Katilayu (batu): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Berkas Dragon_dominican_blue_amber.jpg dibuang karena dihapus dari Commons oleh NahidSultan
JThorneBOT (bicara | kontrib)
clean up, replaced: Rujukan → Referensi, removed: {{Link FA|de}}
Baris 3:
'''Ambar''' atau amber adalah [[resin]] pohon yang menjadi [[fosil]] dan dihargai karena warna serta kecantikannya. Ambar berkualitas bagus digunakan dalam pembuatan barang permata dan ornamen. Meski tidak ter[[mineralisasi]], ambar sering digolongkan sebagai sebuah [[batu permata]].
 
Ambar sering disalahpahami terbentuk dari getah pohon; padahal tidak. Getah adalah cairan yang bersirkulasi melalui sistem pembuluhnya tanaman, sedangkan resin merupakan substansi organik amorf setengah-padat yang dikeluarkan dalam kantung dan kanal (saluran) melalui sel epitelium pada tanaman.
 
Sebagian besar amber di dunia ini berumur 30 sampai 90 juta tahun. Karena dulunya adalah resin pohon yang lunak dan lengket, kadang-kadang di dalam amber terdapat serangga dan bahkan hewan vertebrata yang kecil.
 
Resin setengah terfosilkan atau amber sub-fosil dikenal sebagai [[kopal]].
 
Tidak hanya berwarna oranye kekuning-kuningan, ambar memiliki warna yang beragam mulai dari keputih-putihan, kuning limau yang pucat, coklat, dan hampir hitam. Ambar berwarna merah (kadang-kadang dikenal sebagai "cherry amber"), hijau, dan biru termasuk langka dan sangat dicari-cari.
 
Kebanyakan ambar yang bernilai tinggi memiliki permukaan transparan, tapi amber yang keruh dan gelap juga sangat umum. Amber yang permukaannya gelap berisikan sejumlah gelembung renik. Amber jenis ini dikenal sebagai "bastard amber", meski kenyataannya ia adalah ambar sungguhan.
== Asal mula istilah ==
[[Berkas:Gouttes-drops-resine-2.jpg|thumb|right|[[Resin]] kayu, sumber purbanya ambar]]
Kata ''amber'' berasal dari kata ''anbargris'' atau ''[[ambergris]]'' dari bahasa Arab kuno dan merujuk pada zat wewangian berminyak yang disekresikan oleh [[ikan paus sperma]]. Ambergris mengapusng di air dan terhanyut ke pantai. Karena terjadi kebingungan istilah (lihat: [http://web.archive.org/web/20060426101200/http://www.geocities.com/pieterderideaux/abu_zaid.html Abu Zaid al Hassan from Siraf & Sulaiman the Merchant (851), Silsilat-al-Tawarikh (travels in Asia)], amber menjadi nama untuk [[resin]] [[fosil]], yang ditemukan pula di pantai dan lebih ringan dari batu, tapi tidak cukup ringan untuk mengambang.
 
Keberadaan serangga di dalam ambar dituliskan oleh Pliny the Elder dalam Naturalis Historia karangannya dan mengarahkannya pada teori bahwa ambar harus berada dalam keadaan cair untuk menyelubungi tubuh serangga. Oleh karena itu Pliny menjulukinya ''succinum'' atau ''batu getah'', sebuah nama yang masih digunakan sampai sekarang untuk mendeskripsikan [[asam suksinat]] (sama pula halnya dengan ''succinite'', istilah yang diberikan untuk jenis ambar tertentu oleh James Dwight Dana).
 
Nama Yunani untuk ambar adalah '' ηλεκτρον '' (''Elektron'') dan berhubungan dengan Dewa Matahari yang digelari ''Elector'' atau ''Yang Membangunkan''.<ref> King, Rev. C.W. (1867). The Natural History of Gems or Decorative Stones. Cambridge (UK).[http://www.farlang.com/gemstones/king-gems-decorative-stones/page_315 Amber Chapter, Online version] </ref> [[Theophrastus]] mengelompokkan ambar dan magnetit sebagai mineral yang memiliki daya tarik.
 
