Beringin pencekik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95 (bicara | kontrib)
k →‎Akar: -berkas yang dihapus
JThorneBOT (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Rujukan → Referensi
Baris 10:
| genus = Ficus
| species =''F. annulata''<ref name="A">{{cite web| title = Ficus annulata Blume| publisher = The Plant List| url = http://www.theplantlist.org/tpl/record/kew-2809483| year= 2010 |accessdate = 10 Mei 2014}}</ref>}}
'''Beringin pencekik''' adalah salah satu tumbuhan khas Indonesia. <ref name="G">{{cite web| title = Ficus annulata Blume| publisher = JSTOR Global Plant| url = http://plants.jstor.org/specimen/p00710544?history=true&| year= 2009 |accessdate = 10 Mei 2014}}</ref> Tumbuhan ini dapat ditemui di [[Taman Nasional Ujung Kulon]]. <ref name="B"> {{cite book|last =Purwaningsih| first =Riana Musarofah Titin| title =Biologi 1|year=2009|publisher =Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional| location =Jakarta|page= 126 | isbn =978-979-068-834-6 }}</ref> Beringin pencekik termasuk dalam ordo ''Rosales'' dan memiliki dama ilmiah ''Ficus annulata''.<ref name="C">{{cite web| title = Bulu| publisher = Plantamor| url = http://www.plantamor.com/index.php?plant=578| year= 2012 |accessdate = 10 Mei 2014}}</ref> Beringin pencekik memiliki sinonim nama ilmiahnya yaitu ''Ficus balabacensis'', ''Ficus flavescens'', ''Ficus valida'', ''Urostigma annulatum'', dan ''Urostigma flavescens''. <ref name="A">< /ref> Selain dikenal sebagai beringin pencekik, tumbuhan ini juga dikenal dengan nama [[ara pencekik]]. <ref name="D">< /ref> Masyarakat lokal [[Kalimantan]] menyebut tanaman ini dengan sebutan bulu atau ara susu.<ref name="C">< /ref> Berbeda dengan masyarakat Kalimantan, orang [[Sunda]] menyebut beringin pencekik kiara bodas atau kiara oneng sedangkan orang [[Jawa]] menyebutnya grasak.<ref name="H">< /ref>
 
==Habitat dan persebaran==
Habitat beringin pencekik adalah di hutan tropis dengan ketinggian hingga 600 meter dari permukaan laut. <ref name="D">{{cite web| title = Ficus annulata Blume| publisher = Asian Plant| url = http://www.asianplant.net/Moraceae/Ficus_annulata.htm| accessdate = 10 Mei 2014}}</ref> Beringin pencekik juga ditemukan di hutan dekat dengan sungai, lereng bukit serta daerah pegunungan.<ref name="D">< /ref> Pohon ini dapat tumbuh baik di tanah berpasir maupun di daerah tanah liat.<ref name="D">< /ref> Persebaran tanaman ini meliputi daerah [[Indo China]], [[Semenanjung Malaysia]], Sumatera, Jawa, Kalimantan dan [[ Sulawesi]].<ref name="D">< /ref> Ara pencekik juga dapat ditemukan di [[Pulau Peucang]] tepatnya di Taman Nasional Ujung Kulon.<ref name="D">< /ref>
 
==Batang==
[[Berkas:Batang ara.jpg|thumb|140px|left|Batang beringin pencekik]]
Saat pohon beringin pencekik masih muda, tinggi batangnya kurang lebih antara lima sampai 10 meter.<ref name="H">< /ref> Tumbuhan ini termasuk [[tumbuhan berkayu]] keras dengan struktur percabangan [[simpodial]].<ref name="H">< /ref> Batang beringin pencekik berbentuk silinder dan memiliki warna coklat. <ref name="H">{{cite web| title = Ficus annulata BL| publisher = Warintek| url = http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/4-038.pdf| accessdate = 10 Mei 2014}}</ref> Batang beringin pencekik secara umum terdiri dari kulit dan kayu yang dalam istilah biologi disebut [[empulur]]. <ref name="H">< /ref> Bagian kulit batang beringin pencekik bertekstur kasar.<ref name="H">< /ref> Kulit yang kasar tersebut apabila tersayat maka akan muncul [[getah]] berwarna putih susu. <ref name="H">< /ref> Bagian kayu dari pohon beringin pencekik berwarna putih dan berlendir pada bagian permukaan kayunya. <ref name="H">< /ref> Bagian yang berlendir tersebut yang biasanya disebut dengan [[kambium]].<ref name="H">< /ref> Fungsi batang beringin pencekik seperti fungsi batang pada umumnya yaitu untuk menyokong berdirinya tanaman dan menyalurkan air dan nutrisi.<ref name="H">< /ref> Ada satu hal yang menarik dari batang beringin pencekik yaitu pada habitat aslinya tanaman ini akan hidup menempel pada tanaman lain sehingga batangnya juga berfungsi turut serta membelit tanaman inang.<ref name="H">< /ref>
 
