Xuan Tian Shang Di: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Okkisafire (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 7751508 oleh Bennylin (bicara)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia
Baris 23:
 
==Kultus==
Xuan Tian Shang Di digambarkan sebagai seorang ksatria yang mengenakan jubah kekaisaran (pakaian perang keemasan); tangan kirinya membentuk "[[mudra]] tiga gunung "<ref name="taoistsecret">Taoistsecret.com. Unduh= 14 Maret 2013. [http://www.taoistsecret.com/taoistgod.html The Supreme Lord of the Dark Heaven ( 玄 天 上 帝, Xuan Tian Shang Ti )]</ref> yang menyerupai mudra [[Kwan Im]], dan tangan kanannya memegang sebilah pedang yang konon merupakan pedang milik [[Lü Dong Bin]] (salah satu dari [[Delapan Dewa (Tiongkok)]]).<ref name="Swamispeaks">Swamispeaks.com. 3 Februari 2010. Unduh=14 Maret 2013. [http://swamispeaks.tumblr.com/post/368571061/xuan-tian-shang-di-siong-teh-kong-h#_=_ XUAN TIAN SHANG DI - SIONG TEH KONG.]</ref>
 
Biasanya ia ditampilkan duduk pada sebuah tahta. Kedua kakinya tidak mengenakan sepatu; kaki kanannya menginjak seekor ular sementara yang kiri menginjak kura-kura. Wajahnya berwarna merah, berjanggut hitam panjang, dan matanya membuka lebar terlihat garang.<ref name="taoistsecretJindeyuan"/><ref name="Jindeyuantaoistsecret"/>
 
Pada zaman [[Dinasti Song]], secara resmi huruf Xuan diganti Zhen, dan sebutan Xuan Wu diganti menjadi Zhen Wu Da Di.<ref name="Jindeyuan"/>
 
===Kedudukan===
Kedudukan Xuan Tian Shang Di di kalangan [[Birokrasi Surga|Dewa Langit]] sangat tinggi, berada setingkat di bawah [[Yu Huang Da Di]]. Hian Thian Siang Te mempunyai kekuasaan di Langit bagian Utara dan menjadi pemimpin tertinggi para Dewa di kawasan tersebut. Ia merupakan salah satu dari '''Si Tian Shang Di''' atau ''Empat Maha Raja Langit'', yaitu<ref name="Jindeyuan"/>:
 
# '''Qing Tian Shang Di''' (青天上帝) di Timur.
Baris 44:
===Pengaruh Buddhisme===
{{lihat pula|Tridharma}}
Masuknya [[agama Buddha]] di China pada abad pertama Masehi menyebabkan terjadinya pengadopsian beberapa makhluk suci [[Taoisme]] ke dalam [[panteon]] [[Mahayana|Buddhisme di China]]; demikian pula sebaliknya. Kisah asal usul Xuan Tian Shang Di juga mengalami modifikasi pada masa [[Dinasti Qing]] yang melibatkan [[Bodhisatwa]] [[Kwan Im]] . Ia dikatakan sebagai seorang tukang jagal yang bertobat kemudian menjadi pengikut [[Buddha]]. <ref name="Jindeyuan"/>
 
===Jenderal Wan Gong dan Wan Ma===
Baris 75:
 
===Taiwan===
Pada masa kekuasaan '''Zheng Cheng Gong''' di [[Taiwan]] (akhir [[Dinasti Ming]]), banyak kuil Shang Di Gong didirikan dengan tujuan untuk menambah wibawa pemerintah dan menjadi pusat pemujaan bersama antara masyarakat dengan tentara. Oleh karena itu, kuil ''Shang Di Miao'' tersebar di berbagai tempat di Taiwan. Diantaranya yang terbesar adalah di '''Tainan''' (Taiwan Selatan) yang dibangun pada masa [[Belanda]] berkuasa di Taiwan. <ref name="Jindeyuan"/>
 