Ambar yang dipanaskan akan mengalami pelunakan dan akhirnya terbakar, itulah yang menyebabkan kata amber dalam [[bahasa Jermanik]] merupakan terjemahan harfiah dari ''burn-Stone'' (''Bernstein'' dalam bahasa Jerman, ''barnsteen'' dalam bahasa Belanda). Jika dipanaskan di atas 200&nbsp;°C, ambar mengalami dekomposisi, menghasilkan "minyak amber", dan meninggalkan residu warna hitam yang dikenal sebagai "kolofoni amber" atau "amber pitch"; yang saat dilarutkan dalam minyak [[terpentin]] atau [[minyak biji rami]] membentuk "pernis ambar" atau "lak ambar ".
 
Ambar dari [[Laut Baltik]] telah diperdagangkan secara luas sejak zaman dulu dan dalam main land, tempat ambar diperdagangkan 2000 tahun lalu. Penduduk setempat menyebutnya ''glaes'' (merujuk pada sifatnya yang tembus pandang seperti [[kaca]]).
Baris 36:
Ambar Baltik atau succinite (secara historis didokumentasikan sebagai ambar Prusia) ditemukan sebagai bintil-bintil (nodul) tak beraturan di dalam pasir glaukonitik laut, dikenal sebagai ''bumi biru,'' yang terdapat di lapisan tanah [[Oligosen]] dari Samland di [[Prusia]], dalam sejumlah sumber historis disebut sebagai ''Glaesaria''. Setelah 1945, wilayah di sekitar Königsberg diubah menjadi [[Oblast Kaliningrad]], [[Rusia]], tempat dimana kini ambar ditambang dengan sistematis.<ref>{{cite book | first=Jean | last=Langenheim | title=Plant Resins: Chemistry, Evolution, Ecology, and Ethnobotany | publisher=Timber Press Inc. | year=2003|id=ISBN 0-88192-574-8}}</ref> Tapi tampaknya sebagian batu ambar berasal dari cadangan periode Tersier yang lebih awal ([[Eosen]]); dan ambar juga terdapat sebagai [[mineral]] turunan dalam formasi-formasi selanjutnya, seperti drift (terowongan sejajar lurus). Jasad tumbuhan yang terdapat di dalam ambar disebabkan tumbuhan itu terjebak di dalamnya saat resin masih segar, menunjukkan hubungan dengan flora [[Asia]] Timur dan bagian selatannya [[Amerika Utara]]. Heinrich Göppert menamakan pohon cemara penghasil ambar pada umumnya dari hutan Baltik sebagai ''Pinites succiniter'', tapi sebagai kayu, menurut sejumlah pihak, sepertinya tidak berbeda dari marga ''Pinus succinifera''. Tidak mungkin amber hanya diproduksi sebuah spesies saja.
 
Amber Dominika dianggap retinite (resin mineral yang mudah terbakar) karena tidak memiliki asam suksinat. Ada tiga lokasi utama sumber batu ambar di Republik Dominika: La Cordillera Septentrional, di utara, Bayaguana dan Sabana, di timur. Di wilayah utara, unit yang mengandung ambar berbentuk batuan klastik, batu pasir yang tertumpuk di daerah delta atau bahkan lingkungan air dalam. Ambar tertua dan terkeras terdapat di wilayah pegunungan sebelah utaranya Santiago, dari tambang-tambang di La Cumbre, La Toca, Palo Quemado, La Bucara, dan Los Cacaos di Cordillera Septentrional tidak jauh dari Santiago. Ambar di pegunungan itu tertempel dengan erat di dalam lapisan lignitnya batu pasir.
 