==Akar==
Beringin pencekik termasuk tanaman [[dikotil]] atau berbelah dua.<ref name="H">< /ref> Seperti halnya tanaman dikotil lainnya, akar beringin pencekik juga termasuk dalam golongan akar tunggang dan memiliki warna coklat.<ref name="H">< /ref> Bagian akar terdiri dari tudung akar, jaringan epidermis, rambut akar, korteks, dan jaringan pengangkut.<ref name="H">< /ref> Jaringan pengangkut pada tanaman ini terdiri dari [[xylem]], [[floem]] dan empulur atau [[stele]].<ref name="H">< /ref> Xilem dan floem adalah jaringan yang terletak di dalam empulur.<ref name="H">< /ref> Struktur [[anatomi]] akar beringin pencekik memang hampir mirip dengan struktur anatomi batangnya, hanya bedanya secara kasat mata adalah pada akar ada rambut akar sedangkan pada batang tidak ada.<ref name="H">< /ref> Rambut pada akar ini merupakan bagian dari modifikasi epidermis akar yang menunjang fungsi akar sebagai penyerap nutrisi dari tanah.<ref name="H">< /ref>
 
==Daun==
[[Berkas:Daun ara.jpg|thumb|250px|left|Daun beringin pencekik]]
Daun beringin pencekik terdiri dari tangkai, tulang daun dan helaian daun.<ref name="H">< /ref> Setiap satu tangkai daun hanya menyokong satu helai daun saja maka disebut dengan [[daun tunggal]]. <ref name="H">< /ref> Daun tanaman ini terletak menyebar pada semua bagian pohon mulai dari dahan hingga ranting.<ref name="H">< /ref> Daun beringin pencekik berbentuk jorong, dan berwarna hijau.<ref name="H">< /ref> Bagian bawah helaian daun meskipun berwarna hijau tetapi agak keputih-putihan.<ref name="H">< /ref> Helaian daun ini memiliki ukuran panjang antara 12 &nbsp;cm hingga 25 &nbsp;cm sedangkan lebarnya antara 5 &nbsp;cm hingga 10 &nbsp;cm.<ref name="H">< /ref> Helaian daun terdiri dari permukaan daun, tepi daun, ujung daun serta pangkal daun.<ref name="H">< /ref> Baik ujung daun maupun [[pangkal daun]] beringin pencekik berbentuk meruncing dan permukaan daunnya rata.<ref name="H">< /ref> Bagian tepi daun turut menentukan bentuk helaian daun, tepi daun dari beringin pencekik adalah rata.<ref name="H">< /ref> Tumbuhan ini memiliki struktur tulang daun menyirip.<ref name="H">< /ref>
 
==Bunga==
[[Berkas:Bunga ara.jpg|thumb|200px|left|Bunga beringin pencekik]]
Bunga beringin pencekik termasuk bunga majemuk.<ref name="H">< /ref> Kuntum bunganya tersusun dalam sebuah malai yang terletak pada ujung ranting pohon beringin pencekik.<ref name="H">< /ref> Bagian bunga beringin pencekik terdiri dari mahkota bunga yang berwarna kuning, tangkai, [[kelopak]], benang sari dan putik.<ref name="E">< /ref> Kelopak bunga tanaman ini berbentuk [[jorong]] dan [[bercangap]].<ref name="H">< /ref> Mahkota bunga tumbuhan pencekik ini berwarna kuning terang dan bentuknya bulat.<ref name="E">{{cite web| title = Ficus annulata| publisher = Journal of E Flora| url = http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=2&taxon_id=242322089| volume=5 |page=42 |year=2010 |accessdate = 10 Mei 2014}}</ref> Melalui bunga inilah nantinya beringin pencekik akan memiliki [[biji]] dari buah sebagai alat perkembangbiakannya.<ref name="E">< /ref> Setiap pohon beringin pencekik memiliki bunga jantang dan bunga betina sehingga dapat melakukan penyerbukan sendiri.<ref name="E">< /ref>
 
