Jambu bol: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 202.67.35.30 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Adi.akbartauhidin
JThorneBOT (bicara | kontrib)
k clean up, replaced: Rujukan → Referensi
Baris 16:
}}
 
'''Jambu bol''' (atau '''jambu kepal''' dan '''jambu merah''') adalah [[pohon]] buah kerabat [[Syzygium|jambu-jambuan]]. Buah jambu ini memiliki tekstur daging yang lebih lembut dan lebih padat dibandingkan dengan [[jambu air]]. Tidak begitu jelas mengapa namanya demikian karena ''bol'' (bahasa Melayu) atau ''bool'' (bahasa Sunda) berarti "pantat".
 
Nama-nama daerahnya di antaranya ''jambu bo, jambu jambak'' ([[bahasa Minangkabau|Min.]]), ''jambu bool'' ([[bahasa Sunda|Sd.]]), ''nyambu bol'' ([[bahasa Bali|Bl.]]), ''jambu bolo'' ([[Makassar|Mak.]]), ''jambu bolu'' ([[bahasa Bugis|Bug.]]). Juga, ''jambu darsana, dersana, tersana'' ([[bahasa Jawa|Jw.]], [[bahasa Madura|Md.]]); ''kupa maaimu'' ([[Sulawesi Utara|Sulut]]); ''nutune, lutune, lutu kau, rutuul'' ([[Maluku|Mal.]]) dan lain-lain.<ref name=heyne_1519-1520>Heyne, K. 1987. ''Tumbuhan Berguna Indonesia'', jil. 3. Yay. Sarana Wana Jaya, Jakarta. Hal. 1519-1520.</ref>
Baris 23:
 
== Pemerian botanis ==
[[Pohon]] yang berukuran sedang,<ref name=Sastrapradja>Sastrapradja, Setijati; Soetisna, Usep; Panggabean, Gilmour; Mogea, Johanis Palar; Sukardjo, Sukristijono; Sunarto, Aloysius (1980). ''Buah-buahan''. '''8''':44{{spaced ndash}}45. [[Jakarta]]:[[Lembaga Biologi Nasional|LBN]] - [[LIPI]] bekerjasama dengan [[Balai Pustaka]].</ref> hingga sekitar 15 [[meter|m]]. [[Batang]] lurus, gemangnya hingga 20-45 20–45&nbsp;cm, bercabang rendah dan bertajuk rimbun padat sampai membulat, memberikan naungan yang berat.
 
[[Daun]] tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai pendek 1-1,5 [[sentimeter|cm]], yang tebal dan kemerahan ketika muda. Helaian daun lonjong, besar, menjorong, 15-38 x 7-20 7–20&nbsp;cm, tebal agak kaku seperti [[jangat]].
 
Karangan [[bunga]] muncul pada bagian ranting yang tak berdaun (sering pula pada cabang dekat batang utama), bertangkai pendek dan menggerombol, berisi 1-12 kuntum. Bunga merah agak ungu atau jambon, berbilangan 4, bergaris tengah 5-7 5–7&nbsp;cm; tabung kelopak panjang 1,5-2 5–2&nbsp;cm; helai mahkota merah, lonjong, bundar telur atau bundar, 1,5-2 5–2&nbsp;cm; benang sari banyak, panjang s/d 3,5 &nbsp;cm; panjang tangkai putik 3-4,5 &nbsp;cm.
 
[[Buah]] buni berbentuk bulat sampai menjorong, dengan garis tengah 5-8 5–8&nbsp;cm, merah tua, kuning keunguan, atau keputihan. Daging buah padat, tebal 0,5-2,5 &nbsp;cm, putih dengan banyak sari buah dan wangi yang khas, asam manis sampai manis. Bijinya sebutir, bulat kecoklatan, berukuran besar dan berdiamater 2,5-3,5 &nbsp;cm.<ref name=Sastrapradja/><ref name=steenis1981_327>[[Cornelis Gijsbert Gerrit Jan van Steenis|Steenis, CGGJ van]]. 1981. ''Flora, untuk sekolah di Indonesia''. PT Pradnya Paramita, Jakarta. Hal. 327.</ref> <ref name=verheij&coronel_376-380>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 376-380.</ref><ref name=Sastrapradja/>
 
== Kegunaan ==
[[Berkas:Syzygium malaccense, Mangunharjo Orchard, Dlingo, Yogyakarta.jpg|thumb|Bunga jambu bol]]
Buah jambu bol biasa disajikan sebagai buah meja. Rasanya ada yang manis, ada yang asam, ada pula yang sepat. Jambu bol, bersama dengan [[jambu air]] dan [[jambu semarang]] atau [[jambu cincalo]] memiliki pemanfaatan yang kurang lebih serupa dan dapat saling menggantikan. Buah-buah ini umumnya dimakan segar, atau dijadikan sebagai salah satu bahan [[rujak]]. Namun bisa pula kita gunakan buah yang belum masak sebagai rujak.<ref name=Sastrapradja/> Aneka jenis jambu ini juga dapat di[[setup]] atau dijadikan [[asinan]]. <ref name="verheij&coronel_376-380>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 376-380.<"/ref>
 
Karena rasa dan aromanya, jambu bol pada umumnya lebih disukai orang. Bahkan, pada zaman [[Hindia Belanda]] dahulu, jambu bol pernah diusahakan besar-besaran. Namun kini, dia hanya digunakan sebagai tanaman pekarangan saja. Sastrapradja ''et al'' (1980) beralasan bahwa "... karena tidak adanya peremajaan sehingga banyak [[pohon]] tua yang mati dan tidak produktif." Di antara ketiga jenis [[spesies]] berikut ini -[[jambu batu]] (''Psidium guajava''), [[jambu air]] (''Syzygium aquaeum''), [[jambu semarang]] (''Syzygium samarangense''),- jambu bol termahal di antara ketiganya.<ref name=Sastrapradja/>
Baris 43:
 
== Asal usul dan penyebaran ==
Asal usul pohon buah ini tidak diketahui dengan pasti, akan tetapi jambu bol ditanam luas sejak lama di [[Semenanjung Malaya]], [[Sumatra]] dan [[Jawa]].<ref name="verheij&coronel_376-380>Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan''. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2. Hal. 376-380.<"/ref>
 
Karena manfaatnya, jambu bol kini ditanam di banyak negara tropis, termasuk di negara-negara [[Karibia]] seperti [[Jamaika]] serta [[Trinidad dan Tobago]].
Baris 50:
* Marga [[Jambu-jambuan]]
 
== RujukanReferensi ==
{{reflist}}