Halim HD: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andriana08 (bicara | kontrib)
artikel baru, rintisan
 
Andriana08 (bicara | kontrib)
Baris 31:
Halim sendiri juga sering menjadi incaran aparat. Banyak surat untuk dirinya yang tidak sampai ke rumahnya, atau mampir dulu di kantor sejumlah instansi. Ia sering dipanggil dan diinterogasi. Namun, rintangan dari aparat tidak mengendurkan aktivitasnya di dunia seni. Ia terus mengembara tak hanya sekadar menonton pertunjukan, ia juga kerap ikut memprovokasi kawan-kawannya agar bersemangat melakukan kegiatan seni.<ref>[https://senirupamakassar.wordpress.com/tag/halim-hd/ Senirupa Makassar], diakses 27 Februari 2015</ref>
Bersama [[Linus Suryadi AG]] dan Slamet Riyadhi, halimHalim menjadi editor ''Antologi Bulaksumur-Malioboro'' ([[1975]]). Bersama sejumlah lembaga swadaya masyarakat dan Philippines Educational Theater Association (PETA), ia juga mengorganisasikan ''workshop'' teater dan sastra untuk masyarakat pedesaan di berbagai kota di [[Jawa]] (1983-1988). Universitas Michigan, [[Amerika Serikat]] pernah mengundangnya sebagai dosen tamu pada (1989-1992). Pengalaman lain di antaranya menjadi asisten riset Benedict Anderson, indonesianis dari Cornell University, pembicara dalam acara Konferensi Studi Indonesia-Asia di [[Melbourne]], [[Australia]] (1998), dan menjadi penata produksi untuk pementasan ''Takeya Contemporary Dance Company'' (TCDC-Tokyo) di Solo pada 1995, dan memprakarsai terselenggaranya [[Makassar]] Arts Forum.
 
==Lihat pula==