Bidara: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- didalam + di dalam) |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: Beliau → Dia |
||
Baris 27:
Daun-daun penumpu berupa duri, sendirian dan lurus (5–7 [[milimeter|mm]]), atau berbentuk pasangan dimorfis, di mana yang kedua lebih pendek dan melengkung, kadang-kadang tanpa duri.<ref name="prosea">{{aut|Latiff, A.M.}}. 1991. [http://www.proseanet.org/prosea/e-prosea_detail.php?frt=&id=1554 ''Ziziphus mauritiana'' Lamk.] In: Verheij, E.W.M. and Coronel, R.E. (Editors). ''Plant Resources of South-East Asia No. 2: Edible fruits and nuts''. Pudoc, Wageningen, The Netherlands, pp. 310-312</ref>
[[Daun|Daun-daun]] tunggal terletak berseling. Helai daun bundar telur menjorong atau jorong lonjong, 2–9
[[Berkas:Zizip maurit 110717-16070 Fl sntong.jpg|thumb|left|180px|Perbungaan (''close up'')]]
[[Perbungaan]] berbentuk [[Bunga majemuk#Terbatas (determinate)|payung menggarpu]] tumbuh di ketiak daun, panjang 1–2
[[Buah#Buah batu|Buah batu]] berbentuk bulat hingga bulat telur, hingga 6
==Kegunaan==
Baris 71:
== Ekologi dan penyebaran==
[[Berkas:Ziziphus mauritiana ripped.jpg|thumb|left|180px|Buah kultivar unggul yang diperdagangkan]]
Tanaman ini terutama tumbuh baik di wilayah yang memiliki musim kering yang jelas. Kualitas buahnya paling baik jika tumbuh pada lingkungan yang panas, kaya cahaya matahari, dan cukup kering; namun hendaknya mengalami musim hujan yang memadai untuk menumbuhkan ranting, daun dan bunga, serta untuk mempertahankan kelembaban tanah selama mematangkan buah. Bidara berkembang luas pada wilayah dengan curah hujan
Tahan iklim kering dan penggenangan, bidara mudah beradaptasi dan kerap tumbuh meliar di lahan-lahan yang kurang terurus dan di tepi jalan. Tumbuh di pelbagai jenis tanah: laterit, tanah hitam yang berdrainase baik, tanah berpasir, tanah liat, tanah aluvial di sepanjang aliran sungai ([[riparian]]).<ref name = "ISSG">{{cite web|url= http://www.issg.org/database/species/ecology.asp?si=214 |title= ISSG database - Ecology of ''Ziziphus mauritiana''. |publisher=[http://www.issg.org/database/welcome/ Invasive Species Specialist Group (ISSG) - Global Invasive Species Database ] |accessdate=2009-07-17}}</ref>
Baris 88:
* Sebagai Pohon bidara yang sedikit jumlahnya (''sidrin qolil'') (QS.34. Saba':16),
* Sebagai Pohon bidara yang tak berduri (''sidr makhdud'') (QS.56. Al-Waqiah:28),
* Sebagai Pohon bidara perbatasan akhir (''sidratul muntaha'') dan Pohon bidara yang diliputi (''sidrata ma yaghsya'') (QS.53. An-Najm: 13-16)
Pohon ini selain disebutkan di dalam Al-Qur'an juga terdapat anjuran penggunaannya di dalam hadits. Dia digunakan dalam berbagai prosesi ibadah, misalnya daunnya disunnahkan untuk digunakan ketika mandi wajib bagi wanita yang baru suci daripada haid.<ref>Dari ‘Aisyah bahwa Asma’ binti Syakal bertanya kepada Rasulullah {{saw}} tentang mandi haidh: “Salah seorang di antara kalian (wanita) mengambil air dan sidrahnya (daun pohon bidara) kemudian dia bersuci dan membaguskan bersucinya, kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya lalu menggosok-gosokkannya dengan kuat sehingga air sampai pada kulit kepalanya, kemudian dia menyiramkan air ke seluruh badannya, lalu mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi minyak wangi kasturi, kemudian dia bersuci dengannya. Maka Asma’ berkata: “Bagaimana aku bersuci dengannya?”
==Catatan kaki==
Baris 99:
{{Thibbun Nabawi}}
{{Hewan dan tumbuhan dalam Alkitab dan Sunnah}}
[[Kategori:Ziziphus]]
[[Kategori:Pohon buah]]
|