Asidosis tubulus renalis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kembangraps (bicara | kontrib) k Suntingan 202.155.92.123 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Kembangraps |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
Dalam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari [[darah]] dan membuangnya ke dalam urin. Pada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit [[asam]] yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal.
Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan manifestasi klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. Namun menurut Dr. dr. [[Damayanti Rusli Sjarif]], Sp.A (K), dokter spesialis gizi dan metabolik anak pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak di RSCM Jakarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin banyak. Pada tahun 2005 saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar 20-an orang anak. Dan setiap tahun angka prevalensinya senantiasa bertambah.
Baris 31:
*[[Batu ginjal]]
*[[Ginjal]]
* Renal tubular acidosis
==Pranala luar==
|