Eksplorasi awal Belanda di daerah yang sekarang disebut [[SemananjungSemenanjung New York]] tercatat pertama kali pada tahun [[1609]] yaitu pada masa pelayaran [[Henry Hudson]], yang sedang mencoba menjadi [[Jalur Barat Laut]]. Tetapi pada akhirnya ia membawa pulang berita mengenai kemungkinan dilakukannya ekspolitasi pada bulu ''beaver'' (sejenis tupai) Amerika di area itu, karena bulu tersebut dapat diproses untuk membuat topi anti air. Produk sampingan dari perdangan bulu ''beaver'' adalah castoreum — yang merupakan kotoran yagn dihasilkan dari saluran pembuangan ''beaver'' — yang bermanfaat sebagai bahan campuran obat. Beberapa ekspedisi berlanjut pada tahun-tahun berikutnya, dan pada tahun [[1614]], sebuah ekspedisi oleh [[Adriaen Block]] memantapkan kehadiran sepanjang tahun pertama di koloni Belanda Baru.
Pada satu setengah dekade pendudukan oleh koloni tersebut, pulau Manhattan hanya digunakan sementara oleh Belanda. Daerah itu hanya dibangun untuk perusahaan penghasil laba, dan bukan dimaksudkan untuk menanamkan kebudayaan Belanda. Tidaklah heran apabila kemudian daerah di sekitar muara [[Sungai Hudson]] amat tertinggal dibanding dengan daerah hutan pedalaman yang belum terekspolasitereksplorasi namun kaya dengan hasil ''beaver'', dimana perusahaan-perusahaan dagang dapat berhubungan langsung dengan pemburu [[Pribumi Amerika]] yang memasok mereka dengan bulu yang ditukar dengan barang-barang dagangan murah buatan Eropa secara [[barter]] dan [[''wampum'']], yang selanjutnya dibentuk menjadi koin oleh pengikut Belanda di [[Long Island]]
Karena itu pada tahun [[1624]], ketika kelompok keluarga dari Eropa tiba pertama kalinya untuk menjalankan pos perdagangan, kebanyakan dari mereka dikirim ke daerah pedalaman Lembah Hudson. Pemukiman di Manhattan pertama-tama terbatas untuk beberapa pengusaha [[perkebunan]] dan juga untuk ternak sapi yan dilepas bebas.