Ambar yang terdapat di wilayah Bayaguana/Sabana sebelah tenggara lebih halus, kadang-kadang rapuh dan menderita oksidasi setelah diambil dari tambang, sehingga harganya lebih murah. Di tempat yang sama ditemukan pula kopal berumur 15-17 juta tahun. Di wilayah timur, ambar ditemukan dalam formasi sedimen dari pasir lapis (berlamina) yang kaya organik, liat berpasir, lignit berintekaler (sisipan).
 
Baik ambar Baltik maupun Dominika merupakan sumber fosil dan memberikan banyak informasi mengenai kehidupan dalam hutan purba. <ref>Howard Stableford, BBC, Radio 4: amber http://db.bbc.co.uk/radio4/science/amber.shtml</ref>
 
Ambar dari periode [[Kapur (periode)|Kapur]] Tengah dari Ellsworth County, Kansas. Ambar yang umurnya kira-kira 100 juta tahun lalu ini mengandung [[bakteri]] dan [[amuba]] yang secara morfologis sangat mirip dengan Leptothrix, dan genera (marga) modern Pontigulasia dan Nebela. Stasis morfologis masih akan dikonfirmasikan.<ref> http://www.ucmp.berkeley.edu/museum/171online/PB171BMWPG1.html Benjamin M. Waggoner, ''Bacteria and protists from Middle Cretaceous amber of Ellsworth County, Kansas'', from: PaleoBios, Volume 17, Number 1, Pages 20-26, July 13, 1996</ref>
== Isi batu ambar ==
[[Berkas:Spider in amber (1).jpg|thumb|Seekor laba-laba terjebak di dalam amber]]
[[Berkas:Baltic-amber-Arachnida,Araneae-head.JPG|thumb|Ambar - Arachnida,Araneae.]]
Resin mengandung, selain berbagai struktur tanaman yang diawetkan dengan indah, sisa-sisa serangga, laba-laba, anelida, kodok, <ref>[http://www.msnbc.msn.com/id/17168489/ Scientist: Frog could be 25 million years old]</ref> binatang berkulit keras dan lalu terseliputi saat rembesan masih bersifat cair. Dalam kebanyakan kasus struktur organiknya hilang, yang tertinggal hanya rongga tubuh, dan mungkin sisa-sisa [[kitin]]. Terkadang terdapat pula rambut dan bulu di dalam ambar, walaupun itu jarang. Yang sering adalah pecahan kayu, jaringannya diawetkan dengan baik oleh impregnasi dengan resin; sementara daun, bunga, dan buah kadang-kadang ditemukan dalam keadaan masih sempurna. Terkadang ambar mempertahankan bentuk tetesan dan stalaktit, saat ia menetes dari saluran dan tempat penampungannya pohon yang terluka. Selain menetes ke permukaannya pohon, resin ambar juga mengalir ke retakan maupun rongga cekung di pohon, dengan begitu menyebabkan terbentuknya gumpalan amber yang besar dan bentuknya tak beraturan.<ref>[http://www.gplatt.demon.co.uk/whatis.htm What is amber?<!-- Bot generated title -->]</ref>
 
Pertumbuhan resin yang tak normal disebut ''succinosis''. Ketidakmurnian agak sering ada, khususnya saat resin jatuh di tanah, sehingga material hanya berguna untuk pembuatan pernis, dari situlah ambar yang tak murni dijuluki ''firniss''. [[Pirit]] yang menutupi ambar akan memberi warna kebiru-biruan. ''Ambar hitam'' hanyalah sejenis [[Jet (lignit)|jet]]. Permukaan ''bony amber'' yang tak tembus pandang dan keruh disebabkan oleh gelembung renik di bagian dalam resin.
Baris 55:
=== Ambar Baltik ===
[[Berkas:Lithuanian traditional headdress.jpg|thumb|Dua wanita Lituania berpakaian nasional, yang menyertakan sebuah kalung dari ambar.]]
Ambar Baltik memiliki distribusi yang amat luas, mulai dari sebagian besar Eropa utara sampai [[Pegunungan Ural]].
 