===Singapura===
Xuan Tian Shang Di merupakan salah satu dewa yang paling banyak dipuja oleh masyarakat China di [[Singapura]] yang menganut agama [[Taoisme]]. Hari ulang tahunnya dirayakan pada tanggal tiga bulan Sembilan penanggalan [[Imlek]]. Dalam perayaan tersebut, terkadang Xuan Tian Shang Di memasuki tubuh [[tatung]] yang ikut memeriahkan jalannya festival.<ref>Chinatownboy. 10 November 2005. Unduh=14 Maret 2013. [http://xuantianshangdi.blogspot.com/2005_11_01_archive.html Xuan Jiang Dian 玄江殿 (Singapore)]</ref> Kuil ''Wak Hai Cheng Bio'' di Philip Street terkenal akan pujaannya kepada Xuan Tian Shang Di.<ref name="Jindeyuan"/>
 
===Malaysia===
Baris 106:
Suatu hari ia membantu seorang wanita yang melahirkan. Saat mencuci pakaian wanita tersebut yang dipenuhi darah pada sebuah sungai, empat huruf "Xuan Tian Shang Di" muncul di hadapannya. Wanita yang melahirkantersebut berubah wujud menjadi Dewi [[Kwan Im]]. Ia merasa sangat kotor dan segera menunjukkan pertobatannya dengan membelah perutnya sendiri, mengambil lambung serta ususnya, kemudian mencucinya di sungai. Air sungai berubah menjadi hitam dan keruh, tetapi beberapa saat kemudian menjadi jernih. Namun lambung dan usus tersebut hilang terbawa arus sungai. [[Kaisar Giok]] merasa berwelas asih melihat ketulusan serta tekadnya untuk membersihkan diri dari dosa-dosa sehingga menganggkatnya menjadi sesosok makhluk abadi yang bergelar ''Xuan Tian Shang Ti''.
 
Setelah beliaudia menjadi makhluk suci, lambung serta ususnya yang selama ini menyerap sari pati tanah berubah menjadi siluman kura-kura dan ular. Mereka menyerang manusia dan tidak ada yang dapat menghentikan. Akhirnya Xuan Tian Shang Di kembali ke bumi dan menaklukkan keduanya, kemudian menggunakan mereka sebagai kendaraannya.
 
===Sumur Tempat Mengasah Jarum===
Terdapat sebuah peninggalan yang memiliki kaitan dengan Xuan Tian Shang Di, yaitu sebuah seumur yang dinamakan '''Mo Zhen Jing''' atau ''sumur tempat mengasaj jarum''. Konon pada saat Xuan Wu sedang bertapa di Gunung Eudang, hatinya sempat merasa goyah. Ia memutuskan meninggalkan pertapaannya dan melewati sumur itu. Di sana ada seorang wanita tua yang sedang mengasah batangan besi. Xuan Wu yang merasa heran bertanya kepada nenek itu, apa tujuannya mengasah alu besi. Nenek itu tertawa sambil menjawab bahwa ia sedang membuat jarum untuk menyulam dengan cara mengasah alu besi sedikit demi sedikit. Xuan Wu tersadarkan oleh ucapan nenek tersebut dan kembali ke gunung untuk melanjutkan tapanya. Kini di dekat sumur tersebut dibangun patung seorang nenek tua sedang mengasah alu.
 
===Siluman Ular dan Kura-Kura===
Baris 118:
 
===Pedang Xuan Tian Shang Di===
Suatu legenda mengisahkan bahwa Xuan Wu meminjam pedang [[Lü Dong Bin]] untuk menaklukkan sesosok siluman yang sangat kuat. Setelah berhasil mengalahkan siluman tersebut, ia merasa sayang untuk mengembalikan pedang yang berkekuatan dahsyat tersebut. <ref name="Swamispeaks"/> Pedang tersebut akan selalu kembali kepadanya setiap kali dilepaskan; itulah sebabnya dikatakan bahwa Xuan Wu selalu menggenggam erat pedang tersebut, tidak bisa melepaskannya.
 
===Kultur Populer===