==Buah dan biji==
[[Berkas:Buah ara.jpg|thumb|200px|left|Buah beringin pencekik]]
Buah beringin pencekik berbentuk bulat dan berwarna hijau. <ref name="F">{{cite web| title = Ficus annulata| publisher = Flora Republicae Popularis Sinicae| url = http://frps.eflora.cn/frps/Ficus%20annulata| year=2004 |accessdate = 10 Mei 2014}}</ref> Buah ini tumbuh dari bunga sehingga letaknya juga mengelompok pada bagian ujung-ujung dahan seperti bunganya. <ref name="F">< /ref> Buah beringin pencekik memiliki ukuran diameter antara 2 &nbsp;cm hingga 4 &nbsp;cm.<ref name="F">< /ref> Buah beringin pencekik ini termasuk dalam kategori [[buah buni]].<ref name="F">< /ref> Pada bagian dalam buah beringin pencekik terdapat biji berwarna coklat.<ref name="F">< /ref> Biji inilah yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan beringin pencekik.<ref name="F">< /ref> Biji iji akan dimakan oleh burung, kelelawar atau monyet dan seringkali jatuh ke pohon lalu kemudian tumbuh. <ref name="F">< /ref> Biji dari tumbuhan epifit ini berbentuk unik seperti gasing serta agak keras.<ref name="H">< /ref>
 
==Keunikan==
[[Berkas:Rongga ara.jpg|thumb|200px|left|Rongga batang beringin pencekik bekas tanaman inang]]
Beringin pencekik hidup secara [[epifit]] yaitu menempel pada tanaman lain.<ref name="H">< /ref>
Tanaman yang ditumpangi oleh beringin pencekik biasa disebut dengan istilah [[tanaman inang]] atau [[pohon inang]].<ref name="I">{{cite web| title = Strangler Figs| publisher = Blue Planet Biomes| url = http://www.blueplanetbiomes.org/strangler_figs.htm |accessdate = 17 Mei 2014}}</ref> Kehidupan beringin pencekik pada pohon berawal dari biji yang dibawa oleh burung atau monyet sehingga jatuh ke pohon inang.<ref name="J">{{cite web| title = Moli & Telsi| publisher = Conservation International Indonesia| url = http://klh.solokkota.go.id/file/1412111848_buku-cerita-anak-tentang-hutan-lingkungan-hidup.pdf|page=10 |year=2004 |accessdate = 17 Mei 2014}}</ref> Biji yang jatuh pada dahan atau cabang pohon inang akan tumbuh sehingga menempel pada tanaman inang hingga dewasa. <ref name="I">< /ref> Keberadaan beringin pencekik yag menempel pada dahan tanaman inang ternyata tidak hanya menempel, beringin pencekik semakin lama tumbuh melilit tanaman inangnya, bahkan dapat melilit mengelilingi batang tanaman inang secara rapat.<ref name="I">< /ref> Pohon beringin terkenal memiliki akar unik yang berupa [[sulur]]. <ref name="J">< /ref> Sulur tersebut seiring bertambahnya usia juga akan tumbuh menuju kebawah ikut menyerap nutrisi dari tanah. <ref name="I">< /ref> Jadi selain melilit beringin pencekik juga mengambil nutrisi.<ref name="I">< /ref> Akar sulur ini dapat tumbuh menjadi besar dan turut melilit tanaman inang.<ref name="I">< /ref> Beringin yang semakin besar akar sulurnya akan menghambat pertumbuhan tanaman inang karena tercekik, akan merebut nutrisi tanaman inang, dan akan menghalangi sinar matahari diterima oleh tanaman inang.<ref name="I">< /ref> Hal tersebut membuat tanaman inang mati secara perlahan.<ref name="I">< /ref> Fenomena inilah yang membuat beringin ini dinamakan beringin pencekik, karena memang seolah-olah mencekik hingga tanaman inangnya mati.<ref name="I">< /ref> Pohon inang yang mati akan hilang karena membusuk sehingga daerah bekas batang tanaman inang akan terlihat berongga.<ref name="I">< /ref> Rongga inilah yang menjadi keunikan bentuk beringin pencekik. <ref name="I">< /ref>
 
==Manfaat==
Mendengar namanya memang terkesan mengerikan, tetapi ternyata beringin pencekik juga memiliki manfaat bagi kehidupan manusia.<ref name="H">< /ref> Daun dari tanaman ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi demam sedangkan akarnya dapat digunakan untuk obat sakit [[lepra]].<ref name="H">< /ref> Cara membuat ramuan obat dari daun beringin pencekik ini adalah dengan merebus 15 gram daun menggunakan air kurang lebih 15 menit.<ref name="H">< /ref> Air rebusan daun beringin pencekik tersebut kemudian diminumkan pada penderita demam.<ref name="H">< /ref>
 
==RujukanReferensi==
{{reflist}}