Zulkifli Hasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: mengosongkan halaman [ * ]
Baris 161:
 
== Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (2014-2019) ==
oke
=== Terpilihnya Zulkifli Hasan ===
Zulkifli Hasan ([[Partai Amanat Nasional]]) ditetapkan sebagai Ketua [[MPR RI]] dalam sidang paripurna yang berakhir pada hari Rabu, 8 Oktober 2014, dini hari<ref name="jawapos.com">http://www.jawapos.com/baca/artikel/7888/Zulkifli-Hasan-Terpilih-Jadi-Ketua-MPRa</ref>.Mantan Menteri Kehutanan tersebut terpilih bersama dengan empat orang wakil ketua, yaitu [[Mahyudin]] (Fraksi [[Partai Golkar]]), [[E. E. Mangindaan]] (Fraksi [[Partai Demokrat]]), [[Hidayat Nur Wahid]] (Fraksi [[Partai Keadilan Sejahtera|PKS]]), dan [[Oesman Sapta Odang]] ([[DPD|Dewan Perwakilan Daerah]]). Ia diajukan lewat paket yang didukung oleh fraksi partai [[Koalisi Merah Putih]] yang merupakan kubu oposisi melawan paket dari [[Koalisi Indonesia Hebat]] yang terdiri dari Oesman sebagai calon ketua, didampingi empat calon wakil ketua, yakni [[Ahmad Basarah]] ([[PDI-P]]), Imam Nachrawi ([[Partai Kebangkitan Bangsa|PKB]]), [[Patrice Rio Capella]] ([[NasDem|Nasdem]]), dan [[Hasrul Azwar]] ([[Partai Persatuan Pembangunan|PPP]]) dan meraih suara mayoritas anggota [[MPR RI|MPR]] yang hadir dengan selisih hanya 17 suara<ref>http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2014/10/141007_mpr_ketua</ref>.
 
Pada awalnya, sidang paripurna akan dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014 malam, penundaan dilakukan karena [[DPD|Dewan Perwakilan Daerah]] masih melakukan pemilihan calon pimpinan [[MPR RI|MPR]] yang akan mereka ajukan<ref>http://nasional.kompas.com/read/2014/10/07/08241691/Hari.Ini.Sidang.Paripurna.Pemilihan.Pimpinan.MPR.Digelar.Pukul.10.00</ref>. Selanjutnya sidang paripurna pemilihan ketua [[MPR RI|MPR]] dijadwalkan ulang<ref>http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/08/tepuk-tangan-warnai-penghitungan-suara-pemilihan-ketua-mpr</ref> untuk dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 7 Oktober 2014, pukul 10.00 WIB<ref>http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/08/tepuk-tangan-warnai-penghitungan-suara-pemilihan-ketua-mpr</ref>. Sidang paripurna dipimpin oleh pimpinan [[MPR RI|MPR]] sementara, yakni anggota termuda dan tertua di [[MPR RI|MPR]]. Anggota termuda adalah Riri Damayanti John Latif (24 tahun), anggota [[DPD]] dari [[Provinsi Bengkulu]] dan anggota tertua adalah Sultan Ternate Mudaffar Sjah (79 tahun), anggota [[DPD]] dari [[Maluku]].
 
Pimpinan sementara rapat paripurna pemilihan Ketua [[MPR RI|Majelis Permusyawaratan Rakyat]], Maemanah Umar, dari [[DPD]] [[Riau]] mengesahkan dua paket pimpinan [[MPR RI|MPR]] untuk dipilih melalui mekanisme pemungutan suara atau ''voting''<ref>http://www.tempo.co/read/news/2014/10/08/078612681/Pemilihan-Ketua-MPR-Ditentukan-Lewat-Voting</ref>. Paket A untuk paket yang megusung Oesman sebagai ketua, sedangkan nama Zulkifli Hasan berada dalam paket B. Ketika sidang paripurna berlangsung, pimpinan sidang sementara Maimanah Umar kesulitan menertibkan proses sidang terkait situasi dimana anggota dewan kerap berebut bicara melalui ''microphone'' mereka masing-masing<ref name="indonesia-baru.liputan6.com">http://indonesia-baru.liputan6.com/read/2115749/paket-b-unggul-voting-zulkifli-hasan-ketua-mpr</ref>. Sidang paripurna dipenuhi interupsi, skors, ketegangan antar anggota, dan rapat-rapat lobi<ref>http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/08/tepuk-tangan-warnai-penghitungan-suara-pemilihan-ketua-mpr</ref>.
 
Pada saat proses penghitungan suara telah menunjukkan perolehan lebih dari 50% untuk paket B, situasi menjadi lebih terkendali, karena pemenangnya hampir pasti dapat segera ditetapkan<ref name="indonesia-baru.liputan6.com"/>. Akhirnya, sidang paripurna [[MPR RI|Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)]] tersebut memutus dan mengangkat Zulkifli Hasan sebagai Ketua [[MPR RI|MPR]] terpilih periode 2014-2019. Ia terpilih sebagai Ketua [[MPR RI|MPR]] setelah paket yang diajukan fraksi partai [[Koalisi Merah Putih]] memperoleh 347 suara, dimana paket A dari [[Koalisi Indonesia Hebat]] memperoleh 330 suara, sedangkan satu suara yang tersisa ''abstain''<ref name="indonesia-baru.liputan6.com"/><ref>http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/04230671/Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019</ref>. Penghitungan suara yang dilakukan di Ruang Sidang Paripurna atau Gedung Utama, Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta baru berakhir pada hari Rabu, 8 Oktober 2014 pukul 04.18 WIB<ref name="indonesia-baru.liputan6.com"/>. Sidang paripurna ini berlangsung selama hampir lima jam<ref>http://nasional.kompas.com/read/2014/10/08/04230671/Zulkifli.Hasan.Ketua.MPR.2014-2019</ref>.
 
Dalam sebuah wawancara, Zulkifli Hasan mengaku tidak menyangka akan dipercaya untuk mengemban amanah sebesar ini<ref name="jawapos.com"/>. Sebagai sosok yang nasionalis dan menjunjung kebhinekaan bangsa Indonesia<ref>http://www.tempo.co/read/news/2014/10/08/078612730/Jadi-Ketua-MPR-Zulkifli-Hasan-Junjung-Kebinekaan</ref>, ia ingin membawa [[MPR RI|MPR]] ke arah institusi negara yang mendekatkan nilai-nilai kebangsaan ke dalam sikap dan kepribadian warga negara<ref>http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/14/12/09/ngb5gh-setelah-revisi-uu-md3-mpr-ingin-perkuat-peranannya</ref>.
 
=== Pelantikan Presiden-Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla'''<nowiki/>''' ===