Magnificat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
k wikify
Baris 3:
'''Magnificat''' (juga disebut '''Nyanyian pujian Maria''') adalah sebuah [[kidung]] yang sering dinyanyikan (atau didaraskan) secara liturgis dalam ibadat-ibadat Kristiani. Kidung ini diambil dari [[Injil Lukas]] [[Lukas 1|pasal 1 ayat 46-55]], yang tersisip di tengah naskah [[prosa]].<ref>{{Alkitab|Lukas 1:46-55}}</ref>
 
Menurut [[Injil]], setelah peristiwa anunsiasi (pewartaan malaikat) di mana [[Maria]] diberitahu oleh [[Gabriel|Malaikat Gabriel]] bahwa dia akan mengandung [[Yesus]], Maria meresponnya dengan visitasi (kunjungan kepada saudari sepupunya [[Elizabet]]). Dalam narasi Injil, sesudah menyalami Elizabet, anak dalam kandungan Elizabet (yang kelak menjadi [[Yohanes Pembaptis]]) bergerak, dan ketika hal tersebut diberitahukan kepada Maria, dia menyanyikan Kidung Magnificat sebagai balasannya (para sarjana [[Alkitab]], dan [[manuskrip]]-[[manuskrip]] kuno, berbeda pendapat mengenai apakah Maria atau Elizabet yang menyanyikannya, dalam Alkitab [[Terjemahan Baru]] dari [[Lembaga Alkitab Indonesia]] disebutkan bahwa Marialah yang menyanyikannya).
 
Menurut beberapa sarjana naskah Alkitab, naskah Magnificat dianggap merupakan sebuah versi ringkas dari [[nyanyian]] [[pujian]] [[Hana (ibu Samuel)|Hana]] dalam [[Kitab 1 Samuel]].
 
== Naskah ==
Baris 34:
[[Bahasa Indonesia]] (''Alkitab Terjemahan Baru [[Lembaga Alkitab Indonesia]]''):
 
:Jiwaku[[Jiwa]]ku memuliakan [[Tuhan]],
:dan hatiku bergembira karena [[Allah]], Juruselamatku[[Juruselamat]]ku,
:sebab Ia telah memperhatikan kerendahan [[hamba]]-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia,
:karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus.
:Dan [[rahmat]]-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.
:Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai-beraikan orang-orang yang [[congkak]] hatinya;
:Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya[[takhta]]nya dan meninggikan orang-orang yang rendah;
:Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang [[lapar]], dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa;
:Ia menolong [[Israel]], hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya,
:seperti yang dijanjikan-Nya kepada [[nenek moyang]] kita, kepada [[Abraham]] dan keturunannya untuk selama-lamanya.
 
== Magnificat dalam liturgi ==
Baris 51:
Naskah Magnificat merupakan bagian dari ibadat harian [[Vesper]] (ibadat senja) dalam [[Gereja Katolik Roma]] dan [[Gereja Anglikan]].
 
Mungkin ''Magnificat'' yang paling tersohor adalah Magnificat yang musiknya diaransemendi[[aransemen]] oleh [[Claudio Monteverdi]] [[Vespro della Beata Vergine 1610 (Monteverdi)|Vespers of 1610]] atau yang diaransemen oleh [[Johann Sebastian Bach]], [[Magnificat (Bach)|BWV 243]]. Dengan napas yang sama, banyak [[komposer]] musik "klasik" (dari [[Antonio Vivaldi|Vivaldi]] sampai [[Sergei Rachmaninoff|Rachmaninoff]]) telah menulis aransemen musiknya untuk versi [[orkestra]], [[paduan suara]], dan [[penyanyi solo]]. Namun, sebahagiansebagian besar aransemen musik tersebut tidaklah diperuntukkan atau pun nyaman dipergunakan untuk keperluan [[liturgi]].
 
Dalam ibadat [[Gereja Ortodoks|Ortodoks Timur]], Magnificat biasanya dinyanyikan dalam ibadat [[Matins]] pada hari Minggu sebelum ''[[irmos]]'' dari ode ke-9 dari kanon. Pada akhir tiap ayat, dinyanyikan [[troparion]] sebagai berikut:
{{cquote|Lebih agung dari pada [[Kerubim]], dan jauh lebih mulia dibanding [[Serafim]], tanpa kerusakan kau lahirkan Allah Sang Logos: [[Theotokos]] sejati, kami mengagungkanmu.}}
 
== Kontroversi ==
 
Pada era 1980-an, para [[diktator]] di [[Guatemala]] melarang keras pembacaan Magnificat di depan umum karena mengandung nada [[revolusioner]].<ref>''Amazing Grace: A Vocabulary of Faith'', Kathleen Norris (New York: Riverhead Books, 1998) p. 117.</ref>
 
== Trivia ==
 
Di [[Nikaragua]], Magnificat merupakan doa favorit di kalangan [[petani]] dan kerap dibawa ke mana-mana sebagai jimat. Selama tahun-tahun kekuasaan Dinasti Somoza, para campesinos (petani atau buruh tani) diwajibkan membawa-bawa surat bukti bahwa mereka telah memberikan suaranya bagi Somoza sehingga dokumen tersebut disindir dengan julukan Magnificat.<ref> 'The Gospel in Solentiname', Ernesto Cardenal (Maryknoll: Orbis Books, 1978) p.25. </ref>
 
== Pranala luar ==