Api Olimpiade: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, replaced: Rujukan → Referensi
Baris 8:
Dalam tradisi, api Olimpiade diserahkan kepada pejabat-pejabat kota tuan rumah dalam sebuah upacara yang berlangsung di [[Stadion Panathinaiko]] di Athena pada permulaan estafet itu oleh para pejabat kota [[Athena]].
 
Kemudian obor ini dibawa ke kota penyelenggara Olimpiade berikutnya dalam sebuah estafet obor. Meskipun biasanya api itu dibawa dengan berlari, alat-alat transportasi lainnya pun telah dipergunakan. Para pelari termasuk atlet dan tokoh-tokoh selebritis, tetapi kadang-kadang juga orang-orang lainnya, yang seringkali dipilih karena jasa dan keberhasilan mereka.
 
Estafet Obor Olimpiade berakhir pada hari upacara pembukaan di stadion pusat Olimpiade. Pembawa terakhirnya seringkali dirahasiakan hingga detik-detik terakhir, dan biasanya adalah seorang tokoh olahragawan dari negara tuan rumah. Pembawa terakhir obor berlari menuju ke kaldron, yang biasanya diletakkan di puncak tangga penting, dan kemudian menggunakan obor itu untuk menyalakan api di stadion. Biasanya dianggap suatu kehormatan besar bagi orang yang diminta menyalakan api Olimpiade. Setelah dinyalakan, api itu akan terus menyala sepanjang perayaan Olimpiade dan baru dipadamkan pada akhir upacara penutupan pertandingan.
Baris 27:
Cara-cara transportasi yang luar biasa dipergunakan pada 1976, ketika api itu diubah menjadi sebuah pulsa elektronik. Dari [[Athena]], pulsa ini dibawa oleh [[satelit]] ke [[Kanada]], dan di sana sebuah sinar [[laser]] digunakan untuk menyalakan kembali api itu. Pada 2000, obor itu dibawa di bawah air oleh para penyelam dekat [[Great Barrier Reef]]. Cara-cara transportasi luar biasa lainnya termasuk seorang [[Indian]] [[kano]], [[unta]], dan [[Concorde]].<ref>[http://multimedia.olympic.org/pdf/en_report_1020.pdf]</ref>
 
Pada [[Estafet Obor Olimpiade 2004|2004]], estafet global obor pertama dilakukan, dalam sebuah perjalanan yang berlangsung selama 78 hari. Api Olimpiade mencakup jarak lebih dari 78.000 &nbsp;km di tangan sekitar 11.300 pembawa obor, yang menempuh perjalanan ke Afrika dan Amerika Selatan untuk pertama kalinya, mengunjungi semua kota yang pernah menjadi tuan rumah Olimpiade dan akhirnya kembali ke [[Athena]] untuk [[Olimpiade Musim Panas 2004]]. Ketika api Olimpiade itu tiba di [[Stadion Panathinaiko]], stadion [[Olimpiade Musim Panas 1896]], untuk memulai estafet global obor, malam itu angin bertiup sangat kencang dan obor itu, yang dinyalakan oleh Komite Pelaksana Athena 2004 [[Gianna Angelopoulos-Daskalaki]], tertiup mati oleh angin, namun dinyalakan kembali dengan menggunakan api cadangan yang diambil dari api upacara asli di Olympia. Ini adalah kali kedua api obor Olimpiade tertiup hingga mati. Kejadian pertama adalah di [[Olimpiade Musim Panas 1976]] yang diselenggarakan di [[Montreal]], [[Kanada]]. Setelah hujan lebat yang yang memadamkan api Olimpiade itu beberapa hari setelah pertandingan dibuka, seorang pejabat menyalakan kembali apinya dengan menggunakan pemantik rokoknya. Pihak penyelenggara segera mematikannya kembali dan kemudian menyalakannya ulang dengan menggunakan api cadangan dari api yang asli.
 
Cara lain untuk menarik perhatian adalah dengan menyalakan apinya di stadion. Pada [[Olimpiade Musim Panas 1992|Olimpiade Barcelona 1992]], [[Panahan|pemanah]] [[Paralimpiade]] [[Antonio Rebollo]] melepaskan sebatang anak panah yang terbakar melintasi kaldron dari sebuah panggung di ujung lainnya di stadion. Dua tahun kemudian, api Olimpiade dibawa ke stadion [[Lillehammer]] oleh seorang [[lompat ski|pelompat ski]].
Baris 34:
 
=== [[Olimpiade Musim Panas]] ===
 
 
{| class="wikitable"
Baris 153 ⟶ 152:
 
=== [[Olimpiade Musim Dingin]] ===
 
 
{| class="wikitable"
Baris 256 ⟶ 254:
Selama ini telah menjadi tradisional untuk meminta atlet-atlet terkemuka atau mantan atlet untuk menjadi pelari terakhir dalam estafetnya. Atlet terkenal pertama yang menyalakan api di stadion adalah juara Olimpiade sembilan kali [[Paavo Nurmi]], yang membangkitkan gairah penonton setempat pada 1952. Pembawa obor terakhir terkenal lainnya termasuk bintang [[sepak bola]] [[Perancis]] [[Michel Platini]] (1992), juara [[tinju]] kelas berat [[Muhammad Ali]] (1996) dan pelari aborijin Australia [[Cathy Freeman]] (2000).
 
Pada kesempatan-kesempatan lainnya, orang-orang yang menyalakan api di stadion bukanlah orang yang terkenal, tetapi tetap melambangkan cita-cita Olimpiade. Pelari [[Jepang]] [[Yoshinori Sakai]] dilahirkan di [[Hiroshima]] pada [[6 Agustus]] [[1945]], hari ketika [[bom atom]] [[Little Boy]] menghancurkan kota itu. Ia melambangkan kelahiran kembali Jepang setelah [[Perang Dunia II]] ketika ia membuka [[Olimpiade Musim Panas 1964|Olimpiade Tokyo 1964]]. Pada [[Olimpiade Musim Panas 1976|Olimpiade 1976]] di [[Montreal]], dua remaja — satu dari bagian negara yang berbahasa Perancis, dan satu lagi berbahasa Inggris — melambangkan kesatuan [[Kanada]].
 
Di bawah ini adalah daftar lengkap semua orang yang mengakhiri Estafet Obor Olimpiade dengan menyalakan api itu di stadion.
Baris 308 ⟶ 306:
* [[Estafet Tongkat Ratu]], estafet analog yang dihubungkan dengan [[Commonwealth Games]]
 
== RujukanReferensi ==
* Volker Kluge. 1997-2004. ''Olympische Sommerspiele – Die Chronik''. Lima jilid. Sportverlag kecuali Jilid 5 (Südwest-Verlag). ISBN 3-328-00715-6; ISBN 3-328-00740-7; ISBN 3-328-00741-5; ISBN 3-328-00830-6; ISBN 3-517-06732-6.