Ambar Baltik dihasilkan dari penyulingan keringnya asam suksinat, perbandingan bervariasi dari sekitar 3% sampai 8%, dan kualitas terbaik didapatkan dari varian gelap pucat atau ''bony''. Ciri khas dari ambar baltik adalah menghasilkan asam suksinat, dari situlah Profesor James Dwight Dana mengusulkan nama ''succinite'', dan kini umum digunakan dalam berbagai tulisan ilmiah sebagai istilah yang spesifik untuk ambar Prusia. Gas berbau harum dan mengganggu yang dikeluarkan oleh ambar yang dibakar berkaitan erat dengan asam ini. Succinite memiliki kekerasan di antara 2 dan 3, yang agak lebih besar daripada resin fosil yang lain. Berat jenisnya bervariasi dari 1,05 sampai 1,10. Alat yang efektif untuk menganalisa ambar Baltik adalah [[spektroskopi inframerah]] yang mampu membedakan berbagai varietas ambar Baltik dengan yang bukan Baltik karena terdapat penyerapan [[karbonil]] yang spesifik dan mampu pula mendeteksi umur relatifnya sebuah sampel amber. Di lain pihak, sejumlah ilmuwan berkesimpulan bahwa asam suksinat bukanlah komponen aslinya ambar, tapi merupakan hasil pemecahan asam abietat.[http://www.natmus.dk/cons/reports/2002/amber/amber.pdf (Rottlaender, 1970)]
 
Meski ambar ditemukan di sepanjang sebagian besar pantai di [[Laut Baltik]] serta [[Laut Utara]], wilayah penghasil ambar terbanyak selama berabad-abad adalah tanjung Sambia atau Samland, pantai di sekitar Königsberg di Prusia, yang sejak 1945 menjadi bagian dari [[Rusia]]. Sekitar 90% ambar terekstrakkan di dunia ini masih berlokasi di [[Oblast Kaliningrad]] Rusia di Laut Baltik.<ref>[http://science.enotes.com/how-products-encyclopedia/amber How Products Are Made: Amber]</ref> Pecahan ambar dari dasar laut dikandaskan oleh gelombang laut, dan terkumpul di pasang turun (air surut). Terkadang para pencari ambar menyelam ke dalam laut. Mereka menggunakan galah panjang yang bagian ujungnya dipasangi jaring untuk menarik rumput laut yang berisikan ambar; atau mereka mengeruk ambar di antara batu-batu besar di air dangkal. Pengerukan secara sistematis berskala besar pernah dilakukan di Danau Dangkal Kurland oleh Messrs Stantien dan Becker, pedagang ambar yang hebat dari Königsberg. Saat ini sejumlah operasi penambangan yang ekstensif dilakukan untuk mendapatkan ambar. Nodul-nodul dari ''bumi biru'' harus dibebaskan dari matriks serta dilepaskan dari kerak-kerak gelap, yang dilakukan dalam tong-tong berputar berisikan pasir dan air. Ambar yang terdapat di lautan telah kehilangan keraknya, dan sering memiliki permukaan kasar yang tumpul karena berguling-guling di dalam pasir.
Baris 64:
=== Ambar Dominika ===
 
Berbeda dari ambar Baltik, kebanyakan ambar Dominika memiliki permukaan transparan dan lebih sering berisikan [[fosil]]. Hal ini membolehkan dilakukannya rekonstruksi terperinci dari ekosistem hutan tropis yang telah lama punah. Resin dari spesies ''Hymenaea protera'' yang telah punah merupakan sumber ambar Dominika dan mungkin merupakan ambar terbanyak yang ditemukan dalam kawasan tropis.<ref>Grimaldi, D. A.: Amber - Window to the Past. - American Museum of Natural History, New York 1996</ref> Tidak seperti sebagian besar ambar Baltik, ambar Dominika yang beredar di pasar dunia merupakan ambar asli dari tambang, dan tidak mendapatkan perubahan kimia atau fisik. Umur ambar Dominika sekitar 40 juta tahun.<ref>{{cite web |url=http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?sec=health&res=9E0CE2DD123BF936A1575AC0A964958260 |title= 40-Million-Year-Old Extinct Bee Yields Oldest Genetic Material |accessdate=2008-04-15 |last=Browne|first=Malcolm W.|year=1992|work=New York Times}}</ref>
 
