Papirus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pai Walisongo (bicara | kontrib)
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia (2)
Baris 1:
'''Papirus''' atau '''Papyrus''' (nama ilmiah: ''Cyperus papyrus'') adalah sejenis [[tanaman air]] yang dikenal sebagai bahan untuk membuat [[kertas]] pada zaman kuno. Tanaman ini umumnya dijumpai di tepi dan lembah [[Sungai Nil]]. Kira-kira 3500 [[Sebelum Masehi|SM]], bangsa [[Mesir Kuno]] sudah memanfaatkan papirus. Mereka pada saat itu membuat [[kertas]] dari kulit-kulit tipis atau kulit-kulit halus papirus, sebelum kertas (seperti yang kita kenal sekarang) ditemukan.
 
== Ciri-ciri fisik dan kegunaan ==
Baris 8:
Menurut Dr. [[Kamaluddin al-Batanuni]], guru besar [[ekologi]], tumbuhan papirus tumbuh di daerah lembap dan basah. Daun-daunnya panjang, tinggi, dan seperti kulit. Panjangnya mencapai satu setengah meter dan daun-daun tumbuhan ini banyak digunakan untuk membuat tikar.
 
Di wilayah jazirah [[Abjad Arab|Arab]], pada masa [[Nabi Muhammad SAW]], tanaman ini selain dimanfaatkan untuk tikar, juga digunakan untuk menulis [[Al Qur'an]] serta bahan obat-obatan tradisional. Sebagai bahan untuk menulis, papirus diolah sedemikian rupa hingga menyerupai kertas, lazimnya berukuran 10×20  cm hingga 10×30  cm atau bahkan lebih dari 10×50  cm. Namun, ada kepingan yang dicantumkan atau dijahit hingga menghasilkan lembar papirus yang panjangnya 12 sampai 30 meter.
 
== Papirus dalam agama Islam ==
Papirus dikenal sebagai sebuah obat; dalam agama [[Islam]] dicatat dalam [[Hadits]] yang diriwayatkan oleh [[Imam Bukhari]] dan [[Imam Muslim]], berdasarkan informasi dari [[Abu Hazm]] bahwa dia mendengar [[Sahl bin Sa'd As Sa'idi]] menanyakan tentang obat yang digunakan untuk mengobati luka [[Nabi Muhammad SAW]] pada waktu [[Perang Uhud]]. Maka ia berkata :
''"Wajah beliaudia terluka, [[gigi seri]]nya pecah dan helm di kepala beliaudia hancur. [[Fatimah az-Zahra]] membersihkan darah, dan [[Ali bin Abi Thalib]] menuangkan padanya air dengan perisai. Ketika Fatimah melihat bahwa air tidak menahan darah kecuali semakin banyak, maka dia mengambil sepotong tikar, lalu membakarnya hingga menjadi abu, dan lalu melekatkannya pada luka itu, maka berhentilah darah yang mengalir"''.
 
[[Al Kahal bin Tharkan]] menjelaskan hadits ini. Menurutnya, tikar yang dimaksudkan di dalam hadits tersebut adalah tikar yang terbuat dari papirus. Pada masa itu tikar banyak terbuat dari tumbuhan ini. Abu yang berasal dari papirus mempunyai pengaruh yang bagus dalam menahan darah karena ia mengandung zat pengering yang kuat dan kurang menyengat. Abu ini, jika ditiupkan sendiri atau bersama cuka ke dalam hidung orang yang mimisan, akan menghentikan mimisan.
Baris 20:
Karakteristik media papirus ini memang dikenal oleh banyak bangsa. Di [[India]], misalnya, minyak mentah yang terbuat dari papirus banyak digunakan untuk memperlancar air seni. Lebih dari itu, kulit bunganya dimanfaatkan sebagai pembalut luka dan obat bagi jaringan yang hidup.
 
[[Kategori:Bahan]]
{{tanaman-obat-stub}}
 
[[Kategori:Bahan]]
[[Kategori:Filologi]]
 
 
{{tanaman-obat-stub}}