mandapatka kembali kemerdekaannya bahkan berdasarkan sebuah konvensi yang ditandatangani di London pada tahun 1804 daerah daerah jajahan Belanda diseberang lautan yang sebelumnya telah dikuasai Inggris harus di kembalikan,Pulau Jawa kembali lagi menjadi jajahan Belanda. R.Adipati Aria Singasari Panatayuda I masih menjadi Bupati Brebes. Jabatan ini dikemudian hari diteruskan oleh keturunannya yang menurut sejarah mengenai [[Kabupaten Karawang]] koleksi Pleyte sama sama menggunakan nama Aria Panatayuda. Naskah sejarah tersebut juga menerangkan bahwa semua Bupati terah (keturunan) Karawang dimakamkan di daerah Brebes.R.Adipati Aria Singasari Panatayuda I selain terkenal dengan nama Kanjeng Kyai Brebes juga mempunyai sebutan Mbah Dalem Sura sedangkan kedua orang keturunannya disebut Mbah Dalem Klampok dan Mbah Dalem Karanganyar. R.Adipati Aria Singasari Panatayuda I memerintah dari tahun 1809-1936.
Pada naskah sejarah yang ada di [[Kabupaten Karawang]] tidak menerangkan kedudukan Bupati Brebes dipegang sampai keturunan ketiga dari R. Adipati Aria Singasari Panatayuda. Dari arsip koleksi Nasional di Jakarta kita jumpai keterangan bahwa pada tahun 1840 an jabatan Bupati Brebes masih dipegang oleh keturunan R.Adipati Aria Singosari Panatayuda. Arsip arsip tersebut lebih lanjut menerangkan bahwa Bupati Brebes telah mengajukan permohonan kepada Pemerintahan Belanda agar anaknya ya tertua dikemudian hari diperbolehkan menjadi penggantinya. Mengenai permohonan ini pemerintah Belanda berpendapat bahwa meskipun pada dasarnya pemerintahan Belanda tidak berkeberatan akan tetapi permohonan tersebut akan dapat dipenuhi dengan syarat kalau penggantinya itu memenuhi ketentuan ketentuan yang diperlukan dan berkelakuan baik.
|