Meski semuanya berpijar, ambar Dominika terlangka adalah ambar biru yang warnanya berubah jadi biru saat terkena sinar mentari dan sumber cahaya [[ultraungu]] sebagian atau seluruhnya yang lain. Dalam sinar UV bergelombang panjang, ia memiliki pantulan yang amat kuat, hampir putih. Setiap tahun hanya ditemukan sekitar 100 kg pohon yang telah menjadi fosil, inilah yang menyebabkannya bernilai dan mahal.<ref>Manuel A. Iturralde-Vennet 2001. Geology of the Amber-Bearing Deposits of the Greater Antilles. Caribbean Journal of Science, Vol. 00, No. 0, 141-167, 2001</ref>
 
Meski semuanya berpijar, ambar Dominika terlangka adalah ambar biru yang warnanya berubah jadi biru saat terkena sinar mentari dan sumber cahaya [[ultraungu]] sebagian atau seluruhnya yang lain. Dalam sinar UV bergelombang panjang, ia memiliki pantulan yang amat kuat, hampir putih. Setiap tahun hanya ditemukan sekitar 100 &nbsp;kg pohon yang telah menjadi fosil, inilah yang menyebabkannya bernilai dan mahal.<ref>Manuel A. Iturralde-Vennet 2001. Geology of the Amber-Bearing Deposits of the Greater Antilles. Caribbean Journal of Science, Vol. 00, No. 0, 141-167, 2001</ref>
 
Ambar Dominika, dan khususnya ambar biru Dominika, ditambang melalui bell pitt, yang sangat berbahaya bagi para pekerja karena risiko dinding penggalian yang runtuh.<ref>Wilfred Wichard und Wolfgang Weitschat: Im Bernsteinwald. - Gerstenberg Verlag, Hildesheim, 2004, ISBN 3-8067-2551-9</ref> Pada dasarnya bell pit adalah galian lubang perlindungan dengan apapun alat yang tersedia seperti parang, sekop, cangkul, dan palu. Alhasil, lubang penggalian yang dihasilkan tidak cukup besar untuk berdiri sehingga para penambang harus merangkak. Ambar yang ditemukan ada yang langsung dijual masih dalam keadaan mentah atau dipotong dan dipoles tanpa pengolahan maupun peningkatan tambahan.<ref name=Poinar>George Poinar, Jr. and Roberta Poinar, 1999. ''The Amber Forest: A Reconstruction of a Vanished World'', (Princeton University Press) ISBN 0-691-02888-5</ref>
Baris 73 ⟶ 72:
Kegunaan ambar Dominika yang paling umum adalah sebagai ornamen dan barang perhiasan.<ref>Poinar, G. O.: Life in Amber. - Stanford University Press, Stanford 1992</ref> Di [[Timur Jauh]], Ambar Biru telah diolah dengan sangat ahlinya menjadi pahatan yang artistik karena memiliki pendarfluor alami di bawah sinar ultraungu. Dalam dunia Muslim, ambar Dominika dan khususnya manik-manik ambar biru juga digunakan untuk membuat [[tasbih]].<ref>{{cite web |url=http://www.saudiaramcoworld.com/issue/196806/worry.beads.htm |title=''Worry Beads'' -- The use of Misbahas in modern times |accessdate=2008-04-15 |last=Da Cruz|first=Daniel|year=1968 |month=November/December|work=Saudi Aramco World}}</ref><ref>Leif Brost and Ake Dahlstrom. The Amber Book, Geoscience Press, Inc., Tucson , AZ, 1996 ISBN 0-945005-23-7</ref>
=== Lokasi yang lain ===
Cadangan batu ambar ditemukan di seluruh penjuru dunia. Beberapanya jauh lebih tua dari cadangan ambar yang terkenal dari negara-negara Baltik dan Republik Dominika. Beberapa ambar dipercaya berumur lebih dari 345 juta tahun Northumberland USA).
 
