Sekolah alam: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adhikabp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Adhikabp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 39:
 
'''Alam dalam arti pengalaman'''
 
Pendekatan yang dominan digunakan dalam konsep sekolah alam adalah siswa diajak untuk melalui serangkaian kegiatan (pengamalan dan pengalaman), setelah itu distrukturkan. Hal ini berbeda dengan umumnya pendidikan di Indonesia, di mana siswa mempelajari buku pelajaran dulu, baru kemudian diamalkan.
 
Baris 48 ⟶ 49:
 
'''Alam dalam arti semesta alam'''
 
Alam semesta memiliki hukum dan konsep tersendiri yang tunduk di bawah kendali-Nya. Misalnya fenomena gravitasi, yang berarti setiap benda yang jatuh pasti menuju ke arah pusat bumi tempat magnet raksasa tersimpan. Sinar matahari yang sesuai dengan kebutuhan semua makhluk hidup. Daur karbon, bitrogen, oksigen, dan air serta fuilditasnya yang bermanfaat bagi kehidupan. Siklus itu terbentuk di bawah kendali Sang Pencipta. <ref>Suhendi dan Murdiani, Septriana (2011). "Belajar Bersama Alam". Bogor: SoU Publiser. p.34</ref>