Sumber ambar yang kurang diketahui ada di Ukraina, di dalam wilayah berhutan rawa-rawa di perbatasan Volyhn-Polesie. Karena letaknya tidak terlalu dalam, ambar ini bisa diambil dengan alat paling sederhanapun, dan menyebabkan ekonomi 'perburuan liar ambar' di dalam hutan. Ambar Ukraina ini memiliki warna yang beragam, dan digunakan dalam restorasi 'ruang ambar' dalam istana Ratu Catherines di St Petersberg (lihat di bawah).
Baris 102 ⟶ 101:
Ambar sangat bernilai sebagai salah satu bahan ornamen sejak zaman dulu. Ini bisa dilihat di kuburan Mycenaean, peninggalan dari era Neolithikum di [[Denmark]], dan kuburan zaman perunggu di [[Inggris]]. Sebuah cangkir dari kuburan zaman perunggu di Hove kini berada di [[Brighton|Brighton Museum]]. Manik-manik dari ambar terdapat di sejumlah relik Anglo-Saxon di selatan Inggris. Ambar juga pernah dihargai sebagai jimat dan masih dipercaya memiliki efek penyembuhan.
 
Amber juga dipakai untuk membuat penjepit cerutu dan bagian mulutnya pipa. Orang-orang [[Turki]] menganggap ambar sangat bernilai lantaran ketidak-mampuannya menghantarkan infeksi/peradangan saat pipa untuk merokok bertukar dari mulut ke mulut. Varietas ambar yang paling bernilai di dunia Timur adalah yang berwarna jerami pucat. Beberapa amber berkualitas terbaik dikirim ke [[Wina]] untuk membuat alat merokok.
 
Kamar amber merupakan sekumpulan panel tembok kamar yang dipesan pada tahun 1701 untuk raja [[Prusia]], lalu diberikan ke Tsar [[Pyotr I dari Rusia|Peter Agung]]. Pasukan [[Nazisme|Nazi]], yang menemukannya di dalam Istana Catherine pada tahun 1941, membongkar lalu memindahkannya ke Königsberg. Apa yang terjadi kemudian pada kamar itu tidaklah jelas, ia dianggap barang hilang karena mungkin dihancurkan saat Rusia membakar pertahanan Jerman yang merupakan tempatnya disimpan. Kamar amber diciptakan kembali pada tahun 2003.<ref> [http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/3025833.stm BBC report on Amber Room] </ref>
 
Amber dipakai pula untuk membuat bagian "frog" dari sebuah alat penggesek biola. Gennady Filimonov memesannya dari Keith Peck, seorang ahli pembuat alat penggesek biola di Amerika.<ref>{{cite news | url=http://www.stringsmagazine.com/instruments/Back_Issues/ST65/AmberBow65.html | title=Mastering New Materials: Commissioning an Amber Bow, no.65 | publisher=Strings magazine | author=Jessamyn Reeves-Brown | date=November 1997 | accessdate=2007-04-09}}</ref>
Baris 112 ⟶ 111:
* [[Kopal]]
 
== RujukanReferensi ==
<div class="reflist4" style="height: 300px; overflow: auto; padding: 3px noprint" >
{{reflist|2}}
Baris 125 ⟶ 124:
* [http://www.mindat.org/min-188.html Mindat Amber] Image and locality information on amber
* [http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?sec=health&res=9E0CE2DD123BF936A1575AC0A964958260 NY Times] 40 million year old extinct bee in Dominican amber
 
{{geologi-stub}}
 
[[Kategori:Resin fosil]]
 
 
{{geologi-stub}}
 
{{Link FA|af}}
{{Link FA|de}}